Panduan Santa Rally 2025: Top 5 Aset di Musim Natal dan Tahun Baru!

Jakarta, Pintu News – Menjelang hari-hari terakhir perdagangan di bulan Desember, para investor tengah menilai apakah faktor musiman kembali akan memengaruhi pergerakan harga menjelang akhir tahun. Periode yang dikenal sebagai “Santa Rally” berlangsung selama tujuh hari, mulai dari 24 Desember hingga 5 Januari 2026.

Secara historis, periode ini sering menunjukkan kinerja pasar yang lebih baik dari rata-rata, didorong oleh optimisme liburan, volume perdagangan yang tipis, pengeluaran dari bonus akhir tahun, penyelesaian kerugian pajak, serta penyeimbangan ulang portofolio institusional.

1. Saham Teknologi

Secara historis, saham teknologi merupakan salah satu sektor yang tampil menonjol selama periode Santa Rally, dengan rata-rata kenaikan 2,1 persen dalam rentang tujuh hari tersebut—meskipun hasilnya dapat sangat bervariasi dari tahun ke tahun.

Baca juga: Whale Bitcoin Gandakan Investasi Short di BTC, ETH, dan SOL Senilai $243 Juta!

Indeks Nasdaq Composite umumnya mencatat kinerja yang lebih kuat dibandingkan indeks pasar yang lebih luas, dengan tingkat kemenangan historis sebesar 82 persen untuk periode Desember–Januari.

Namun, saat ini saham-saham teknologi menghadapi situasi yang menantang. Meskipun Nasdaq telah naik 19 persen sejak awal tahun (YTD), tekanan mulai muncul dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena penurunan sentimen terhadap saham-saham yang terkait dengan AI.

Faktor-faktor utama:

• Momentum e-commerce: Pengeluaran Black Friday 2025 mencapai rekor $11,8 miliar, dengan permintaan yang tetap tinggi sepanjang Desember karena pembelian menit terakhir yang mendorong pendapatan bagi Amazon dan perusahaan pembayaran digital.
• Infrastruktur liburan: Sektor seperti komputasi awan, semikonduktor, dan pembayaran digital memperoleh manfaat dari lonjakan pengeluaran selama musim liburan, baik dari transaksi ritel maupun belanja perusahaan di akhir tahun.
• Risiko konsentrasi: Lima perusahaan besar — Nvidia (NVDAX), Microsoft (MSFTON), Apple (AAPLX), Alphabet (GOOGLX), dan Amazon (AMAZNX)— menyumbang sekitar 30 persen dari total pengembalian indeks utama. Periode pelemahan pada perusahaan-perusahaan ini, seperti yang terlihat baru-baru ini akibat volatilitas sentimen AI, dapat menyeret kinerja seluruh sektor teknologi.

2. Emas

Emas memasuki salah satu periode musiman terkuatnya, yaitu dari pertengahan Desember hingga Februari, di mana selama rentang waktu ini emas selalu mencatatkan kenaikan setiap tahun sejak 2015.

Harga emas tetap menunjukkan kekuatan sepanjang Desember, meskipun dolar AS masih tangguh, sehingga logam mulia ini berada pada posisi yang baik menjelang puncak musim perhiasan Natal.

Faktor-faktor utama:

• Permintaan musiman perhiasan: Sekitar dua pertiga dari total produksi emas tahunan digunakan untuk pembuatan perhiasan. Natal, Tahun Baru Imlek (Februari 2026), dan musim pernikahan di India menciptakan pola pembelian rutin, karena pedagang menimbun stok pada bulan Desember.
• Pola pelemahan dolar: Secara historis, Desember merupakan bulan terlemah bagi dolar AS, dengan kecenderungan negatif yang dimulai sekitar 22 Desember. Karena emas memiliki korelasi terbalik dengan dolar, pelemahan dolar dapat mendorong harga emas naik selama periode ini.
• Lingkungan imbal hasil riil: Dengan The Fed menurunkan suku bunga ke kisaran 3,5–3,75 persen sementara inflasi tetap sekitar 3 persen, imbal hasil riil tetap rendah, sehingga dapat mendukung valuasi emas yang lebih tinggi.
• Akumulasi oleh bank sentral: Pembelian berkelanjutan oleh bank sentral serta penyeimbangan ulang portofolio institusional di akhir tahun juga dapat memberikan dukungan tambahan bagi harga emas.

3. EUR/USD

Secara historis, Desember merupakan bulan paling positif bagi pasangan mata uang EUR/USD, dengan rata-rata kenaikan sekitar 1,2 persen selama 50 tahun terakhir.

