Chainlink Perkenalkan State Pricing untuk Aset DEX, Seperti Apa Metodenya?

Updated
August 4, 2025

Jakarta, Pintu News – Chainlink baru-baru ini meluncurkan metode baru dalam menghitung harga token kripto yang lebih banyak diperdagangkan di bursa desentralisasi (DEX) dibandingkan dengan bursa sentralisasi besar seperti Binance atau Coinbase.

Metode ini dikenal sebagai Chainlink State Pricing, yang dirancang untuk memberikan data harga yang lebih akurat dan dapat diandalkan untuk aset yang aktif diperdagangkan di DEX.

Simak informasi lengkapnya berikut ini!

Pengenalan State Pricing

Chainlink memperkenalkan State Pricing sebagai solusi untuk token yang memiliki volume perdagangan rendah di bursa sentralisasi namun aktif di blockchain. Metode ini sangat berguna bagi aplikasi keuangan desentralisasi (DeFi) yang membutuhkan data harga yang akurat dan terpercaya.

Dengan State Pricing, Chainlink berupaya mengatasi masalah ketidakakuratan harga yang sering terjadi pada token dengan aktivitas perdagangan yang tinggi di DEX. State Pricing menggunakan data on-chain untuk menghasilkan harga yang mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.

Ini berbeda dari metode tradisional yang sering mengandalkan data dari bursa sentralisasi, yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan dinamika pasar token tertentu. Dengan pendekatan ini, Chainlink berharap dapat memberikan solusi yang lebih robust untuk ekosistem DeFi.

Baca juga: Presiden Trump Kumpulkan Dana Kampanye Fantastis dari Donatur Kripto, Ini Detailnya!

Implementasi dan Dukungan

Pada saat peluncuran, State Pricing mendukung beberapa token seperti wstETH, GHO, LBTC, cbBTC, ezETH, dan tBTC. Chainlink berencana untuk menambahkan lebih banyak token, blockchain, dan DEX di masa depan tergantung pada permintaan pasar. Protokol DeFi besar seperti Aave, Lido, GMX, dan Curve telah mulai menggunakan atau mendukung sistem harga baru ini.

Dukungan dari protokol DeFi besar menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap State Pricing Chainlink. Ini juga menandakan potensi adopsi yang lebih luas di masa depan, seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan data harga yang lebih akurat dan transparan dalam ekosistem DeFi.

Kehadiran State Pricing diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan keamanan dalam operasi keuangan desentralisasi.

Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini (4/8/25)

Perbandingan dengan Metode Harga Lainnya

Chainlink tidak hanya mengandalkan State Pricing, tetapi juga memiliki metode lain seperti harga rata-rata tertimbang volume (VWAP) dan tawaran/permintaan tertimbang likuiditas (LWBA). VWAP menghitung harga rata-rata berdasarkan volume perdagangan, sedangkan LWBA mempertimbangkan likuiditas pada tingkat tawaran dan permintaan.

Kedua metode ini telah digunakan secara luas dalam menentukan harga aset di pasar keuangan. Dengan menambahkan State Pricing ke dalam portofolionya, Chainlink memberikan lebih banyak pilihan kepada pengembang dan pengguna DeFi untuk memilih model penetapan harga yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ini menunjukkan komitmen Chainlink dalam menyediakan solusi yang fleksibel dan dapat diandalkan untuk mendukung pertumbuhan dan keamanan ekosistem DeFi.

Kesimpulan

Kehadiran State Pricing oleh Chainlink menandai langkah penting dalam evolusi harga aset kripto, khususnya yang diperdagangkan di DEX. Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif, Chainlink berupaya memenuhi kebutuhan pasar DeFi yang terus berkembang. Ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan keadilan dalam penetapan harga, tetapi juga membantu memperkuat kepercayaan dan keamanan dalam transaksi DeFi.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari iniharga solana hari inipepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8