Saat ini, banyak cryptocurrency generasi baru memiliki kapabilitas smart-contract karena ingin menciptakan ekosistem finansial terdesentralisasi (DeFi). Tren ini mengikuti kesuksesan Ethereum yang berhasil membuka industri kripto baru yang berfokus kepada berbagai aplikasi finansial. Solana, Avalanche, dan Terra merupakan beberapa contoh proyek kripto yang memiliki ekosistem aplikasinya sendiri. Di luar itu, Fantom merupakan salah satu cryptocurrency dengan ekosistem DeFi yang mulai populer di kalangan komunitas kripto. Lalu, apa itu Fantom? Mengapa ia memiliki ekosistem DeFi yang begitu besar? Artikel ini akan membahas lengkap tentang Fantom (FTM).
Fantom adalah platform smart contract berbasis Directed Acrylic Graph (DAG) yang memfasilitasi ekosistem finansial terdesentralisasi. Platform open-source Fantom disebut dengan Fantom OPERA yang memiliki kompatibilitas dengan mesin EVM (Ethereum Virtual Machine) milik Ethereum. Hal ini mempermudah semua pengembang aplikasi Ethereum untuk dapat memindahkan jaringannya ke Fantom hanya dalam beberapa langkah.
Baca juga: Apa Itu Ethereum?
Fantom menggunakan teknologi Directed Acyclic Graph (DAG) yang memungkinkan proses transaksi selesai dalam 1-2 detik. Kecepatan transaksi ini terutama sangat berguna bagi puluhan aplikasi DeFi yang setiap detik berinteraksi dalam Fantom OPERA.
Aset kripto bawaan Fantom adalah FTM yang berperan sebagai biaya transaksi dan staking. Saat ini, Fantom memiliki kapitalisasi pasar senilai $9 milyar dolar dengan harga $3 dolar per 1 FTM (Januari 2022). Angka ini menempatkan Fantom sebagai aset kripto terbesar ke-27 di dunia. Selain itu, token FTM memiliki suplai maksimum sebanyak 3,1 milyar FTM.
Fantom dimulai dari sebuah ide pada 2018 di antara Dr. Ahn Byung Ik (seorang computer scientist dari Korea Selatan), Matthew Hur, dan beberapa temannya yang lain di Digital Currency Holdings, Australia. Dr Ahn Byung Ik dan beberapa rekannya menganggap bahwa blockchain memiliki banyak keterbatasan terutama dalam skalabilitas, biaya transaksi mahal, dan konfirmasi transaksi yang lambat. Sejak awal, Fantom tidak menggunakan teknologi blockchain seperti Bitcoin. Sebagai gantinya, Fantom memanfaatkan direct acyclic graph (DAG) yang memiliki struktur data berbeda dengan blockchain namun dengan prinsip operasional yang sama. Sistem DAG ini dianggap menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh blockchain konvensional.
Dr. Ahn Byung Ik dan yang lainnya lalu mendirikan organisasi non-profit Fantom Foundation yang menangani perkembangan Fantom. Lalu, Fantom mengadakan ICO pada Juni 2018 yang berhasil menarik banyak investor. Pada Desember 2019, Fantom berhasil meluncurkan platform utamanya yaitu Fantom OPERA yang memiliki kapabilitas smart-contract. Saat ini, organisasi ini dipimpin oleh CEO Michael Kong dengan Andre Cronje sebagai arsitek sektor DeFi yang berfokus kepada pengembangan ekosistem DeFi Fantom.
Baca juga: Whitepaper Fantom Foundation
Fantom menggunakan sistem direct acyclic graph (DAG) yang menggantikan teknologi jaringan blockchain. DAG merupakan sistem pembukuan digital terdesentralisasi yang mirip seperti blockchain. Apabila blockchain mengorganisasi data dalam bentuk rantai lurus, DAG bekerja seperti folder pada komputer yang kemudian memiliki sub-foldernya masing-masing. Setiap struktur data dalam sistem DAG memiliki kronologi waktu yang berisi data transaksi sebelumnya, transaksi yang terjadi berdekatan, dan stempel waktu.
Baca juga: Apa itu blockchain dan bagaimana cara kerjanya?
