Jakarta, Pintu News – Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, memperingatkan bahwa Amerika Serikat sedang menuju krisis utang yang dapat terjadi dalam tiga tahun ke depan. Dalam wawancara di podcast Odd Lots Bloomberg, Dalio membandingkan situasi saat ini dengan serangan jantung yang semakin mendekat.
Menurutnya, defisit anggaran AS yang mencapai Rp29.3 kuadriliun (setara $1,8 triliun), kebijakan pajak yang tidak terkendali, serta penumpukan utang pemerintah tanpa rencana pembayaran yang jelas akan memperparah kondisi ekonomi negara. Jika tidak ada perubahan signifikan, AS akan tenggelam dalam masalah keuangan yang sulit diatasi.

Salah satu kekhawatiran utama Dalio adalah menurunnya jumlah pembeli surat utang pemerintah AS (Treasuries). Biasanya, bank sentral asing, perbankan domestik, dan bahkan Federal Reserve membeli obligasi AS untuk menjaga stabilitas keuangan. Namun, tren ini berubah drastis sejak 2022, dan permintaan terhadap utang AS semakin melemah.
Dalio menyoroti bahwa ketika pemerintah terus menambah utang tanpa adanya pembeli, maka suku bunga akan naik, biaya pinjaman semakin mahal, dan ekonomi bisa mengalami perlambatan yang lebih dalam. Selain itu, sanksi ekonomi terhadap beberapa negara serta kelebihan pasokan obligasi di pasar semakin memperburuk ketidakseimbangan ini.
Baca Juga: Presiden El Salvador Menutup Rumah Sakit Hewan Bitcoin: Kontroversi dan Dampaknya
Dalio memperkirakan bahwa pemerintah AS akan menghadapi dua pilihan: memangkas defisit hingga 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau melakukan restrukturisasi utang besar-besaran.
Namun, jika restrukturisasi terjadi, kemungkinan besar pemerintah tidak akan menyebutnya sebagai default (gagal bayar). Sebaliknya, mereka akan membingkainya sebagai kebijakan baru yang “lebih menguntungkan.” Dalio membandingkan potensi langkah ini dengan keputusan Richard Nixon pada 1971 yang secara tiba-tiba memutus keterkaitan dolar AS dengan standar emas, yang mengejutkan pasar global.
Beberapa analis juga berspekulasi tentang kemungkinan skenario yang disebut sebagai Mar-a-Lago Accord, di mana AS secara strategis melemahkan dolar untuk mempertahankan dominasinya dalam sistem keuangan global. Namun, Dalio skeptis bahwa strategi ini akan berhasil, karena menurutnya semua mata uang utama cenderung melemah bersama dolar, seperti yang terjadi pada 1970-an dan 1930-an.

Dalam menghadapi krisis ini, Dalio menyarankan investor untuk mencari alternatif uang yang memiliki pasokan stabil. Dua aset yang ia soroti adalah Bitcoin (BTC) dan emas.
Dalio menilai bahwa Bitcoin dapat menjadi bagian dari solusi, terutama karena sifatnya yang tidak bisa disita atau dikontrol dengan mudah oleh pemerintah. Namun, ia tetap lebih menyukai emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Ia merekomendasikan agar investor mengalokasikan 10-15% portofolio mereka dalam emas sebagai perlindungan terhadap gejolak ekonomi yang akan datang.
Selain krisis utang, Dalio juga mengkhawatirkan beberapa faktor lain yang dapat memperburuk kondisi ekonomi AS di bawah pemerintahan Trump:
Peringatan Ray Dalio menyoroti ketidakstabilan ekonomi AS yang semakin memburuk, dengan kombinasi utang yang membengkak, kebijakan pajak yang tidak terkendali, serta melemahnya kepercayaan investor terhadap obligasi pemerintah.
Meskipun Dalio percaya bahwa Bitcoin dan emas bisa menjadi aset pelindung, ia tetap menekankan bahwa ketidakpastian di masa depan jauh lebih besar dari apa yang dapat diprediksi oleh siapa pun. Dengan berbagai risiko yang semakin meningkat, AS mungkin harus menghadapi pilihan sulit antara memangkas defisit secara drastis atau menghadapi kemungkinan restrukturisasi utang dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Cardano dan Check Point Berkolaborasi untuk Keamanan Blockchain Berbasis AI!
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.