Jakarta, Pintu News – De-dolarisasi telah menjadi topik hangat di kalangan negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar AS dalam transaksi perdagangan internasional.
Namun, sebuah fenomena baru yang lebih halus dan kurang terpublikasi mulai muncul, dikenal sebagai de-dolarisasi diam-diam. Fenomena ini melibatkan langkah-langkah strategis oleh bank sentral dan pemerintah untuk mengurangi dominasi dolar AS tanpa proklamasi besar-besaran.
De-dolarisasi diam-diam adalah proses bertahap di mana negara-negara secara individu memulai diversifikasi cadangan mata uang mereka dari dolar AS ke aset lain seperti emas atau mata uang lokal. Langkah ini seringkali tidak diumumkan secara luas untuk menghindari gejolak pasar atau tekanan politik.
Negara-negara seperti China, India, dan Rusia telah meningkatkan cadangan emas mereka secara signifikan, menunjukkan preferensi untuk aset yang lebih stabil dalam jangka panjang. Selain emas, beberapa negara juga mulai menerbitkan obligasi dalam mata uang lokal mereka.
Ini mengurangi ketergantungan pada obligasi yang denominasi dalam dolar AS, seperti Treasury AS, yang selama ini menjadi standar. Langkah ini tidak hanya memperkuat mata uang lokal tetapi juga mendukung ekonomi domestik dengan memperluas pasar obligasi lokal.
Baca Juga: Solana (SOL) Menguat, Apakah Bisa Terus Naik di September 2025?

Bank sentral di berbagai negara telah memulai diversifikasi cadangan mereka dengan lebih serius. Mereka tidak hanya menambah emas ke dalam cadangan mereka tetapi juga mata uang lain seperti euro dan yuan. Proses ini mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai dolar AS dan meningkatkan stabilitas keuangan domestik.
Diversifikasi ini juga mencakup investasi dalam aset keuangan lainnya yang tidak terikat dengan dolar AS. Langkah ini mencerminkan keinginan untuk menciptakan buffer ekonomi yang lebih kuat terhadap ketidakpastian global, terutama di tengah ketegangan politik dan ekonomi yang meningkat.
Negara-negara seperti China dan India telah memimpin dalam menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang lokal mereka. Ini tidak hanya mengurangi dominasi dolar AS tetapi juga memperkuat penggunaan mata uang lokal di panggung global.
Penerbitan obligasi dalam mata uang lokal membantu negara-negara ini dalam mengendalikan kebijakan moneter mereka sendiri lebih efektif. Penerbitan ini juga menarik investor global yang mencari diversifikasi aset dan peluang investasi baru. Dengan demikian, ini membantu memperluas pasar keuangan domestik dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap mata uang lokal.
Salah satu aspek penting dari de-dolarisasi diam-diam adalah adopsi teknologi pembayaran digital yang memungkinkan transaksi lintas batas dalam mata uang lokal. Sistem seperti QR code telah diimplementasikan di negara-negara seperti Thailand dan Singapura, memudahkan turis untuk melakukan pembayaran tanpa perlu mengandalkan dolar AS.
Teknologi ini tidak hanya memudahkan transaksi tetapi juga mendukung mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan pada sistem pembayaran yang dominan oleh dolar AS. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat ekonomi digital dan keuangan inklusif di kawasan tersebut.
De-dolarisasi diam-diam menandai era baru dalam manajemen keuangan global, di mana negara-negara berusaha untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS dan meningkatkan kedaulatan ekonomi mereka. Melalui diversifikasi cadangan, penerbitan obligasi dalam mata uang lokal, dan adopsi teknologi pembayaran baru, negara-negara ini secara strategis mengubah lanskap keuangan global.
Baca Juga: Prospek Harga XRP Pertengahan September, Siap Melonjak Lagi? Simak Analisis Terbarunya!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.