Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali menunjukkan dinamika menarik, dengan produk exchange-traded products (ETPs) mencatatkan inflow sebesar $47 juta (sekitar Rp767 miliar) pekan lalu, meskipun Bitcoin (BTC) mengalami aksi jual besar-besaran.
Di tengah tekanan ini, XRP dan beberapa altcoin lainnya berhasil menunjukkan tren positif, sementara faktor makroekonomi global menjadi penggerak utama pergerakan pasar.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Menurut laporan CoinShares pada 13 Januari 2025, total investasi yang masuk ke crypto ETPs dalam pekan kedua tahun ini mencapai $1 miliar (sekitar Rp16,32 triliun).

Namun, angka tersebut hampir sepenuhnya diimbangi oleh outflow sebesar $940 juta (sekitar Rp15,34 triliun). Outflow besar ini dipicu oleh rilis data makroekonomi baru dan notulen dari Federal Reserve AS yang menunjukkan perekonomian AS lebih kuat dan kebijakan moneter yang lebih ketat.
Hal ini menjadi penanda bahwa bulan madu pasca pemilu AS telah berakhir, dan data ekonomi kembali menjadi penggerak utama harga aset, menurut James Butterfill, kepala penelitian CoinShares.
Baca juga: BTC Naik 137% dalam Setahun, Analis Crypto Prediksi Puncak Baru di Pertengahan Juli 2025!
Meskipun aksi jual signifikan terjadi, produk investasi berbasis Bitcoin (BTC) tetap mencatatkan inflow sebesar $213 juta (sekitar Rp3,47 triliun) dalam periode 6-10 Januari 2025.
Dengan demikian, Bitcoin masih menjadi aset crypto dengan kinerja terbaik sepanjang tahun ini, dengan total inflow mencapai $799 juta (sekitar Rp13,05 triliun) sejak awal 2025.
Namun, aksi jual tersebut menyebabkan total aset yang dikelola (assets under management atau AUM) di produk ETP Bitcoin turun sebesar 3,5%, dari $130 miliar (sekitar Rp2,12 kuadriliun) menjadi $125,4 miliar (sekitar Rp2,05 kuadriliun).
Baca juga: Kabar Crypto Hari Ini (14/1/25): Tether Relokasi ke El Salvador Hingga Kebocoran Data di OpenSea
Analis menilai koreksi ini sebagai fase normal, terutama setelah tahun-tahun pasca-halving yang biasanya ditandai dengan volatilitas.
Ethereum (ETH), cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, mencatatkan outflow terbesar sebesar $256 juta (sekitar Rp4,18 triliun) pekan lalu. Butterfill menjelaskan bahwa penurunan ini lebih disebabkan oleh aksi jual sektor teknologi secara umum daripada isu spesifik pada Ethereum itu sendiri.
Sebaliknya, Ripple (XRP) mencatatkan inflow yang cukup besar sebesar $41 juta (sekitar Rp669,28 miliar). Optimisme terhadap XRP dipicu oleh perkembangan politik dan hukum, terutama menjelang tenggat waktu banding Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dalam kasus hukum Ripple pada 15 Januari 2025.
Baca juga: Analis Crypto Axel Bitblaze: “Koreksi BTC di Bulan Januari Bukan Fenomena Baru”
Selain itu, altcoin lain seperti Aave (AAVE), Stellar (XLM), dan Polkadot (DOT) juga mencatatkan inflow masing-masing sebesar Rp47,33 miliar, Rp44,02 miliar, dan Rp26,11 miliar meskipun kinerja harga mereka kurang memuaskan.

Secara geografis, Amerika Serikat menjadi kontributor terbesar inflow crypto ETPs pekan lalu dengan angka $79 juta (sekitar Rp1,29 triliun). Sementara itu, Swiss memimpin outflow global sebesar $85 juta (sekitar Rp1,38 triliun).
Selain Swiss, Hong Kong dan Swedia juga mencatatkan outflow besar masing-masing sebesar Rp604,32 miliar dan Rp539,07 miliar. Di sisi lain, Jerman dan Kanada menjadi negara dengan inflow tertinggi setelah AS, mencatatkan investasi masing-masing sebesar Rp848,84 miliar dan Rp604,32 miliar.
Pasar crypto ETPs mencerminkan dinamika yang kompleks antara inflow dan outflow, dengan Bitcoin dan XRP sebagai aset yang menunjukkan tren positif di tengah tekanan pasar. Faktor makroekonomi global dan perkembangan hukum menjadi pendorong utama pergerakan ini.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.