Jakarta, Pintu News – Alih-alih berpusat pada hype harga besar-besaran, fokus pasar crypto di tahun 2026 diperkirakan akan bergeser ke bagaimana teknologi ini benar-benar digunakan dalam kehidupan finansial sehari-hari.
Riset terbaru dari Pantera Capital menunjukkan bahwa tahun tersebut bisa menjadi momen di mana infrastruktur, sistem pembayaran, dan penerapan nyata di dunia nyata akan lebih diutamakan dibandingkan spekulasi semata.
Berikut ini gambaran jelas mengenai hal-hal yang mungkin membentuk fase berikutnya dari perkembangan pasar kripto:

Baca juga: Dominasi Bitcoin Buka Peluang “Mini Altseason” di Awal Januari 2026, Begini Kata Analis!
Tokenisasi aset dunia nyata diperkirakan akan tetap menjadi tema utama. Khususnya, token yang didukung emas semakin menarik perhatian karena investor mencari aset digital yang terhubung dengan penyimpan nilai tradisional. Token semacam ini memberikan eksposur terhadap emas tanpa perlu penyimpanan fisik, yang sangat menarik di tengah inflasi atau ketidakpastian global.
Bitcoin (BTC) pun kemungkinan akan menghadapi sorotan yang berbeda. Kemajuan dalam komputasi kuantum bisa memicu diskusi tentang keamanan jangka panjang, memaksa para pemegang besar untuk mulai memikirkan langkah-langkah perlindungan di masa depan.
Meskipun ancaman nyata belum terlihat dalam waktu dekat, sekadar pembicaraan ini saja sudah bisa memengaruhi sentimen pasar.
Sementara itu, stablecoin berpotensi menjadi salah satu alat paling penting dalam ekosistem kripto. Bukan sebagai headline utama, tapi sebagai kekuatan di balik pembayaran lintas negara—membantu perusahaan fintech mentransfer dana dengan lebih cepat dan murah antarnegara.
Perubahan besar juga diprediksi terjadi dalam dunia pinjaman kripto. Saat ini, sebagian besar pinjaman kripto mengharuskan pengguna untuk mengunci aset sebagai jaminan dalam jumlah besar.
Ke depannya, model ini bisa bergeser ke sistem kredit ala konsumen, di mana platform menilai risiko menggunakan data aktivitas blockchain, data off-chain, dan alat berbasis AI. Hasilnya bisa berupa aplikasi yang lebih sederhana dan terasa seperti layanan keuangan tradisional—namun berjalan di atas teknologi kripto.
Pembayaran juga diperkirakan akan menjadi lebih “tidak terlihat”. Sistem pembayaran otomatis berbasis agen perangkat lunak (software agents) akan tumbuh pesat, tidak lagi terbatas pada transaksi mikro, tapi merambah ke pengeluaran rutin.
Bagi pengguna, ini bisa terasa seperti menggunakan dompet digital biasa, di mana kripto bekerja di latar belakang tanpa perlu perhatian terus-menerus.
Baca juga: Apakah Harga Zcash akan Terpuruk atau Lanjut Tancap Gas Menuju $600?

Pasar prediksi kemungkinan akan terbagi ke dalam dua arah. Sebagian platform akan lebih bersifat finansial, terintegrasi dengan perdagangan terdesentralisasi dan produk terstruktur.
Sementara yang lain akan fokus pada budaya dan hiburan, mencakup topik seperti olahraga atau politik. Perbedaan ini mencerminkan audiens kripto yang semakin luas dan beragam dalam penggunaannya.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) diperkirakan akan menjadi fitur bawaan dalam banyak aplikasi kripto. Bukan sebagai bot trading otomatis sepenuhnya, melainkan alat bantu bagi pengguna untuk menganalisis tren, melacak dompet tertentu, dan memahami pergerakan pasar. Teknologi ini bisa membantu pengguna—terutama pemula—menavigasi dunia kripto dengan lebih mudah.
Infrastruktur perdagangan juga mungkin akan mengalami konsolidasi. Platform derivatif terdesentralisasi bisa menyusut hanya menjadi beberapa pemain besar, sementara automated market maker (AMM) akan memperluas jangkauannya lintas berbagai blockchain, bahkan mulai mendukung aset dunia nyata selain token kripto.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.