Sektor jaringan layer 1 alternatif merupakan sektor yang menjadi pemenang besar di bull market 2021. Aset kripto dari proyek L1 seperti Solana, Fantom, Avalanche, dan Terra mengalami apresiasi harga ribuan persen dalam beberapa bulan. Namun, pasca bear market 2022, banyak proyek L1 kehilangan lebih dari 50% penggunanya. Mayoritas L1 sekarang sudah tidak lagi mendapatkan perhatian dari tim pengembang dan juga pengguna. Lalu, bagaimana situasi di sektor L1 sekarang? Apakah masih banyak yang memiliki pengguna? Artikel ini akan mendalami sektor L1 saat ini.
Sektor jaringan L1 saat ini sudah tidak lagi menjadi primadona industri kripto. Dengan munculnya banyak aplikasi DeFi dan jaringan L2 Ethereum baru, perhatian komunitas kripto otomatis mulai bergeser. Hal tersebut bukan hanya terlihat di media sosial tapi juga tercermin secara on-chain.
Seperti yang bisa dilihat di atas, statistik Solana dan Ethereum jauh mengungguli L1 lainnya seperti Fantom, Cardano, dan Avalanche. Ethereum dan Solana memiliki transaksi harian lebih dari 1 juta sementara Cardano bahkan tidak mencapai 100 ribu transaksi per hari. Bahkan, transaksi harian jaringan L2 Ethereum yaitu Polygon, Optimism, dan Arbitrum masih jauh di atas Avalanche, Fantom, dan Cardano.
Namun, angka dana tersimpan (TVL) menceritakan hal berbeda. Angka TVL menunjukkan Avalanche mampu bersaing dengan Ethereum dan Solana. Angka TVL L1 lain jauh di bawah ketiga jaringan tersebut, Cardano yang paling dekat di $146 juta dolar, setengahnya dari Solana. Ethereum juga tetap menjadi raja dalam angka TVL karena nilai sektor DeFi-nya yang begitu besar.
Penyumbang terbesar TVL Ethereum adalah aplikasi liquid staking Lido dengan jumlah $14 miliar dolar. Sementara itu, aplikasi AAVE dan Benqi memiliki dominasi di jaringan Avalanche. Uniknya, penyumbang TVL terbesar di Solana juga merupakan aplikasi liquid staking seperti di Ethereum yaitu Marinade Finance dan Lido.
Sejak akhir 2022, Solana berfokus mengadakan hackathon untuk mengembangkan ekosistemnya dan pembaruan teknis untuk mencegah insiden kematian total jaringan yang sering terjadi di 2021 dan 2022. Implementasi pembaruan fd_quic dan Stake-weighted quality of service (QoS) berhasil membuat Solana lebih stabil dibanding sebelumnya.
Baca juga: Solana Firedancer, pembaruan masif untuk Solana?
Efektivitas pembaruan ini bisa dilihat dari insiden kematian total Solana yang terakhir kali terjadi di Februari 2023. Kini, Solana bisa menangani transaksi dalam jumlah besar tanpa mengalami kegagalan sistem.
Tahun 2023 juga menjadi tahun penting bagi Solana untuk pulih dari tragedi FTX karena Solana mendapatkan investasi sangat besar dari FTX (SOL senilai $1,6 miliar dolar). Ekosistem DeFi Solana menunjukkan tanda-tanda kehidupan dengan aplikasi baru seperti MarginFi, Drift Protocol, dan Hxro mulai mendapatkan perhatian dari komunitas. Selain itu, Solana juga baru menjalin kerja sama penting dengan Shopify dan Visa untuk penggunaan Solana sebagai infrastruktur pembayaran.
Baca juga: Ekosistem DeFi Solana 2.0.
Fantom, yang sebelumnya dikenal memiliki ekosistem DeFi yang sangat hidup, terseok-seok di tahun 2023. Fantom memulai 2023 dengan berita positif yaitu rencana peluncuran mesin virtual Fantom (FVM). Namun, kondisi pasar yang masih negatif dan banyaknya protokol baru lain membuat angka TVL Fantom terus menurun. Pada Januari 2023, Fantom memiliki TVL senilai $350 juta dolar. Lalu, 6 bulan kemudian angka ini menurun drastis menjadi $220 juta.