DAG tidak mengumpulkan serangkaian data transaksi ke dalam sebuah blok. Namun, data transaksi yang terjadi dalam waktu berdekatan terhubung satu sama lain dan langsung diverifikasi tanpa menunggu konfirmasi dari banyak node (komputer validator) pada jaringan. Maka dari itu, sistem DAG memungkinkan transaksi bisa langsung dikonfirmasi dan diverifikasi dalam 1-2 detik tanpa harus menunggu terciptanya blok yang perlu disusun seperti dalam jaringan Bitcoin.
Meskipun berbeda, kedua sistem ini memiliki prinsip yang sama yaitu jaringannya hanya bergerak satu arah. Semua data yang sudah dimasukkan ke dalam kedua sistem ini tidak bisa diubah, diganti, atau pun dihilangkan.
Selain menggunakan sistem DAG, Fantom menggunakan algoritma konsensusnya sendiri yang disebut Lachesis.
Lachesis adalah sebuah algoritma konsensus khusus untuk jaringan DAG yang dimodifikasi dari mekanisme proof-of-stake (PoS). Ia merupakan sebuah mekanisme konsensus yang diciptakan oleh Fantom. Fantom menggunakan Lachesis sebagai metode verifikasi untuk memastikan jaringannya aman, terdesentralisasi, dan juga dapat memproses transaksi dengan cepat dan murah.
π‘ Apa itu Algoritma Konsensus? Algoritma konsensus adalah sistem yang memastikan semua transaksi berhasil dikonfirmasi dan diverifikasi. Ia pada dasarnya memeriksa bahwa jaringan mencapai kesepakatan (konsensus) tentang transaksi mana yang sah dan mana yang tidak.
Salah satu detail teknis penting mengenai Lachesis adalah ia memanfaatkan teknologi asynchronous Byzantine Fault Tolerance (aBFT). Mekanisme aBFT memastikan jaringan tetap bisa mencapai konsensus meskipun beberapa validator (node) di dalam jaringan memiliki niat jahat atau berperilaku aneh seperti menunda verifikasi transaksi. Selama konsensus bisa dicapai melalui beberapa validator yang melakukan verifikasi tepat, algoritma aBFT akan membiarkan dan mengisolasi validator **buruk agar ia tidak dapat mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Dengan cara ini, jaringan Fantom lebih kuat melawan serangan seperti DDos (Denial-of-service attack).
π‘ Apa itu BFT?
Byzantine Fault Tolerance (BFT) merupakan sebuah solusi untuk mencapai konsensus dalam jaringan terdesentralisasi meskipun 1/3 node atau validatornya bertindak buruk. Kebanyakan jaringan terdesentralisasi seperti blockchain menggunakan teknologi BFT atau modifikasi dari BFT.
Dalam algoritma Lachesis, setiap validator memiliki struktur DAG-nya masing-masing yang merunutkan kronologi data (yang berisi transaksi) dan validator hanya perlu mengikuti struktur DAG yang diberikan kepadanya. Maka dari itu, setiap validator dapat mencapai konsensus secara independen. Karakteristik independensi dari setiap validator juga membuat Lachesis masuk kepada kategori mekanisme leaderless proof-of-stake. Semua validator dapat memverifikasi transaksi tanpa harus saling menyocokkan data satu sama lain karena algoritma Lachesis memastikan setiap validator diberikan serangakaian transaksi yang berbeda.
Kombinasi sistem jaringan DAG dan algoritme konsensus Lachesis membuat Fantom dapat memproses dan memverifikasi transaksi dalam waktu yang cepat. Fantom menyebutkan bahwa seluruh proses transaksi hanya terjadi dalam 1-2 detik, berbeda dengan Bitcoin yang memerlukan beberapa menit.
Skema staking Fantom merupakan salah satu yang paling unik di antara platform yang lain. Pada dasarnya, terdapat beberapa tipe staking yang Fantom berikan kepada penggunanya yaitu staking tanpa mengunci, staking dengan durasi waktu, dan liquid staking.
Metode staking paling konvensional pada Fantom memberikan pilihan untuk mendepositkan FTM tanpa menguncinya sehingga kamu dapat menyimpan dan mengambilnya kapanpun. Metode staking dasar ini memiliki bunga sebesar 4%. Kedua, tipe staking yang mengunci aset FTM milikmu dalam jangka waktu yang ditentukan mulai dari 1 bulan hingga 1 tahun. Semakin lama kamu mengunci aset FTM-mu, semakin besar pula bunga yang kamu dapat, hingga 12%.