Dolar AS biasanya menunjukkan pelemahan yang jelas selama periode Santa Rally, terutama mulai 22 Desember ke atas. Namun, pada tahun ini, kebijakan pemangkasan suku bunga yang bernada hawkish dari The Fed memberikan dukungan tambahan bagi dolar.

Baca juga: Crypto AI Diprediksi akan Jadi Pemimpin Pasar Crypto pada 2026, Apa Alasannya?

Faktor-faktor utama:

• Dinamika likuiditas saat liburan: Selama periode liburan, volume perdagangan institusional menurun, sehingga dukungan terhadap dolar berkurang karena pasar lebih banyak digerakkan oleh trader ritel dan partisipan berskala kecil. Pasar yang tipis seperti ini dapat memperbesar pergerakan harga, baik naik maupun turun.
• Penyeimbangan portofolio akhir tahun: Investor dari Eropa dan Asia sering melakukan repatriasi dana atau penyeimbangan ulang portofolio menjelang akhir tahun. Hal ini menciptakan permintaan terhadap mata uang non-dolar, yang biasanya menguatkan EUR dan AUD terhadap USD.
• Kekuatan dolar akibat kebijakan The Fed yang hawkish: Pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Desember disertai dengan panduan bahwa akan ada lebih sedikit pemangkasan pada 2026. Kondisi ini menjaga dolar tetap kuat meskipun suku bunga turun, dan bisa membatasi pengaruh pola musiman EUR/USD terhadap pergerakan pasar.

4. Saham Ritel

Secara historis, saham sektor konsumsi diskresioner dan ritel menunjukkan kinerja lebih baik selama periode liburan, dengan rata-rata kenaikan antara 1,9–2,1 persen selama jendela waktu Santa Rally.

Musim belanja akhir tahun menyumbang sekitar 30–40 persen dari pendapatan tahunan bagi banyak perusahaan ritel, menjadikannya periode yang sangat penting bagi kinerja setahun penuh.

Faktor-faktor utama:

• Lonjakan lalu lintas belanja liburan: Sebanyak 202,9 juta konsumen berbelanja selama akhir pekan Thanksgiving hingga Cyber Monday, naik dari 197 juta pada tahun 2024 — rekor tertinggi sejauh ini. Pengeluaran bulan November meningkat 3,8 persen secara tahunan, dan total belanja liburan diperkirakan melampaui US$1 triliun untuk pertama kalinya.
• Tren pembeli berpendapatan tinggi: Peritel dengan strategi nilai (seperti TJX dan Five Below) serta mereka yang memiliki kehadiran omnichannel yang kuat berhasil merebut pangsa pasar lebih besar, dibandingkan peritel yang menargetkan konsumen berpendapatan menengah ke bawah.
• Dampak positif pasca keputusan The Fed: Pemangkasan suku bunga pada Desember memberikan sedikit dorongan bagi daya beli konsumen, melalui biaya pinjaman yang lebih rendah. Hal ini berpotensi memperpanjang aktivitas belanja hingga akhir Desember, karena akses terhadap kredit menjadi lebih mudah.

5. Bitcoin

Kinerja Bitcoin (BTC) pada bulan Desember tergolong tidak konsisten, dengan median return sebesar -3,2 persen, berlawanan arah dengan pola positif Santa Rally pada aset tradisional. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $87.500, turun sekitar 30 persen dari rekor tertingginya di US$126.210 pada Oktober.

Namun, terdapat sejumlah sinyal bahwa aset kripto yang dikenal volatil ini berpotensi mengalami rebound yang dipicu oleh efek Santa Rally tahun ini.

Faktor-faktor utama:

• Infrastruktur institusional yang semakin matang: Lebih dari $120 miliar kini dikelola dalam ETF Bitcoin spot, menciptakan kerangka kelembagaan yang dapat mendukung aliran modal baru apabila sentimen terhadap aset berisiko membaik, meskipun arus masuk tidak dapat dijamin.
• Ekspektasi kebijakan pro-kripto: Pembahasan mengenai kemungkinan kebijakan baru, seperti cadangan strategis Bitcoin AS dan Rancangan Undang-Undang CLARITY Act, dapat mempengaruhi sentimen pasar menjelang tahun 2026, meski hasil akhirnya masih belum pasti.
• Titik balik dalam siklus empat tahunan: Penurunan harga terbaru terjadi sekitar 18 bulan setelah peristiwa halving Bitcoin terakhir, yang secara historis sering bertepatan dengan titik perubahan dalam beberapa siklus harga sebelumnya. Narasi siklus empat tahunan ini berpotensi mempengaruhi perilaku pasar saat ini.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Go Markets. 5 Assets in Focus This Christmas: Santa Rally Guide 2025. Diakses pada tanggal 24 Desember 2025