Lalu, Multichain mengumumkan akan menutup operasinya pada 14 Juli 2023 karena penangkapan CEO-nya di bulan Mei. Multichain merupakan bagian penting dari ekosistem Fantom karena banyak dana Fantom disimpan di Multichain. Ternyata, CEO Multichain memiliki akses satu-satunya kepada dana tersebut dan aset Multichain senilai $125 juta tiba-tiba ditarik ke berbagai dompet digital.
Sebagai buntut dari kejadian tersebut, TVL Fantom jatuh lebih dalam, sampai hanya tersisa $50 juta dolar per September 2023. Selain itu, aplikasi DeFi Geist Finance dan SpiritSwap juga mengumumkan penghentian operasi akibat peretasan Multichain. Kedua aplikasi tersebut kehilangan semua asetnya, termasuk untuk penggajian pegawai dan operasi sehari-hari.
Namun, Fantom Foundation belum menyerah. Pada acara Token2049, Fantom mengumumkan pembaruan Fantom 2.0, dengan berbagai peningkatan performa seperti FVM dan waktu transaksi 1 detik. Meskipun begitu, kemungkinan Fantom bisa kembali ke angka bull market 2021 masih kecil. Dengan begitu banyak inovasi dan proyek baru di industri aset kripto, peluang Fantom semakin mengecil.
Statistik on-chain Avalanche di tahun 2023 menunjukkan angka yang cukup menarik. Puncak aktivitas alamat aktif dan transaksi harian Avalanche terjadi di sekitar Mei 2023. Bulan Mei merupakan puncak acara Avalanche Summit di Barcelona. Namun, seperti yang terlihat dari grafik di atas, aktivitas Avalanche terus mengalami penurunan pasca Avalanche Summit.
Terlepas dari aktivitas on-chain, Avalanche berhasil melakukan banyak kerja sama besar sepanjang 2023. Pada awal 2023, Avalanche menjalin kerja sama dengan Shopify dalam membuat dan memfasilitasi jual beli NFT Avalanche. Avalanche juga menjadi mitra blockchain pertama bagi Amazon Web Services (AWS). AWS akan mendukung infrastruktur validator Avalanche dan mempermudah tim pengembang.
Selain itu, Avalanche juga terlihat semakin mendekatkan diri dengan institusi finansial tradisional. Ini bisa terlihat dari peluncuran beberapa Subnet βEvergreenβ yang ditargetkan kepada investor institusional yang ingin terjun ke *blockchain. Salah satu subnet Evergreen adalah Spruce yang sedang diuji oleh beberapa institusi investasi T. Rowe Price, WisdomTree, Wellington Management, dan Cumberland. Spruce akan digunakan untuk berbagai aktivitas trading on-chain oleh institusi-institusi tersebut.
Dengan kompetitor yang semakin menguat, Avalanche sepertinya sedang mencari banyak sektor baru di mana ia bisa menjadi proyek unggulan. Ini bisa dilihat dengan komitmen Avalanche Foundation yang mengeluarkan dana $50 juta dolar untuk membawa aset tokenisasi ke Avalanche. Dengan TVL yang sudah mengungguli Solana, Avalanche bisa saja menjadi blockchain pesaing terhadap Ethereum dan ekosistem L2-nya.
Cardano merupakan salah satu blockchain yang dielu-elukan pada bull market 2021. Meskipun tidak memiliki ekosistem DeFi, tidak memiliki kapabilitas smart contract, situasi bull market membuat ADA menarik bagi jutaan investor di dunia. Namun, realita bear market membuat Cardano mundur jauh ke belakang, kalah dari berbagai tren baru di dunia crypto.
Sejak akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023, tim Cardano berfokus melakukan aktivitas sektor DeFi Cardano. Upaya ini terbukti berhasil karena angka TVL Cardano berhasil melewati angka $100 juta dolar dan saat ini ada di angka $149 juta dolar. Untuk pertama kalinya, pengguna Cardano bisa melakukan aktivitas DeFi di aplikasi DEX seperti Minswap dan Indigo.