Terakhir, liquid staking mengunci aset FTM milikmu dan membiarkanmu mengubahnya menjadi sFTM yang bisa kamu gunakan pada semua aplikasi DApps Fantom. Jadi*,* pada saat yang bersamaan, kamu bisa mendapatkan imbalan staking yang kamu lakukan dan juga menggunakan sFTM untuk menggunakan aplikasi Fantom lainnya. Jika kamu memilih untuk menggunakan sFTM pada aplikasi DeFi, kamu bisa mendapatkan keuntungan ganda.
Fantom merupakan salah satu aset kripto dengan sektor DeFi yang memiliki pertumbuhan paling cepat. Hal ini bisa dilihat dari angka total value locked (TVL) Fantom yang mencapai $12,23 milyar dolar, menempatkannya sebagai aset kripto peringkat ke-3 di dunia berdasarkan TVL per 24 Januari 2022. Selain itu, kompatibilitas Fantom dengan EVM Ethereum juga membantu pengembang aplikasi untuk menambahkan jaringan Fantom. Aplikasi DeFi besar seperti Curve dan YFI sudah memiliki kompatibilitas dengan Fantom yang membantu mengalirkan dana dari Ethereum kepada Fantom.
Aplikasi DeFi yang dibangun di atas Fantom memiliki nama unik yang bertema hantu seperti Tomb Finance, Grim Finance, dan juga Spirit Swap. Kebanyakan aplikasi DeFi pada Fantom bisa memberikanmu keuntungan besar jika kamu menjadi liquidity provider atau penyedia likuiditas.
Berikut daftar beberapa aplikasi DeFi Fantom yang bisa kamu gunakan:
FTM merupakan salah satu aset kripto dengan performa paling bagus di tahun 2021 dengan kenaikan harga Fantom mencapai 10.000%. Kenaikan ini dipicu oleh banyak hal termasuk berfungsinya berbagai DeFi Fantom dan aplikasi seperti CRV dan YFI yang menambahkan Fantom ke dalam jaringan mereka. Selain itu, pendaftaran Fantom pada pertukaran aset kripto seperti Binance membuka akses Fantom bagi investor retail baru.
Seperti yang sudah dijelaskan, Fantom memiliki ekosistem aplikasi DeFi. Banyak orang dari komunitas kripto mulai menyadari potensi aplikasi DeFi Fantom untuk mendapatkan persentase bunga yang sangat besar. Para pemburu keuntungan finansial yang biasa disebut degen ini memanfaatkan aplikasi seperti Tomb Finance dan Liquid Driver yang dapat memberikan bunga mulai dari 100-1000% APY.
Namun, apabila kamu akan membeli dan menyimpannya, Fantom juga sebuah proyek kripto yang menjanjikan. Dengan fundamental dan komunitas yang kuat, Fantom masih memiliki perjalanan yang panjang. Secara kapitalisasi pasar, ia masih relatif rendah, terutama ketika dibandingkan dengan angka TVL-nya yang besar.
Penghitungan MCap/TVL merupakan indikator yang bisa digunakan untuk mengukur potensi Fantom, terutama dalam konteks potensi dari perkembangan ekosistem DeFi. Rasio MCap/TVL di bawah 2 dianggap cukup bagus. Fantom memiliki rasio 1.05469 yang mendorong banyak orang menyebut Fantom sebagai aset undervalued. Namun, kamu harus ingat kalau banyak faktor lain yang dapat menentukan naik-turun harga suatu aset. Selalu lakukan kombinasi analisis teknikal dan fundamental sebelum berinvestasi pada suatu proyek kripto.
Baca juga: Cara Mendapatkan Bunga dari Aset Kripto
Fantom belum merilis peta jalan atau roadmap untuk tahun 2022. Namun, berdasarkan beberapa informasi lain yang sudah diberikan, terdapat beberapa milestone yang bisa menjadi katalis bagi harga FTM di tahun 2022.
Kamu dapat mulai berinvestasi pada token FTM dengan membelinya pada aplikasi Pintu. Melalui Pintu, kamu bisa membeli FTM dan aset kripto lainnya dengan cara yang aman dan mudah.
Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. AyoΒ downloadΒ aplikasiΒ cryptocurrencyΒ Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Referensi:
Bagikan