Kepailitan adalah situasi yang dihindari oleh seseorang maupun perusahaan. Ketahui selengkapnya mengenai apa itu pailit dan penyebabnya dalam artikel berikut ini.Â
Arti pailit adalah kondisi seseorang atau sebuah perusahaan yang tidak dapat membayar kewajiban keuangannya pada kreditur.
Dengan syarat utang tersebut telah jatuh tempo dan telah dilakukan upaya untuk melunasinya. Seperti pemutihan sebagian utang, perpanjangan waktu, dan lain-lain. Kondisi ini dapat terjadi akibat manajemen keuangan yang kacau, kondisi ekonomi makro, maupun ekosistem industri yang sedang menurun.Â
Di Indonesia, dasar hukum kepailitan diatur dalam UU Kepailitan No. 37 Tahun 2004 ayat (1) Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
UU tersebut menyatakan bahwa pihak yang dapat mengajukan permohonan pailit adalah:
Adapun syarat pengajuan pailit atas sebuah perusahaan menurut UU Kepailitan adalah:
Walaupun perusahaan dapat mengajukan sendiri permohonan pailit, tetapi putusan kepailitan tetap berada di tangan hakim pada Pengadilan Niaga. Putusan tersebut harus diambil paling lambat 60 hari sejak permohonan kepailitan didaftarkan ke Pengadilan Niaga.
Baca juga: Unsur-Unsur Kredit yang Mendasari Pemberian Kredit
Secara umum, ada lima penyebab terjadinya pailit pada perusahaan, yaitu:
Dana yang terbatas dan manajemen arus kas yang buruk adalah kombinasi mematikan bagi perusahaan manapun. Untuk menghindarinya, pastikan perusahaan memiliki anggaran yang benar. Selalu cadangkan dana yang cukup untuk membayar utang dan biaya-biaya lain.Â
Langkah tersebut kemungkinan membuat bisnis berkembang sedikit lebih lambat, tetapi jelas lebih aman terutama di awal menjalankannya. Arus kas yang meningkat perlahan jauh lebih baik daripada bertambah dengan cepat namun mengakibatkan kacaunya anggaran karena utang yang tidak bisa dibayarkan.Â
Pertumbuhan usaha selalu dibarengi dengan pertumbuhan profit, tetapi hal tersebut tidak berlaku jika sebagian besar modal dibiayai oleh utang.
Ketidakseimbangan ini menunjukkan manajemen keuangan yang salah. Menambah modal dari utang tentu tidak masalah, selama ada anggaran yang cukup untuk melunasinya.
Jika usaha baru mulai berjalan, usahakan berhutang sesedikit mungkin. Jadikan utang sebagai solusi di saat darurat. Saat usaha mulai berhasil, maka tetaplah hati-hati saat menambah utang.Â
Tentu menyenangkan memiliki pelanggan setia, walaupun hanya segelintir. Namun jika usaha hanya bergantung pada segelintir pelanggan tersebut, maka sangat berisiko. Bagaimana jika suatu saat mereka beralih pada vendor atau supplier lain? Bagaimana jika mereka tidak membayar utang dagang pada perusahaanmu?
Lebih baik kembangkan pemasaran hingga bisa menggaet para pelanggan lain. Sehingga jika salah satu memutuskan untuk berhenti berlangganan, perusahaan tidak akan merugi banyak.
Persaingan tidak bisa dianggap enteng. Salah satu alasan perusahaan pailit adalah terlalu menganggap remeh persaingan.Â
Padahal mempelajari pesaing adalah kunci bertahan di tengah pasar.
Kalah dalam persaingan dapat menyebabkan penurunan laba dan berimbas pada arus kas. Muaranya adalah ketidakmampuan membayar utang atau pailit.
Sah-sah saja mempercayai karyawan dan manajer keuangan, tetapi bukan berarti membiarkan mereka bekerja tanpa mengontrolnya.
Audit internal adalah langkah wajib mengamankan keuangan dari kesalahan dan kecurangan. Kedua hal tersebut dapat menggerus kas dan berujung pada kepailitan.
Baca juga: Apa itu Kliring dan Bagaimana Mekanismenya?
Selain istilah pailit, kamu mungkin sering juga mendengar istilah bangkrut. Apa bedanya pailit dan bangkrut? Secara sederhana pailit adalah kondisi keuangan perusahaan yang buruk sehingga tidak bisa membayar utang-utangnya. Kondisi ini tergambar saat total utang lebih besar daripada total aset. Sedangkan bangkrut adalah kondisi dimana perusahaan benar-benar tidak dapat membayar kewajibannya sama sekali.
Kondisi bangkrut mengharuskan perusahaan melakukan apapun termasuk menjual semua aset untuk membayar utang. Perusahaan yang pailit belum tentu bangkrut. Tetapi kondisi pailit yang berlangsung lama dapat menyebabkan kebangkrutan.
Bagaimana? Sekarang kamu sudah tau bukan mengenai apa itu pailit dan penyebab-penyebabnya. Dari satu sisi, pailit mungkin lebih baik daripada bangkrut karena masih ada harapan bagi perusahaan untuk bisa bangkit kembali. Semoga informasi ini bermanfaat!
Referensi:Â