Contoh Risiko Spekulatif dan Risiko Murni

Updated
December 24, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Contoh Risiko Spekulatif dan Risiko Murni
Reading Time: 3 minutes

Dalam dunia investasi, dikenal adanya istilah risiko investasi. Risiko ini sendiri pun dibedakan menjadi dua, yaitu risiko spekulatif dan risiko murni. Apa perbedaan di antara kedua risiko tersebut, serta apa saja contoh risiko spekulatif dan risiko murni? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca juga: Pengertian Return dan Risiko dalam Dunia Investasi

Pengertian Risiko

Pengertian Risiko

Secara umum, pengertian risiko adalah ketidakpastian yang memungkinkan terjadinya kerugian. Selain itu, risiko bisa juga diartikan sebagai penyimpangan atas hasil yang didapatkan dari hasil yang diharapkan.

Dengan kata lain, definisi risiko pada aktivitas bisnis maupun investasi adalah saat pihak terlibat tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan target sebelumnya. Selain itu, ada kemungkinan juga terjadi kendala yang cukup merugikan dalam periode tertentu.

Risiko ini bisa disebabkan oleh tiga faktor, yaitu ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian yang disebabkan perilaku manusia, dan ketidakpastian karena kondisi alam.

Pengertian Risiko Murni dan Risiko Spekulatif

Risiko sendiri bisa dibagi menjadi risiko murni dan risiko spekulatif. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Risiko Murni?

Pure risk atau risiko murni adalah salah jenis risiko yang tidak bisa dikendalikan, di mana apabila risiko tersebut terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi pihak bersangkutan (loss) dan apabila tidak terjadi, maka tidak akan menimbulkan kerugian (no loss). Tidak ada kesempatan untuk memperoleh keuntungan (profit/gain) sama sekali.

Apa itu Risiko Spekulatif?

Berkebalikan dengan risiko murni, speculative risk atau yang lebih dikenal dengan risiko spekulatif adalah jenis risiko yang muncul dari pengambilan suatu keputusan yang apabila risiko tersebut terjadi, maka akan menimbulkan kerugian (loss). Namun, apabila risiko tersebut tidak terjadi, maka dapat menimbulkan keuntungan (profit/gain).

Jika mengacu pada definisi tersebut, maka hampir semua aktivitas investasi memiliki risiko spekulatif. Dalam dunia investasi dan trading, prinsip high risk high return pun biasanya akan diterapkan, yang mana jumlah pengembalian relatif berbanding lurus dengan tingkat risiko.

Contoh Risiko Spekulatif dan Risiko Murni

contoh risiko spekulatif dan risiko murni

Untuk lebih memahami mengenai apa itu risiko spekulatif dan risiko murni, simak contoh risiko spekulatif dan risiko murni berikut ini.

Contoh Risiko Spekulatif

Contoh risiko spekulatif yang paling sederhana bisa ditemukan dalam dunia trading. Pihak A membeli saham di harga Rp50.000 dengan harapan harga saham akan meningkat ke angka Rp70.000. Namun ternyata, harga saham justru turun ke angka Rp40.000. Inilah salah satu contoh risiko spekulatif yang muncul ketika prediksi keuntungan dari seorang trader tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi.

Di lain kasus, bisa juga harga saham naik ke angka Rp70.000 sehingga risiko spekulatif bisa dihindari dan trader bisa memperoleh keuntungan dari penjualan saham tersebut.

Contoh Risiko Murni

Sesuai dengan namanya, risiko murni adalah hal-hal yang terjadi di luar kehendak manusia, misalnya bencana alam, kecelakaan, pencurian, kebakaran, dan lainnya.

Faktor tersebut di atas bisa menyebabkan risiko murni karena investor atau perusahaan akan kehilangan aset. Bahkan, mereka harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk proses pemulihan.

Contoh sederhananya, ketika sebuah rumah makan kebakaran, maka sang pemilik usaha tersebut akan mengalami kerugian cukup besar. Sebab, seluruh aset yang dimiliki habis terbakar. Dari kejadian tersebut ada dua akibat yang muncul.

Akibat pertama adalah rumah makan harus ditutup sementara karena perbaikan dan pemulihan. Sementara akibat yang kedua adalah rumah makan ditutup permanen karena mengalami kebangkrutan.

Berbeda dengan risiko spekulatif, risiko murni hanya menyebabkan kerugian bagi pihak yang menanggung risiko tanpa adanya kemungkinan memperoleh keuntungan (profit) sama sekali.

Baca juga: Bagaimana Langkah Investasi Crypto di Pintu?

Perbedaan Risiko Spekulatif dan Risiko Murni

Untuk lebih memahami penjelasan di atas, simak tabel perbedaan risiko spekulatif dan risiko murni di bawah ini.

AspekRisiko SpekulatifRisiko Murni
Kemungkinan HasilMendapatkan keuntungan (profit), mengalami kerugian (loss), tidak mengalami kerugian maupun keuntungan (even)Mengalami kerugian (loss) atau tidak mengalami kerugian maupun keuntungan (even) 
Bisa DiasuransikanTidak bisa, hanya bisa diminimalisir dengan teknik diversifikasi atau derivatif. Ya
KontrolPilihan yang diambil secara sadar oleh manusia demi memperoleh keuntungan yang diharapkanDi luar kontrol manusia

Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu risiko spekulatif dan risiko murni, serta contoh risiko spekulatif dan risiko murni. Cukup sederhana, bukan?

Berbicara tentang investasi, belakangan ini investasi crypto memang sedang diminati banyak masyarakat Indonesia. Untuk kamu yang tertarik memulai investasi atau trading crypto secara mudah, download Pintu sekarang!

Referensi:

Christopher J. Boggs. Pure vs. Speculative Risk. Diakses tanggal: 14-12-2021.

Julia Kagan. Pure Risk. Diakses tanggal: 14-12-2021.

Lucas Downey. Speculative Risk. Diakses tanggal: 14-12-2021.

Study. Speculative Risk: Definition & Examples. Diakses tanggal: 14-12-2021.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->