Jakarta, Pintu News – Google terus memperkuat dominasinya di dunia kecerdasan buatan (AI). CEO Sundar Pichai mengungkapkan bahwa perusahaan berencana menginvestasikan sekitar Rp1.222 triliun ($75 miliar) dalam belanja modal (capex) pada tahun 2025.
Angka ini meningkat 43% dibandingkan pengeluaran capex Google pada 2023, yang tercatat sebesar Rp526 triliun ($32,3 miliar).
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dilansir dari Cointelegraph, Sundar Pichai menjelaskan bahwa investasi besar ini bertujuan untuk mempercepat inovasi AI dan memperkuat bisnis inti perusahaan.
Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik berapa banyak dana yang akan langsung dialokasikan untuk AI, sebagian besar anggaran ini diperkirakan akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur AI Google.
Tren investasi besar-besaran dalam AI juga terlihat di perusahaan teknologi lainnya. Meta, misalnya, telah mengumumkan rencana untuk menggelontorkan Rp1.058 triliun ($65 miliar) untuk ekspansi infrastruktur AI mereka.
Dengan semakin besarnya persaingan di sektor ini, Google berupaya menjaga posisinya sebagai pemimpin dalam teknologi AI generatif dan cloud computing.
Baca juga: Semler Scientific Raup Keuntungan 150% dari Investasi Bitcoin (BTC) Senilai $88 Juta!
Dalam laporan keuangan kuartal keempat 2024, Google mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 12% secara tahunan, mencapai Rp1.572 triliun ($96,5 miliar).
Di sektor cloud computing, pendapatan Google Cloud melonjak 10% menjadi Rp196 triliun ($12 miliar). Google mengklaim pertumbuhan ini didukung oleh permintaan tinggi terhadap produk inti Google Cloud Platform, AI Infrastructure, dan solusi AI generatif.

Namun, meskipun pendapatan Google meningkat, angka ini masih berada di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan Rp1.576 triliun ($96,7 miliar). Akibatnya, saham induk Google, Alphabet, turun lebih dari 7% dalam perdagangan setelah jam bursa, menurut data Yahoo Finance.
Baca juga: El Salvador Tambah Cadangan, Borong 12 Bitcoin (BTC) dalam Sehari!
Di tengah agresifnya ekspansi AI Google, tantangan dari pesaing baru semakin nyata. Dalam panggilan investor pada 4 Februari, Sundar Pichai menepis kekhawatiran terkait pesaing dari China, seperti model AI DeepSeek.
Pada akhir Januari, DeepSeek mengguncang pasar AI dengan klaim bahwa mereka berhasil menciptakan pesaing kuat untuk perusahaan AI Amerika seperti OpenAI, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Menariknya, DeepSeek mengembangkan model AI mereka dengan anggaran kurang dari Rp97,8 miliar ($6 juta) menggunakan perangkat keras Nvidia yang lebih sederhana.
Pichai menegaskan bahwa model AI terbaru Google, Gemini 2.0 Flash, tetap menjadi yang paling efisien dibandingkan dengan model DeepSeek v3 dan R1. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi AI China, persaingan di industri ini diprediksi akan semakin ketat.
Google bersiap menggelontorkan dana besar untuk mempercepat inovasi AI di tahun 2025, dengan total investasi mencapai $75 miliar. Meski pertumbuhan pendapatan Google tetap positif, tekanan dari pesaing seperti DeepSeek dan ekspektasi pasar yang tinggi menyebabkan saham Alphabet turun lebih dari 7%.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.