Jakarta, Pintu News – Pasar crypto memasuki September 2025 dengan awal yang penuh tekanan. Bitcoin (BTC) tergelincir hingga menyentuh level terendah lokal di Rp1,76 miliar ($107.270) sebelum akhirnya rebound ke kisaran Rp1,82 miliar ($111.000).
Sementara itu, emas justru menunjukkan performa impresif dengan mendekati rekor harga sepanjang masa. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah September akan kembali menjadi bulan terburuk bagi cryptocurrency?
Bitcoin (BTC) memulai pekan ini dengan penurunan tajam, mencetak level terendah mingguan di Rp1,76 miliar ($107.270). Meski sempat rebound ke Rp1,82 miliar ($111.000), tekanan jual masih terasa kuat, terutama di tengah volatilitas rendah akibat libur Labor Day di Amerika Serikat.

Sejumlah trader melihat area Rp1,64 miliar ($100.000) sebagai level psikologis penting yang berpotensi diuji ulang. Beberapa analis bahkan menilai adanya kemungkinan penurunan lebih dalam hingga Rp1,54 miliar ($94.000) untuk menutup gap CME di area bawah. Namun, ada pula pandangan bahwa tekanan ini hanya “deviation” sebelum harga kembali menguat menuju Rp1,92 miliar ($117.000).
Pasar global juga diguncang oleh keputusan pengadilan terkait kebijakan tarif impor mantan Presiden Donald Trump. Keputusan ini menciptakan ketidakpastian baru di pasar keuangan, termasuk crypto. Trump sendiri menegaskan akan memperjuangkan agar tarif tetap diberlakukan demi melindungi ekonomi AS.
Baca juga: Butuh Berapa BTC untuk Jadi Triliuner? Perhitungan Lengkapnya!
Selain itu, investor kini menunggu data ketenagakerjaan AS sebagai pertimbangan utama bagi The Fed dalam menentukan arah suku bunga. Pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga 0,25% pada 17 September mencapai lebih dari 90%. Jika benar terjadi, pemangkasan ini dapat menambah likuiditas dan mendorong masuknya modal ke aset berisiko seperti cryptocurrency.
Sementara Bitcoin (BTC) dan altcoin kesulitan, harga emas justru meroket hingga Rp57,3 juta ($3.489) per ons. Kenaikan ini membuat emas semakin dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada April 2025.

Menurut analis Mosaic Asset, kenaikan emas kali ini didorong oleh data inflasi PCE yang lebih tinggi dari perkiraan, serta tren musiman di mana September menjadi bulan bullish untuk emas. Peter Schiff, seorang kritikus Bitcoin, menegaskan bahwa reli emas dan perak saat ini justru menjadi sinyal bearish bagi cryptocurrency.
Data dari Farside Investors mencatat adanya arus keluar Rp2,08 triliun ($126,7 juta) dari ETF Bitcoin spot AS pada Jumat lalu. Padahal sebelumnya pekan tersebut sempat menunjukkan tanda-tanda positif dengan adanya akumulasi dari investor besar.
Baca juga: Bitcoin Akan Turun Drastis ke $10.000? Senior Bloomberg Beri Peringatan!
Secara lebih luas, Agustus menjadi bulan dengan arus keluar ETF Bitcoin terbesar kedua dalam sejarah, mencapai Rp12,3 triliun ($750 juta). Data Capriole Investments juga menunjukkan pembelian institusional Bitcoin turun ke level terendah sejak April 2025. Meski demikian, permintaan gabungan institusional masih setara dengan 200% dari pasokan baru yang dihasilkan penambang setiap hari.
Secara historis, September memang dikenal sebagai bulan dengan performa terburuk untuk Bitcoin (BTC). Rata-rata return bulanan BTC dalam 12 tahun terakhir di bulan ini adalah -3,5%. Bahkan, Agustus 2025 menjadi bulan merah pertama setelah halving, menambah kekhawatiran investor.
Namun, ada analis yang menilai kondisi kali ini berbeda. Mark Harvey, seorang investor, menyebutkan bahwa pola Bitcoin tidak lagi mengikuti siklus halving tradisional, terutama dengan meningkatnya adopsi institusional. Hal ini membuka kemungkinan bahwa meskipun September membawa tekanan, tren jangka panjang crypto masih positif.
Pasar crypto, khususnya Bitcoin (BTC), menghadapi ujian berat di September 2025. Ketidakpastian makro, arus keluar institusional, serta reli emas menambah tekanan pada harga.
Namun, optimisme tetap ada bahwa likuiditas baru dari pemangkasan suku bunga dan potensi akumulasi investor besar dapat menjadi katalis positif ke depan. Dengan volatilitas yang tinggi, September sekali lagi membuktikan diri sebagai bulan krusial bagi cryptocurrency.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.