Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) menunjukkan pergerakan menarik pada perdagangan hari ini, menyentuh level $105.000 setelah sempat mengalami koreksi dari rekor tertinggi sebelumnya di $109.588.
Kenaikan ini memicu spekulasi di kalangan investor dan analis, yang bertanya-tanya apakah BTC mampu kembali menguji level tertinggi sepanjang masa tersebut dalam waktu dekat.
Dengan indikator teknikal seperti RSI dan MACD yang memberikan sinyal bullish, perhatian kini tertuju pada apakah momentum ini cukup kuat untuk mendorong harga Bitcoin melewati resistance psikologis di $109.000.

Berada di tren naik, per 22 Januari 2025, harga Bitcoin mencatat kenaikan 2,45% dalam waktu 24 jam, berada di level $105.710 atau setara dengan Rp1.732.764.854. Titik terendah dan tertinggi BTC saat ini adalah Rp1.664.016.287 dan Rp1.751.081.936.
Selain itu, market cap Bitcoin kini berada di sekitar $2.09 triliun, dengan volume perdagangan yang turun 36% menjadi $79.57 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca juga: TVL DeFi Bitcoin Melonjak Dua Kali Lipat Berkat Platform Staking Babylon!
Kira-kira, apa yang terjadi dengan harga Bitcoin hari ini?
Harga Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa (ATH) baru di $109.000 (Rp1,79 miliar) pada Senin pagi (20/1/25), beberapa jam sebelum pelantikan Donald Trump. Namun, setelah acara tersebut, BTC langsung turun 6,68% dari ATH-nya, ditutup di $102.000 (Rp1,67 miliar) pada 21 Januari 2025.
Penurunan harga ini dipicu oleh pidato pelantikan Trump yang tidak menyebutkan Bitcoin. Berdasarkan data Coinglass, total likuidasi BTC dalam 24 jam terakhir pada 21 Januari 2025 mencapai Rp4,139 triliun, dengan satu order likuidasi terbesar terjadi di Binance pada pasangan BTCUSDT senilai Rp205,2 miliar.
Data dari Santiment menunjukkan adanya peningkatan besar dalam rasa “serakah” dan FOMO di media sosial di kalangan pedagang Bitcoin. Grafik di bawah ini menunjukkan penyebutan BTC di X, Reddit, Telegram, 4Chan, dan Farcaster.

Secara historis, harga cenderung bergerak berlawanan arah dengan ekspektasi mayoritas, terutama dalam jangka pendek.
Dalam kasus BTC, banyaknya penyebutan tentang harga yang lebih tinggi oleh masyarakat pada hari Senin menjadi sinyal jual. Pergerakan serupa terjadi pada pertengahan Desember, di mana penyebutan harga tinggi oleh publik menyebabkan penurunan harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Baca juga: Whale Crypto Gerakkan $74 Juta Token TRUMP, Penurunan Harga Memecoin TRUMP Berlanjut?
Laporan alpha dari Bitfinex pada Senin (20/1/25) mengungkapkan bahwa pemulihan Bitcoin pekan lalu didorong terutama oleh aksi beli agresif di pasar spot. Grafik menunjukkan lonjakan tajam pada indikator Spot Cumulative Volume Delta (CVD), yang merupakan metrik penting untuk menganalisis tekanan beli dan jual di pasar spot.
CVD melacak perbedaan bersih antara market buy dan market sell orders selama periode waktu tertentu. Ketika CVD meningkat secara agresif, ini menandakan dominasi tekanan beli di pasar spot, menunjukkan bahwa pembeli aktif menaikkan harga penawaran dan mencerminkan permintaan yang kuat serta potensi momentum kenaikan aset.

Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa sebagian besar volume pembelian berasal dari bursa berbasis di AS. Pola pembelian ini mirip dengan pembelian sebelumnya oleh MicroStrategy dan Exchange Traded Funds (ETF), memperkuat pandangan bahwa permintaan institusional tetap kuat.
Dalam wawancara eksklusif dengan FXStreet, analis Bitfinex mengatakan, “Kami percaya bahwa pelantikan Presiden Trump dapat menjadi peristiwa sell-the-news.”
Analis menambahkan, “Namun, tekanan beli di pasar spot yang terlihat pekan lalu mungkin membutuhkan waktu untuk mengisi kembali bid, yang dapat memicu penurunan singkat sebelum momentum kenaikan lebih lanjut berlanjut.”
Harga Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi baru (ATH) di $109.588 pada Senin, tetapi dengan cepat turun 6,68% dari level tersebut, ditutup pada $102.260. Saat artikel ini ditulis (22/1/25), BTC berada di atas level $105.000.
Baca juga: El Salvador Tambah 11 Bitcoin ke Cadangan, Tetap Komit di Tengah Tekanan IMF!
Jika momentum kenaikan berlanjut dan BTC berhasil melampaui ATH sebelumnya, harga diperkirakan bisa naik lebih tinggi hingga melampaui $125.000 (Rp2.041.675.000). Target ini dihitung menggunakan level ekstensi Fibonacci 141,40% (dari level terendah 4 November di $66.835 hingga ATH Senin di $109.588) yang berada di $127.287 (Rp2.079.029.485).

Indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian menunjukkan angka 58, di atas level netral 50, yang mengindikasikan peningkatan momentum bullish. Selain itu, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan bullish crossover pada 15 Januari 2025, memberikan sinyal beli dan mendukung potensi lanjutan tren naik.
Namun, jika BTC mengalami koreksi dan ditutup di bawah $100.000 (Rp1,63 miliar), harga berpotensi memperpanjang penurunan untuk menguji kembali level support berikutnya di $90.000 (Rp1,47 miliar).
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.