Berawal dari kesuksesan non fungible token atau NFT, berbagai marketplace NFT yang mewadahi jual beli berbagai aset digital pun mulai bermunculan. Di antara beberapa marketplace yang banyak dikunjungi oleh penggemar NFT, salah satu yang paling populer adalah OpenSea. Apa itu OpenSea? Bagaimana cara mengggunakan OpenSea? Berapa biaya gas fee OpenSea hingga ukuran gambar NFT di OpenSea? Simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: 20+ NFT Termahal di Dunia yang Pernah Terjual, Harga Capai Miliaran?
OpenSea adalah suatu pasar terdesentralisasi (decentralized marketplace) yang memberi fasilitas dan menjadi wadah untuk proses jual-beli NFT. Sementara itu, non fungible token alias NFT adalah aset digital yang memiliki kode identifikasi unik dan bisa berwujud karya seni digital, cuplikan video, gambar, gambar bergerak (GIF), audio, bahkan avatar atau kartu dalam permainan.
Sesuai namanya, non fungible token tidak dapat dipertukarkan dengan kesetaraan lantaran memiliki kode identifikasi yang unik. Oleh sebab itu, diperlukan adanya marketplace dengan teknologi blockchain yang dapat memfasilitasi transaksi jual-beli NFT.
OpenSea mengklaim dirinya sebagai marketplace NFT pertama sekaligus terbesar di dunia. Beberapa orang bahkan bisa menganggap OpenSea setara dengan situs eBay. Pasalnya, OpenSea berhasil mencatat volume perdagangan NFT sebanyak 21 juta dolar Amerika sepanjang tahun 2020 dan terus bertambah hingga menjadi lebih dari 3,5 miliar dolar Amerika selama bulan Agustus 2021.
OpenSea didirikan oleh Alex Atallah dan Devin Finzer pada tahun 2017 di New York. CryptoKitties menjadi salah satu produk NFT yang bisa dikatakan membawa mereka pada kesuksesan.
Jika kamu merupakan seorang seniman atau kreator seni digital dan berniat untuk mengunggah gambar maupun aset digital lainnya di OpenSea, caranya cukup mudah, kok. Berikut ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang sering diajukan seputar cara upload gambar di OpenSea, antara lain:
Pertanyaan tentang format file NFT yang didukung menjadi pertanyaan pertama yang sering ditanyakan oleh pengguna. Dikutip dari penjelasan yang terdapat dalam situs resmi OpenSea, pengguna dapat menggunakan berbagai format file untuk mengunggah gambar, video, audio, bahkan model 3D di OpenSea
Di OpenSea, beberapa format NFT adalah JPG, PNG, dan GIF untuk gambar bergerak. Selain itu, format file lain yang juga didukung oleh OpenSea adalah WEBM, MP4, MP3, SVG, WAV, OGG, GLB, dan GLTF.
Kedua, pertanyaan yang sering diajukan oleh pengguna saat akan mengunggah file gambar ke marketplace OpenSea NFT adalah mengenai ukuran gambar yang didukung. Berdasarkan informasi yang terdapat pada situs resmi OpenSea, ukuran gambar NFT di OpenSea adalah file dengan maksimum 100 MB.
Akan tetapi, kamu tetap disarankan untuk mengunggah file gambar dengan ukuran kurang dari 100 MB agar tidak memakan waktu terlalu lama pada saat proses memuat sekaligus mengunggah file.
Pertanyaan ketiga yang sering diajukan oleh pengguna ialah bagaimana langkah-langkah upload gambar melalui OpenSea. Tentunya, hal pertama yang harus dilakukan saat akan mengunggah gambar di OpenSea adalah mendaftarkan akun kamu terlebih dahulu.
Jika kamu sudah memiliki akun dan menghubungkan akun dengan dompet digital yang kamu miliki, maka sekarang kita bisa mulai mengunggah gambar di OpenSea. Caranya, pilih menu “Create” yang terletak di sudut kanan atas.
