6 Tren Kripto yang Viral di Media Sosial dan Dampaknya bagi Investor Muda

Updated
August 28, 2025

Jakarta, Pintu News – Media sosial kini menjadi salah satu sumber utama informasi tentang crypto dan cryptocurrency bagi generasi muda. Namun, berbagai tren keuangan yang muncul di TikTok dan platform lain tidak selalu memberikan panduan yang realistis.

Menurut laporan realestate.com.au yang mengutip data BestBrokers serta regulator Australia ASIC, beberapa tren ini bisa mendorong generasi muda masuk ke “fantasi finansial” yang berisiko. Berikut enam tren kripto yang sedang ramai di media sosial beserta dampaknya.

1. Money Manifestation: “Uang Akan Datang”

Mengeluarkan dua dolar dari sebuah lilin yang mendapat beragam tanggapan dari mereka yang melihat pengungkapannya tentang tren tersebut. Sumber: TikTok

Salah satu tren viral adalah keyakinan bahwa afirmasi seperti “uang akan datang” atau “saya akan punya rumah” bisa menarik kekayaan. Menurut BestBrokers, konten ini sudah ditonton lebih dari 25 juta kali.

Meskipun dianggap memotivasi, para analis memperingatkan bahwa tren ini dapat menciptakan ekspektasi tidak realistis. Jika dijadikan pengganti strategi investasi nyata, hal ini bisa melemahkan literasi finansial generasi muda.

Baca Juga: Trader Tardigrad Prediksi Dogecoin Bersiap Melonjak 3x Lipat Dibandingkan Bitcoin!

2. Money Candles: Membakar Lilin untuk Kekayaan

Pengguna media sosial ini menguji lilin uang untuk memastikan keasliannya, menghabiskan lebih dari $500 untuk sekotak lilin, dan hasilnya mengejutkan. Sumber: TikTok

Tren lain yang sedang ramai adalah penggunaan “money candles” atau lilin uang yang dipercaya bisa menarik rezeki. Beberapa video di TikTok bahkan memperlihatkan pengguna menemukan uang tunai di dalam lilin.

Namun, para ahli menyebut praktik ini lebih mirip simbolis ketimbang strategi finansial nyata. ASIC menekankan perlunya membedakan “hiburan” dari “nasihat finansial” agar masyarakat tidak terjebak ekspektasi berlebihan.

3. Tagar #CryptoInvesting dan #PassiveIncome

Tagar seperti #cryptoinvesting, #sidehustle, dan #passiveincome telah meraih jutaan penayangan di TikTok. Banyak video menjanjikan cara cepat untuk mendapat keuntungan besar dengan modal kecil.

Menurut ASIC, sebagian konten semacam ini justru bisa melanggar hukum karena memberikan saran investasi tanpa lisensi resmi. Popularitas di media sosial tidak sama dengan kredibilitas, sehingga pengguna harus memeriksa legalitas sebelum mengikuti tren.

4. Side Hustle Berbasis Kripto

Konten tentang side hustle juga banyak dikaitkan dengan crypto, misalnya perdagangan token, flipping aset digital, atau penawaran investasi berisiko tinggi. Beberapa bahkan mengklaim bisa menghasilkan puluhan ribu dolar per bulan.

Paul Hoffman dari BestBrokers memperingatkan bahwa banyak dari klaim ini tidak diverifikasi. Alih-alih menghasilkan stabilitas, tren ini bisa mendorong kebiasaan finansial superfisial yang mengabaikan prinsip dasar investasi.

5. Cash Stuffing dan Extreme Budgeting

Selain crypto, ada juga tren pengelolaan uang seperti #cashstuffing, #100envelopechallenge, dan #extremebudgeting. Tren ini mempromosikan tabungan lewat metode visual yang menarik perhatian generasi muda.

Walaupun bisa membantu sebagian orang mengatur uang, para ahli menilai tren ini tetap perlu disertai pemahaman finansial yang lebih luas. Tanpa pengetahuan yang cukup, kebiasaan ini bisa menimbulkan kekecewaan ketika hasil tidak sesuai harapan.

6. Finfluencers dan Risiko Hukum

Influencer keuangan Gold Coast, Tyson Scholz, dalam sebuah foto yang diambil saat ia tinggal di Dubai. ASIC menuntutnya atas tuduhan memberikan nasihat keuangan tanpa izin yang relevan.

Naiknya popularitas finfluencers membuat ASIC bekerja sama dengan delapan regulator lain untuk menindak pelanggaran hukum. Sudah ada 18 konten kreator di Australia yang mendapat peringatan karena mempromosikan produk berisiko tanpa izin.

Kasus Tyson Scholz alias “ASX Wolf” menjadi contoh, di mana ia dinyatakan bersalah karena menjalankan bisnis jasa keuangan tanpa lisensi. ASIC mengingatkan publik bahwa “popularitas bukan berarti kredibilitas” dan mendorong masyarakat melaporkan aktivitas ilegal terkait investasi.

Kesimpulan

Tyson Scholz, sang ‘ASX Wolf’, menyelenggarakan flash sale di Facebook untuk mendapatkan dana untuk membiayai gugatan hukumnya, termasuk grand piano Hermann yang didiskon dari $10.000 menjadi $2.000. Gambar: Facebook

Enam tren kripto di media sosial ini menunjukkan bahwa generasi muda mudah terpengaruh oleh konten viral yang belum tentu benar. Dari money candles hingga hashtag #cryptoinvesting, semua tren perlu disikapi kritis.

Investor pemula sebaiknya membedakan antara hiburan dan edukasi, serta selalu memastikan informasi berasal dari sumber terpercaya sebelum mengambil keputusan investasi.

Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Partnership Linklogis & XRP Ledger!

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga Bitcoin hari ini, harga coin XRP hari ini, Dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Author
Intifanny
Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8