Jakarta, Pintu News – Bitcoin (BTC) kembali menjadi perdebatan panas di dunia cryptocurrency setelah ekonom terkenal Peter Schiff mengeluarkan pernyataan tegas bahwa “gelembung Bitcoin akan segera meledak”.
Menurutnya, setiap kali BTC mengalami koreksi harga, itu adalah sinyal semakin dekatnya kehancuran total aset digital ini. Schiff, yang dikenal sebagai kritikus Bitcoin, meyakini bahwa BTC bukan sekadar aset spekulatif, tetapi juga jebakan berbahaya bagi investor.
Dengan Bitcoin yang baru saja mengalami penurunan tajam lebih dari 2% dalam beberapa jam terakhir, banyak yang mulai mempertanyakan: Apakah prediksi Schiff akan terbukti benar?
Dilansir dari U Today, Peter Schiff telah lama menjadi salah satu kritikus terbesar Bitcoin dan industri cryptocurrency. Menurutnya, semakin lama harga Bitcoin bertahan di level tinggi, semakin besar kerusakan finansial yang akan terjadi saat gelembung ini akhirnya pecah.
Dalam pernyataan terbarunya, Schiff menegaskan bahwa koreksi harga BTC bukanlah sesuatu yang mengejutkan, tetapi merupakan langkah menuju kehancuran total. Ia juga menanggapi kritik dari seorang pengguna media sosial yang menuduhnya hanya ingin melihat investor Bitcoin rugi. Schiff menegaskan bahwa kritiknya bukan soal individu yang kehilangan uang, tetapi tentang membuka mata banyak orang terhadap risiko besar yang mereka hadapi.
Menurutnya, Bitcoin bukan sekadar aset spekulatif, tetapi bentuk investasi yang sangat berbahaya, karena nilainya tidak memiliki fundamental ekonomi yang jelas. Ia pun menegaskan bahwa ledakan gelembung Bitcoin hanyalah masalah waktu, dan bukan sesuatu yang bisa dihindari.
Baca juga: $MUBARAK Crypto: Hasil Investasi Miliaran Dolar oleh Dana MGX yang Berbasis di Abu Dhabi!
Bitcoin baru saja mengalami salah satu penurunan tajamnya, kehilangan lebih dari 2% hanya dalam waktu empat jam. BTC yang sebelumnya mencoba bertahan di atas rata-rata pergerakan 200 hari, akhirnya jatuh ke harga terendah Rp1,34 miliar ($82.300) per BTC.
Kejatuhan harga ini memicu gelombang likuidasi besar-besaran di pasar crypto, dengan total posisi yang terhapus mencapai Rp1,52 triliun (USD 93,2 juta). Dari jumlah tersebut, sekitar Rp1,37 triliun (USD 83,98 juta) berasal dari posisi long, menandakan banyak trader yang mengharapkan harga BTC naik justru terkena dampak besar.
Para analis memperingatkan bahwa jika Bitcoin gagal mempertahankan level ini, maka kemungkinan besar harga BTC bisa turun lebih dalam menuju level psikologis di Rp1,31 miliar (USD 80.000). Hal ini semakin memperkuat argumen Schiff bahwa BTC bukanlah aset yang bisa diandalkan sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Baca juga: FalconX dan StoneX Luncurkan Perdagangan Blok Pertama untuk Futures Solana CME!
Di luar kritiknya terhadap Bitcoin, Peter Schiff sendiri sedang menghadapi masalah hukum yang cukup besar. Euro Pacific Bank, bank miliknya yang berbasis di Panama, telah ditutup setelah mendapat tekanan dari regulator AS.
Schiff mengklaim bahwa penutupan bank ini bermotif politik dan bukan karena adanya pelanggaran hukum nyata. Menurutnya, pemerintah AS menggunakan cara ini untuk membungkam para kritikus sistem keuangan tradisional, termasuk dirinya.
Namun, banyak pihak berpendapat bahwa masalah pribadi Schiff dengan pemerintah AS membuatnya semakin agresif dalam menyerang Bitcoin.
Meski begitu, ia tetap teguh pada pendiriannya bahwa BTC hanyalah gelembung spekulatif yang akan segera hancur, dan semakin banyak orang yang masuk ke dalamnya, semakin besar pula dampak kehancuran tersebut.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.