Jakarta, Pintu News – Mayoritas validator Ethereum kini mendukung peningkatan gas limit, yang memungkinkan lebih banyak transaksi diproses dalam satu blok. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Per 4 Februari 2025, Gaslimit.pics menunjukkan bahwa 52% validator Ethereum telah memberikan sinyal dukungan terhadap peningkatan gas limit. Angka ini melampaui ambang batas yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas jaringan Layer 1 (L1) tanpa perlu melakukan hard fork.
Saat ini, gas limit rata-rata Ethereum sekitar 30 juta, setelah meningkat dari 15 juta pada Agustus 2021, menurut Ycharts. Data dari Blockscout menunjukkan bahwa peningkatan sudah terjadi, dengan beberapa transaksi mencatat gas limit lebih dari 33 juta.
Menurut analis crypto Evan Van Ness, ini adalah pertama kalinya gas limit ditingkatkan setelah transisi ke proof-of-stake (PoS) pasca Merge Upgrade pada September 2022. Ia menyebut bahwa karena PoS lebih terdesentralisasi dibanding proof-of-work (PoW), koordinasi perubahan ini membutuhkan waktu lebih lama.
Baca juga: Ripple Cetak 1 Juta RLUSD Lagi, Kapitalisasi Pasar Hampir $110 Juta!
Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, menyambut baik keberhasilan pemungutan suara ini dan mendorong peluncuran Pectra hard fork yang dijadwalkan pada Maret 2025.
Pectra akan meningkatkan blob target dari tiga menjadi enam, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi jaringan. Buterin menjelaskan bahwa mekanisme pemungutan suara staker yang digunakan untuk gas limit juga akan diterapkan dalam perubahan ini.
“Peningkatan ini memungkinkan limit bertambah seiring perkembangan teknologi tanpa harus menunggu hard fork,” ujar Buterin.
Baca juga: Charles Hoskinson Berencana Implementasikan RLUSD untuk Cardano
Dilansir dari Cointelegraph, komunitas Ethereum telah lama memperdebatkan pro dan kontra peningkatan gas limit. Beberapa pendukung, seperti peneliti Ethereum Justin Drake, mengusulkan peningkatan hingga 36 juta untuk meningkatkan kapasitas jaringan L1.
Sementara itu, inisiatif Pump The Gas yang didirikan oleh pengembang Ethereum Eric Connor dan mantan kepala kontrak pintar MakerDAO Mariano Conti, mengusulkan peningkatan hingga 40 juta, dengan alasan hal ini dapat menurunkan biaya transaksi Ethereum.
Namun, ada pula kekhawatiran dari Ethereum Foundation, di mana Toni Wahrstätter memperingatkan bahwa peningkatan terlalu besar, seperti ke 60 juta, dapat menyebabkan gagalnya propagasi blok, validator yang kehilangan slot, serta potensi destabilisasi jaringan.
Website Pump The Gas juga mengakui risiko ini, menyatakan bahwa jika gas limit dinaikkan terlalu tinggi, validasi blok bisa menjadi terlalu berat bagi operator node individu, sehingga hanya entitas besar yang mampu menjalankan validator. Oleh karena itu, mereka menekankan pentingnya peningkatan secara bertahap.
Dengan lebih dari 50% validator Ethereum yang setuju, peningkatan gas limit tampaknya akan segera terealisasi. Namun, diskusi masih berlangsung mengenai batas optimal untuk menjaga keseimbangan antara kapasitas jaringan, efisiensi transaksi, dan stabilitas blockchain.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.