Jakarta, Pintu News – Setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan pemotongan suku bunga pada bulan September, harga Bitcoin berhasil menembus zona suplai antara $59.000 (Rp913.470.450) hingga $62.000 (Rp959.918.100).
Lebih lanjut, analis memperkirakan reli lebih lanjut menuju $70.000 (Rp1.083.778.500) dan kemungkinan mencapai rekor tertinggi baru dalam waktu dekat. Namun, para ahli memperkirakan akan ada beberapa minggu konsolidasi untuk BTC sebelum bergerak menuju level tertinggi sepanjang masa.
Harga Bitcoin telah memasuki fase konsolidasi selama hampir enam bulan, menandai periode terlama yang dibutuhkan untuk melewati level tertinggi sebelumnya.
Baca juga: Harga Bitcoin Diramal Bisa Tembus Rp1,5 Miliar Jika Trump Menang Pemilu!
Meskipun begitu, kenaikan BTC ke level tertinggi sepanjang masa sebelum halving Bitcoin pada bulan April juga merupakan yang tercepat, menunjukkan bahwa fase konsolidasi saat ini seimbang dengan lonjakan harga sebelumnya yang cepat.
Analis kripto populer, Rekt Capital, menyoroti fase re-akumulasi ini dan menyatakan bahwa ini bukanlah yang terlama dalam siklus ini. Fase re-akumulasi tahun lalu selama pembentukan breakout berlangsung sekitar 224 hari.
Jika pola historis bertahan, Bitcoin bisa breakout pada Oktober 2024, sejalan dengan tren harga pasca-halving yang menunjukkan potensi breakout pada akhir September 2024. Selain itu, kuartal keempat secara historis merupakan kuartal yang kuat bagi pasar kripto.
Arus masuk ke ETF Bitcoin spot juga meningkat setelah Powell mengisyaratkan pemotongan suku bunga, menunjukkan bahwa partisipasi institusional dalam Bitcoin kembali meningkat.
Analis di QCP Capital percaya bahwa harga BTC akan terus berfluktuasi dalam kisaran $61.000 (Rp944.435.550) hingga $70.000 (Rp1.083.778.500) karena pasar akan menunggu indikator kunci seperti data inflasi PCE AS serta klaim pengangguran awal AS untuk minggu tersebut.
Baca juga: Bitcoin Siap Melonjak ke $68.000? Trader Kripto Lihat Pola Bullish di Grafik!
Sementara itu, menurut postingan X Daan Crypto, setelah pergerakan pada hari Jumat, open interest Bitcoin tidak mengalami lonjakan signifikan dibandingkan dengan kejadian sebelumnya.
Hal tersebut menunjukkan risiko yang lebih rendah dari retrace penuh segera karena jumlah posisi long yang lebih sedikit untuk diperas saat ini.
Namun, penting bagi bulls untuk mempertahankan momentum di minggu mendatang, dengan level kunci yang harus dipertahankan adalah level tertinggi lokal sebelumnya di $62.800 (Rp972.304.140).
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.