Jakarta, Pintu News – Window dressing adalah istilah yang berasal dari dunia ritel, di mana toko-toko menghias etalase mereka untuk menarik pelanggan. Dalam industri keuangan, istilah ini mengambil arti yang berbeda namun sama-sama strategis.
Window dressing di sini merujuk pada praktik memanipulasi data keuangan untuk membuat sebuah perusahaan atau investasi tampak lebih menarik bagi investor. Praktik ini seringkali menyesatkan dan dapat memberikan gambaran yang tidak akurat tentang kinerja keuangan sebenarnya.
Window dressing dalam keuangan adalah tindakan mengubah informasi keuangan untuk membuat sebuah entitas tampak lebih sukses daripada kenyataannya. Praktik ini sering digunakan untuk menarik investor atau untuk mempertahankan investasi yang ada. Meskipun bisa terlihat sebagai taktik yang cerdik, window dressing sebenarnya menyesatkan dan dapat merugikan investor yang tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
Manipulasi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengubah waktu pengakuan pendapatan, menggunakan metode akuntansi yang agresif, atau mengganti aset yang kurang perform dengan yang lebih baik menjelang laporan keuangan diterbitkan. Tujuannya adalah untuk menciptakan gambaran positif yang mungkin tidak sepenuhnya benar.
Baca Juga: 5 Sinyal Trading Bitcoin (BTC) Sedang Tertekan—Apakah Ini Awal dari Koreksi Besar?

Dalam industri dana investasi, manajer dana sering kali berada di bawah tekanan untuk menunjukkan hasil yang baik. Ketika kinerja dana tidak memuaskan, manajer mungkin menggunakan window dressing untuk membuat portofolio tampak lebih menarik. Hal ini dilakukan dengan cara mengganti aset yang berkinerja buruk dengan aset yang sedang naik daun tepat sebelum periode pelaporan berakhir.
Praktik ini tidak hanya menyesatkan tetapi juga bisa berdampak pada keputusan investasi investor. Investor yang tidak menyadari bahwa perubahan ini hanya sementara mungkin akan membuat keputusan berdasarkan informasi yang tidak akurat. Ini bisa berakibat fatal, terutama jika aset yang dibeli hanya untuk menutupi kelemahan sebenarnya dari portofolio.
Perusahaan yang terdaftar di bursa saham diwajibkan untuk mengikuti pedoman akuntansi yang ketat untuk memastikan transparansi kepada investor dan regulator. Namun, beberapa perusahaan mungkin tetap mencoba untuk ‘mendandani’ laporan keuangannya.
Ini bisa dilakukan dengan cara mengubah metode amortisasi, melakukan pengakuan pendapatan yang agresif, atau menggunakan estimasi yang optimistik untuk biaya dan liabilitas.
Mendeteksi praktik window dressing dalam akuntansi bisa menjadi tantangan. Namun, dengan membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode dan membaca rilis berita serta laporan investor, bisa terlihat adanya ketidaksesuaian yang mungkin menunjukkan adanya manipulasi.
Window dressing adalah praktik yang berisiko dan sering kali menyesatkan dalam dunia keuangan. Meskipun bisa memberikan gambaran sementara yang positif, pada akhirnya, praktik ini dapat merugikan investor dan merusak kepercayaan pada sistem keuangan. Penting bagi investor untuk melakukan due diligence dan memahami sepenuhnya apa yang mereka investasikan.
Baca Juga: 5 Rahasia Menggunakan Sinyal Trading Kripto untuk Meningkatkan Keuntungan Investasi!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.