Mengenal Decentralized Autonomous Organization (DAO), Cara Kerja dan Penerapannya

Update 1 Nov 2023 • Waktu Baca 5 Menit
Gambar Mengenal Decentralized Autonomous Organization (DAO), Cara Kerja dan Penerapannya
Reading Time: 5 minutes

Salah satu terobosan di bidang teknologi yang berkembang sejak penemuan cryptocurrency adalah DAO atau Decentralized Autonomous Organizations.

Pada prinsipnya DAO adalah organisasi yang hidup di internet yang dimiliki dan dikelola secara kolektif oleh anggotanya tanpa adanya hirarki pengambil keputusan. Tidak seperti organisasi atau perusahaan pada umumnya, setiap keputusan pada DAO dibuat berdasarkan voting oleh anggota organisasi yang dilakukan secara otomatis, transparan dan terdesentralisasi.

DAO bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi keuangan terdesentralisasi seperti Uniswap, dan bisa juga dimanfaatkan untuk kepentingan misi sosial dan juga politik. Lalu, apa itu DAO dan bagaimana contoh pengaplikasiannya? Kami akan membahasnya lebih lanjut di artikel ini.

Ringkasan Artikel

  • 💡 Decentralized Autonomous Organization (DAO) adalah entitas tanpa kepemimpinan yang terpusat. DAO bekerja tanpa manajemen hierarkis dan diatur oleh komunitas yang diorganisir di dalam kerangka aturan tertentu yang diberlakukan pada blockchain.
  • 🔗Transaksi dan aturan keuangan DAO dicatat di blockchain. Ini menghilangkan kebutuhan untuk melibatkan pihak ketiga dalam transaksi keuangan, menyederhanakan transaksi tersebut melalui smart contract.
  • 👛 Salah satu contoh pengaplikasian DAO adalah untuk menjalankan fundraising dan charity. Tanpa adanya kepempimpinan yang terpusat, organisasi amal dapat menerima donasi dari siapa pun di dunia, dan semua dapat dijalankan secara otomatis serta transparan.
  • 📊 Per Juli 2022, ada lebih dari 3,8 juta pemegang token tata kelola (governance token) di hampir 4.800 organisasi DAO, menurut data DeepDAO. Di seluruh organisasi, ada lebih dari 8,8 miliar dolar AS yang tersimpan dalam treasury DAO, turun 1,2 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya.

Apa Itu DAO?

Pernahkah kamu membayangkan sebuah organisasi yang dijalankan secara transparan dan terdesentralisasi dengan seluruh keputusan diambil berdasarkan voting anggotanya? Dengan semua pengelolaan dana organisasi dapat termonitor dan berdasarkan persetujuan oleh pemangku kepentingan? Hal ini bisa dilakukan dengan Decentralized Autonomous Organization (DAO).

Organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) pada dasarnya adalah entitas tanpa kepemimpinan pusat, di mana keputusan dibuat dari bawah ke atas, dan diatur oleh komunitas yang diorganisir di dalam kerangka aturan tertentu yang disusun di blockchain. Dengan DAO, seluruh tata kelola organisasi termasuk pengelolaan dana dapat berdasarkan keputusan kolektif dan transparan, karena semua tercatat di dalam blockchain untuk dimonitor bersama oleh anggota dan pemangku kepentingan.

Perbedaannya dengan organisasi atau bisnis tradisional adalah tidak ada seorangpun yang memiliki wewenang penuh tanpa persetujuan dari grup. Keputusan diatur oleh proposal dan pemungutan suara untuk memastikan setiap orang dalam organisasi memiliki suara.

Sehingga, tidak ada lagi CEO yang dapat mengesahkan pengeluaran berdasarkan keinginan mereka sendiri dan tidak dimungkinkannya adanya memanipulasi pembukuan. Semuanya terbuka dan aturan seputar pengeluaran dimasukkan ke dalam DAO melalui kodenya.

💡 DAO (Decentralized Autonomous Organization) adalah organisasi yang dijalankan dengan serangkaian aturan yang dikodekan dalam program komputer secara transparan, dikendalikan oleh anggota organisasi, dan tidak diatur oleh kepemimpinan yang terpusat. Karena aturan disematkan ke dalam kode, DAO tidak membutuhkan manajer atau seorang yang ditugaskan untuk mengatur jalannya organisasi, menghilangkan birokrasi atau hierarki apa pun.

Perbedaan DAO dengan Organisasi Tradisional

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak seperti organisasi atau perusahaan pada umumnya, setiap keputusan pada DAO dibuat berdasarkan voting oleh anggota organisasi yang dilakukan secara otomatis, transparan dan terdesentralisasi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya yang dikutip dari Ethereum.org.

DAOOrganisasi Tradisional
Sepenuhnya demokratis.Biasanya hierarkis.
Pemungutan suara oleh anggota diperlukan untuk setiap perubahan yang akan diterapkan.Tergantung pada struktur organisasi, perubahan dapat dilakukan oleh satu pihak atau melalui pemungutan suara.
Suara dihitung, hasilnya diimplementasikan secara otomatis tanpa perantara.Jika terjadi pemungutan suara, maka suara dihitung secara internal dan hasilnya dilakukan secara manual.
Layanan yang ditawarkan ditangani secara otomatis dan terdesentralisasi (misalnya penyaluran dana filantropi).Memerlukan penanganan manusia, atau otomatisasi yang dikendalikan secara terpusat. Rentan terhadap manipulasi.
Semua kegiatan transparan dan sepenuhnya terbuka untuk publik.Kegiatan atau keputusan organisasi biasanya bersifat tertutup untuk umum.

