Jakarta, Pintu News – Harga Ripple (XRP) telah mengalami tren penurunan selama tiga hari terakhir, dengan beberapa katalis bearish, termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada. Pada tanggal 2 Februari, XRP jatuh serendah $2,60, menandai penurunan 17% dari harga pembukaannya sebesar $3,10 pada tanggal 29 Januari.
Meskipun harga XRP berada di bawah tekanan, data on-chain menunjukkan tren mendasar yang berpotensi bullish. Metrik penting untuk menilai sentimen investor adalah total cadangan XRP di Binance. Data CryptoQuant mengungkapkan bahwa deposit XRP di Binance telah turun ke level terendah 40 hari, menurun dari 3,04 miliar XRP pada tanggal 16 Januari menjadi 2,55 miliar XRP pada tanggal 2 Februari. Ini berarti 490 juta koin XRP telah keluar dari Binance hanya dalam waktu dua minggu.

Penurunan harga XRP sebagian didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada. Pada tanggal 2 Februari, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 20% untuk aluminium Kanada, yang memicu kekhawatiran tentang perang dagang yang lebih luas. Sentimen risk-off yang dihasilkan menyebabkan investor menarik diri dari aset berisiko, termasuk cryptocurrency.
Namun, harga XRP telah stabil di atas level support penting $2,60. Ini menunjukkan bahwa masih ada minat beli yang kuat untuk XRP, dan penurunan baru-baru ini mungkin merupakan peluang pembelian bagi investor jangka panjang.
Baca Juga: Bitcoin Tembus Rp1,729 Miliar atau Kembali Turun ke Rp1,486 Miliar? Ini Kata Analis! (31/1/25)

Grafik perkiraan harga XRP menunjukkan bahwa koin yang didukung Ripple telah stabil di atas level support $2,60 yang kritis. Terlepas dari penurunan baru-baru ini, struktur teknis yang lebih luas menunjukkan potensi rebound menuju $3,00 jika indikator utama selaras.
Indikator utama yang perlu diperhatikan adalah Indeks Kekuatan Relatif (RSI). RSI adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan besarnya perubahan harga. RSI saat ini berada di 35, yang menunjukkan bahwa XRP berada di wilayah oversold. Ini menunjukkan bahwa rebound mungkin akan segera terjadi.

Penurunan cadangan XRP Binance dapat diartikan sebagai tanda bullish atau bearish. Di satu sisi, ini bisa menunjukkan bahwa investor menarik XRP mereka dari bursa untuk menyimpannya dalam dompet pribadi, yang menunjukkan kepercayaan jangka panjang pada aset tersebut. Di sisi lain, ini juga bisa menunjukkan bahwa investor menjual XRP mereka, yang akan memberikan tekanan jual pada harga.
Pada akhirnya, interpretasi penurunan cadangan XRP Binance tergantung pada perspektif masing-masing investor. Investor jangka panjang mungkin melihatnya sebagai tanda bullish, sementara investor jangka pendek mungkin melihatnya sebagai tanda bearish.
Harga Ripple (XRP) telah mengalami tren penurunan selama tiga hari terakhir, tetapi telah stabil di atas level support penting $2,60. Penurunan tersebut sebagian didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada, yang memicu sentimen risk-off.
Namun, data on-chain menunjukkan tren mendasar yang berpotensi bullish. Penurunan cadangan XRP di Binance menunjukkan bahwa investor menarik XRP mereka dari bursa untuk menyimpannya dalam dompet pribadi, yang menunjukkan kepercayaan jangka panjang pada aset tersebut.
Grafik perkiraan harga XRP menunjukkan potensi rebound menuju $3,00 jika indikator utama selaras. Indikator utama yang perlu diperhatikan adalah RSI, yang saat ini berada di wilayah oversold. Pada akhirnya, arah harga XRP di masa depan akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk sentimen pasar, perkembangan regulasi, dan adopsi arus utama.
Baca Juga: Prediksi Pergerakan Harga Polygon (POL): Tren Bearish atau Peluang Pemulihan? (31/1/25)
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.