Setelah memilih menu “Create”, maka tampilan seperti berikut akan muncul pada layar:
Nah, kamu tinggal memilih jenis file gambar yang akan diunggah sesuai dengan ketentuan situs OpenSea, mengisi nama file yang diunggah, memberikan link eksternal, serta jangan lupa untuk membuat deskripsi yang menarik mengenai gambar yang kamu unggah. Setelah itu, pastikan untuk melengkapi kustomisasi tambahan sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut:
Jika sudah selesai melakukan kustomisasi, jangan lupa untuk memasukkan jaringan blockchain dan berapa kali gambar akan dicetak. Setelah itu, pilih “Create” dan kamu sudah selesai dengan proses mengunggah gambar di OpenSea.
Baca juga: Simak 8 Daftar NFT Marketplace Pada Ethereum Selain OpenSea
Hal lain yang harus diperhatikan saat memilih marketplace untuk mengunggah NFT adalah biaya gas. Biaya gas atau gas fee adalah istilah yang digunakan untuk menyebut biaya komputasi yang harus dikeluarkan ketika proses pembuatan hingga transaksi dalam dunia NFT. Biaya gas ini besarnya cukup bervariasi, tergantung pada jaringan blockchain yang dipilih dan jenis transaksi yang dilakukan.
Secara umum, berikut ini adalah pembagian biaya gas fee OpenSea yang bisa kamu jadikan acuan sebelum menggunakan platform ini.
Beberapa transaksi pada OpenSea yang dikenakan biaya satu kali adalah biaya registrasi akun dan biaya persetujuan kontrak. Biaya registrasi akun adalah biaya yang kamu keluarkan saat akan melakukan listing pada jaringan blockchain untuk pertama kalinya. Biaya ini bervariasi tergantung jenis blockchain yang kamu pilih. Jika kamu memilih Ethereum, biaya yang harus kamu keluarkan adalah sebesar 10 ETH.
Sementara biaya persetujuan kontrak merupakan biaya yang harus kamu keluarkan untuk melakukan otorisasi transaksi apabila aset digital yang didaftarkan tidak dicetak di OpenSea melainkan melalui kontrak pengumpulan NFT khusus. Biaya ini juga meliputi biaya pendaftaran lelang untuk pertama kalinya.
Kamu akan dikenakan biaya berulang pada saat menerima tawaran, melakukan transfer NFT kepada orang lain, membeli NFT hingga membatalkan pendaftaran maupun penawaran NFT.
Sementara itu, ada beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan secara gratis pada situs OpenSea, diantaranya adalah mencetak NFT baru menggunakan lazy minting membuat koleksi, mencantumkan NFT dengan harga tetap, mencantumkan NFT di lelang, maupun mengurangi harga NFT yang didaftarkan.
Sebagai catatan, mengurangi harga NFT yang didaftarkan memang dapat dilakukan secara gratis. Berbeda dengan pembatalan karena pembatalan harga akan dikenakan biaya gas.
Itu dia pembahasan lengkap tentang apa itu OpenSea, biaya gas fee OpenSea hingga ukuran gambar NFT di OpenSea yang perlu kamu perhatikan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Selain NFT, baru-baru ini minat masyarakat terhadap investasi dan trading crypto semakin meningkat. Sebut saja jumlah investor crypto di Indonesia per Desember 2021 telah mencapai 11 juta orang.
Buat kamu yang tertarik untuk memulai investasi namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang! Pintu adalah apalikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti dan memiliki beberapa fitur istimewa yang bisa mengakomodasi investor pemula, di antaranya:
Pintu Web3 Wallet adalah dompet kripto inovatif yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengakses berbagai dApps, mengelola aset kripto, dan NFT dengan aman melalui aplikasi Pintu.
Dilengkapi dengan fitur NFT, dompet ini memungkinkan kamu untuk mengatur, menyimpan, dan mengirim NFT, serta melakukan jual beli NFT di berbagai marketplace yang tersedia di beberapa jaringan blockchain seperti Ethereum, Binance Smart Chain, Polygon, dan Arbitrum.
Seluruh koleksi NFT kamu dapat ditampilkan dengan praktis pada Tab ‘NFT’, memudahkan airdrop hunting, trading, staking, gaming, dan aktivitas NFT lainnya. Untuk pengalaman kripto yang lebih lengkap dan mudah, download Pintu Web3 Wallet sekarang!
Referensi:
OpenSea, How do I create an NFT? Diakses tanggal: 06-04-2022.
Shrimpy Academy, What Is OpenSea? The World’s Largest NFT Marketplace Explained. Diakses tanggal: 06-04-2022.