Saat ini, Cardano sedang berfokus melakukan banyak pembaruan terhadap jaringannya. Salah satu protokol yang sedang banyak mendapatkan perhatian adalah Mithril, sebuah protokol keamanan yang juga mempercepat operasi node Cardano. Input-Output HK menjelaskan bahwa Mithril sangat penting untuk meningkatkan keamanan Cardano ke depannya.
Aptos, Sui, dan Injective merupakan proyek L1 yang diluncurkan dalam jangka waktu 2022-2023. Ketiganya merupakan generasi L1 baru dengan berbagai inovasi seperti mesin virtual baru (Move untuk Sui dan Aptos) atau fungsi DeFi yang secara native terbangun di jaringan (Injective).
Seperti pada grafik TVL di atas, Aptos memiliki kelebihan first movers karena sudah diluncurkan sejak pertengahan tahun lalu sementara Sui yang paling baru di antara ketiganya. Aptos memiliki angka TVL tertinggi di $50 juta sementara Sui dan Injective memiliki angka TVL yang beda tipis di sekitar $20 juta.
Baca juga: Apa itu Sui, Injective, dan Aptos?
Aptos dan Sui merupakan kompetitor langsung karena keduanya memiliki bahasa pemrograman dan mesin virtual yang sama. Sementara itu, Injective merupakan beberapa dari sedikit proyek L1 yang berfokus menciptakan ekosistem DeFi dan aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi seperti GameFi.
Dalam hal kerja sama high-profile, Aptos mengumumkan kerja sama dengan Microsoft Azure OpenAI Service untuk menjelajahi potensi blockchain dan AI. Pada Juni 2023, Sui justru bekerja sama dengan tim Formula 1 Red Bull Racing. Kerja sama beberapa tahun ini akan menjadikan Sui sebagai blockchain pilihan Red Bull untuk berbagai produk digital untuk penggemar tim Red Bull. Injective Protocol memilih untuk memperluas kerja sama yang berfokus dalam interoperabilitas jaringannya seperti dengan Celer, Klayton, dan Polygon Labs.
Ketiga proyek L1 baru ini memiliki potensi yang cukup menarik menuju bull market selanjutnya. Aptos dan Sui memiliki tim yang sudah berpengalaman (eks-Meta/Facebook) sementara Injective mempunyai teknologi yang cocok untuk aplikasi DeFi yang canggih. Jika ketiga L1 ini bisa menarik likuiditas dan menghasilkan aplikasi yang menarik, bukan tidak mungkin kalau mereka bisa menyaingi banyak jaringan L1 generasi sebelumnya seperti Cardano dan Fantom.
Sektor jaringan layer 1 (L1) yang sempat merajai pasar crypto di tahun 2021 telah mengalami berbagai pasang surut, khususnya pasca bear market 2022. Ethereum dan Solana masih menjadi pemimpin dalam sektor ini, sementara jaringan seperti Fantom dan Cardano menghadapi berbagai tantangan baik dari sisi teknis maupun ekonomi. Meski begitu, Solana dan Avalanche menunjukkan adaptasi dan pertumbuhan, dengan fokus pada pengembangan ekosistem dan kolaborasi dengan perusahaan besar. Di sisi lain, Fantom dan Cardano berjuang untuk mempertahankan relevansi mereka dalam dunia kripto yang terus berubah.
Secara umum, tren kini mulai bergeser ke jaringan L2 dan aplikasi lainnya, menjadikan persaingan di sektor L1 semakin ketat. Namun, beberapa proyek L1 baru tetap bermunculan dalam satu tahun terakhir. Sui, Aptos, dan Injective merupakan tiga proyek L1 yang sempat mencuri perhatian komunitas kripto. Ketiganya memiliki keunggulan teknologi jelas dan hanya perlu menarik pengguna baru ke jaringannya.
Kamu bisa mulai berinvestasi pada berbagai macamΒ aset kripto di aplikasi Pintu. Berikut cara membeliΒ cryptoΒ pada aplikasi Pintu:
Kamu bisa berinvestasi pada asetΒ cryptoΒ seperti BTC, ARB, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua asetΒ cryptoΒ yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer sepertiΒ MetamaskΒ untuk memudahkan transaksimu. AyoΒ downloadΒ aplikasiΒ cryptocurrencyΒ Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisaΒ belajarΒ cryptoΒ lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya!Β Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan