Jakarta, Pintu News – Dunia cryptocurrency kembali heboh setelah sebuah whale Ethereum (ETH) yang dikenal sebagai salah satu investor awal di masa ICO 2015, memindahkan aset senilai Rp10,5 triliun ($645 juta) ke layanan staking.
Pergerakan masif ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan trader, apalagi whale tersebut diketahui masih menyimpan lebih dari Rp18 triliun ETH di dompet pribadinya. Aktivitas ini terjadi di tengah sentimen positif terhadap Ethereum yang semakin menguat berkat regulasi crypto baru dan lonjakan minat institusional.
Baca crypto whale news hari ini, 8 September 2025, di artikel berikut!
Data on-chain mengungkapkan bahwa whale ini awalnya membeli sekitar 1 juta ETH saat ICO pada tahun 2015. Setelah lama tidak aktif, ia kini kembali bergerak dengan memindahkan ETH dari tiga wallet berbeda menuju platform staking. Total dana yang dipindahkan mencapai Rp10,5 triliun, namun ia masih memiliki sekitar Rp18 triliun ETH tersisa.
Langkah ini pertama kali dilaporkan oleh akun pemantau EmberCN, yang menyoroti betapa besar pengaruh whale ini terhadap pasar. Meski perpindahan aset dalam jumlah besar sering kali memicu kekhawatiran, aktivitas staking justru memberi sinyal bahwa whale ini masih optimis terhadap potensi jangka panjang Ethereum. Bagi komunitas crypto, gerakan seperti ini dapat menjadi indikator kepercayaan terhadap jaringan Ethereum.
Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini (8/9/25)

Per 8 September 2025, Ethereum (ETH) diperdagangkan di kisaran Rp70,4 juta ($4.300), sedikit naik dalam 24 jam terakhir menurut data Coinmarketcap.
Meski demikian, ETH sempat mencatat rekor tertinggi baru di atas Rp80,2 juta ($4.900) bulan lalu dan telah naik lebih dari 71% dalam tiga bulan terakhir. Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh regulasi crypto yang lebih jelas serta derasnya arus masuk dana ke produk ETF Ethereum.
Optimisme investor masih tinggi, bahkan platform prediksi Myriad mencatat 73% penggunanya yakin ETH akan menembus Rp81,8 juta ($5.000) sebelum 2026. Kinerja ini memperlihatkan bahwa meskipun ada aksi profit-taking, Ethereum tetap menjadi salah satu aset crypto paling menjanjikan di pasar saat ini.
Menurut Max Shannon, peneliti senior di Bitwise, aktivitas whale ini tidak mengejutkan karena saldo ETH di bursa memang terus menurun. Ia menilai perpindahan dana besar ini sebagai bagian dari aksi profit-taking, terlebih setelah lonjakan harga dalam beberapa bulan terakhir. Meski begitu, Shannon tetap melihat prospek positif untuk Ethereum dalam jangka pendek.
Baca juga: 3 Airdrop Crypto Terbaru September 2025
Faktor makro juga ikut berperan. Data dari Bureau of Labor Statistics menunjukkan hasil negatif pada laporan payroll non-pertanian, pertama kalinya sejak 2020. Hal ini meningkatkan peluang penurunan suku bunga The Fed di bulan September, sehingga mendorong minat pada aset berisiko termasuk cryptocurrency. Kondisi ini bisa menjadi katalis tambahan bagi ETH untuk melanjutkan penguatannya.
Dilansir dari Decrypt, meski banyak analis optimis, tidak semua pihak yakin Ethereum bisa segera menembus level psikologis Rp81,8 juta. Salah satu alasannya adalah ETH sudah mencatat reli besar dalam beberapa bulan terakhir.
Dari sisi psikologis, investor mungkin lebih memilih beralih ke altcoin lain seperti Solana (SOL) yang belum mencapai rekor tertinggi, demi mengejar potensi keuntungan lebih besar.
Namun, korelasi tinggi antara Bitcoin (BTC) dan Ethereum tetap menjadi faktor pendukung. Dengan korelasi mencapai 0,79, setiap penguatan Bitcoin bisa ikut mendorong Ethereum naik lebih jauh. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan masih ada, peluang ETH mencapai rekor baru tetap terbuka lebar.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.