Apa itu Risiko Kredit dan Bagaimana Cara Manajemennya?

Updated
October 27, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Apa itu Risiko Kredit dan Bagaimana Cara Manajemennya?
Reading Time: 3 minutes

Risiko kredit adalah aspek penting untuk menilai seberapa banyak risiko yang didapatkan kreditur ketika meminjamkan sejumlah dana kepada pihak tertentu. Simak apa itu risiko kredit, jenis-jenis, contoh hingga manajemen risiko kredit dalam artikel berikut ini!

Baca juga: Apa itu Risiko Finansial?

Pengertian Risiko Kredit

risiko kredit adalah

Credit risk atau risiko kredit adalah kemungkinan kerugian yang bisa didapatkan oleh pemberi pinjaman (kreditur) ketika peminjam (debitur) gagal untuk membayar kembali pinjaman atau memenuhi kewajibannya sesuai kontrak yang disepakati sebelumnya.

Guna menilai risiko kredit pada pinjaman yang diberikan, pemberi pinjaman biasanya akan terlebih dahulu melihat sejarah kredit, kapasitas debitur untuk membayar kembali, kondisi debitur, serta agunan dari si peminjam.

Kini, banyak perusahaan yang sudah membentuk departemen khusus yang bertugas untuk menilai risiko kredit dari nasabah mereka. Selain itu, perkembangan teknologi juga telah bisa membantu menganalisa data secara cepat dalam menilai profil risiko pelanggan.

Jenis-jenis Risiko Kredit

Secara umum, terdapat 3 jenis risiko kredit yang penjelasan lengkapnya dapat kamu baca di bawah ini.

Credit Default Risk

Credit default risk terjadi saat peminjam tidak dapat membayar kewajiban pinjamannya secara penuh atau saat peminjam sudah melewati waktu jatuh tempo pembayaran pinjaman selama 3 bulan. Jenis risiko kredit ini akan mempengaruhi transaksi keuangan sensitif lainnya seperti pinjaman, sekuritas, serta obligasi.

Concentration Risk

Concentration risk adalah risiko yang muncul ketika pemberi pinjaman berfokus pada eksposur ke satu pihak atau sektor tertentu, sehingga apabila terjadi gagal bayar, akan ada risiko kerugian dalam jumlah besar yang bisa mengancam kegiatan inti dari pemberi pinjaman (kreditur).

Institutional Risk

Institutional risk adalah risiko kredit yang terjadi karena adanya perubahan struktur legal pada bank maupun badan pengawas kontrak antara debitur dan kreditur.

Contoh Risiko Kredit

Salah satu cara untuk memahami risiko kredit secara lebih mudah adalah dengan melihat contoh risiko kredit berikut.

Alex ingin membeli rumah seharga Rp1.200.000.000 dan Alex baru membayar uang muka sebesar Rp200.000.000. Alex memutuskan untuk mendapatkan pinjaman dari Bank sebanyak Rp1.000.000.000 untuk melunasi rumah tersebut.

Pihak Bank memberikan pinjaman tersebut dengan syarat tingkat bunga sebesar 20% per tahun dan Alex wajib mengembalikan pinjaman beserta bunganya dalam tenggat waktu 1 tahun. Dalam hal ini, Bank berhak untuk menerima uang sebesar Rp1.200.000.000 dari Alex.

Sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman kepada Alex, pihak Bank telah memeriksa risiko kredit Alex terlebih dahulu. Karena nilai risiko kredit yang rendah, maka pengajuan pinjaman Alex diterima oleh pihak Bank.

Hingga bulan kelima, Alex telah berhasil membayar angsuran sebesar Rp500.000.000. Namun perekonomian Alex tiba-tiba melemah karena bisnisnya yang tidak lancar sehingga terdapat kemungkinan bahwa Alex tidak bisa membayar angsuran berikutnya. Situasi inilah yang memungkinkan terjadinya credit default risk bagi pihak Bank.

Manajemen Risiko Kredit

manajemen risiko kredit

Salah satu cara mengatasi risiko kredit adalah dengan melakukan manajemen risiko kredit dengan baik. Manajemen risiko kredit merupakan salah satu fungsi penting pada berbagai bisnis untuk memitigasi eksposur terhadap risiko kredit sambil tetap memaksimalkan profit.

Due diligence atau audit riwayat keuangan menjadi salah satu taktik manajemen risiko kredit yang paling penting. Tahap ini melibatkan berbagai pemeriksaan keuangan mulai dari pengecekan peringkat kredit pelanggan, analisis laporan keuangan, menilai data pembayaran berbagai transaksi hingga reputasi pelanggan secara umum.

Tergantung pada kapasitas dan sumber daya perusahaan, manajer kredit juga bisa menggunakan tenaga outsourcing untuk melakukan penilaian risiko kredit secara lebih menyeluruh. Kelebihan dari penggunaan tenaga outsourcing adalah sumber daya yang lebih besar dan teknologi yang lebih canggih untuk mengolah ribuan data secara efisien dan minim kesalahan.

Risiko kredit adalah salah satu metrik penting yang harus diperhatikan sebuah entitas sebelum memberikan pinjaman kepada debitur. Bagaimana, sudah cukup paham mengenai apa itu risiko kredit?

Pintu, Aplikasi Jual Beli Bitcoin dan Crypto

Kami adalah Pintu, salah satu aplikasi investasi dan trading crypto di Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Belakangan ini, aset crypto memang sedang banyak menarik perhatian banyak investor pemula maupun berpengalaman.

Wajar saja, mengingat aset crypto yang memiliki performa bagus bahkan bisa mengalami peningkatan nilai hingga lebih dari 1000%. Sebut saja harga SushiSwap (SUSHI) yang di tahun 2020 hanya berada di sekitar angka Rp10.000 dan meningkat hingga 1500% nya per 25 Oktober 2021 ini menjadi Rp189.623.

Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi dan trading crypto, download Pintu sekarang! Jual beli crypto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Baca juga: Apa itu Cryptocurrency?

Referensi:

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->