Contoh Aplikasi DAO

1. Decentralized Finance (DeFi)

aplikasi DAO pada Uniswap

Beberapa decentralized finance seperti contohnya Uniswap dan juga AAVE, mengeluarkan governance token yang digunakan untuk memberikan hak suara kepada komunitasnya untuk menjalankan dan juga mengembangkan proyek. Sebagai contohnya, siapapun yang memegang token UNI dapat memilih atau mendelegasikan suara pada proposal pengembangan yang dapat mengubah operasional atau infrastruktur protokol Uniswap.

2. Charity dan fundraising

Dengan menjalankan DAO untuk charity atau fundraising, kamu dapat menerima keanggotaan dan donasi dari siapa pun di dunia dan grup di balik organisasi dapat memutuskan bagaimana mereka ingin membelanjakan donasi. Dan semua dapat dijalankan secara otomatis dan transparan.

💡 Salah satu dampak konflik Rusia Ukraina adalah digunakannya Decentralized Autonomous Organization (DAO) untuk tujuan kemanusiaan. Band aktivis punk Rusia Pussy Riot bahkan membantu mendirikan DAO yang menjual NFT (non-fungible token) dengan gambar bendera Ukraina. NFT tersebut kemudian laku seharga 6.75 juta dolar AS untuk membantu Ukraina.

Bagaimana Cara Kerja DAO?

Aplikasi terdesentralisasi seperti DAO dibangun dengan smart contract. Smart contract berfungsi untuk mendefinisikan dan menjalankan aturan organisasi, dan juga perbendaharaan secara otomatis. Setelah kontrak aktif di blockchain, tidak ada yang bisa mengubah aturan kecuali melalui pemungutan suara. Jika ada yang mencoba melakukan sesuatu yang tidak tercakup oleh aturan dan logika dalam kode, maka percobaan tersebut akan gagal.

Dan karena perbendaharaan ditentukan oleh smart contract juga, hal ini berarti tidak ada yang bisa membelanjakan dana organisasi tanpa persetujuan grup. DAO membuat organisasi dijalankan dengan transparan. Anggota organisasi membuat keputusan secara kolektif, dan penggunaan dana dilakukan secara otomatis dan disahkan ketika suara disetujui.

💡 Smart contract adalah sebutan untuk program komputer yang ditulis di atas blockchain. Ketika suatu kondisi tertentu yang tertera di dalam program terpenuhi, smart contract menjalankan perintah yang telah terprogram secara otomatis.

Setelah membuat aturan yang tercatat di blockchain, langkah selanjutnya adalah memastikan adanya pendanaan untuk operasional organisasi dan juga menentukan mekanisme tata kelola organisasi. Hal ini biasanya dicapai melalui penerbitan token, di mana protokol menjual token untuk mengumpulkan dana dan mengisi perbendaharaan DAO.

Sebagai imbalan atas dana yang diberikan melalui pembelian token, pemegang token diberikan hak suara tertentu, yang biasanya sebanding dengan jumlah kepemilikan token mereka. Setelah pendanaan selesai, DAO siap untuk dijalankan.

Contoh Implementasi DAO dan Governance Token

Mengacu kepada cara kerja dan implementasi governance token pada Uniswap, proses tata kelola dimulai di Governance Forum di mana kamu dapat menemukan proposal yang sedang dipertimbangkan, mengumpulkan informasi tentang sentimen komunitas, dan terlibat dengan komunitas. Di bawah ini adalah contohnya.

proposal DAO

Setelah proposal yang diberikan berhasil melewati proses proposal dan siap untuk pemungutan suara, proposal tersebut akan muncul di dasbor pemungutan suara Uniswap – tempat Anda dapat melihat semua proposal Uniswap saat ini dan sebelumnya.

Jika proposal kemudian aktif untuk pemungutan suara, akan muncul tulisan “aktif” di sebelah judul proposall. Dengan mengklik proposal kamu dapat mengetahui semua informasi, dokumentasi, dan diskusi yang diperlukan bagi pemilih untuk membuat keputusan yang tepat.

voting proposal DAO

Apa Kekurangan DAO?

Sebagai organisasi berbasis internet, DAO memiliki beberapa keunggulan dibandingkan organisasi tradisional. Keuntungan tersebut antara lain minimnya kepercayan yang dibutuhkan antara dua pihak dan juga tidak adanya struktur hierarkis sehingga ide inovatif dari komunitas dapat dipertimbangkan oleh seluruh anggota organisasi.

Akan tetapi, dengan kelebihan dan inovasi-inovasi ini bukan berarti DAO tidak memiliki kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan DAO dibandingkan dengan organisasi tradisional.

  • 👨‍💻 Tidak ada figur otoritas. Dengan tidak memiliki figur otoritas yang jelas, atau rantai komando, organisasi yang terdesentralisasi lebih lambat beroperasi karena keputusan membutuhkan waktu lebih lama untuk dibuat.
  • 💥 Kemungkinan terjadinya ketidaksepakatan. Ketika komunitas sangat tidak setuju, itu bisa membagi organisasi menjadi dua.
  • 🚧 Tidak ada perubahan. Pada beberapa proyek DAO, mereka yang memiliki token paling banyak dapat mengambil alih atau mendominasi pengambilan keputusan. Sehingga tata kelola terlihat sangat mirip dengan organisasi tradisional.

Referensi

Penulis:Nadya Rahmaesya

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan