Jakarta, Pintu News – Baru berusia kurang dari setahun, bursa terdesentralisasi (DEX) Aster berhasil melesat dari pendatang baru menjadi pesaing serius di pasar derivatif yang sangat kompetitif.
Kira-kira, apa yang membuat Aster crypto berbeda dengan DEX lainnya?
Pada 17 September, Aster resmi meluncurkan token $ASTER, disusul dengan pencatatan di Binance sehari kemudian. Debut tersebut langsung mencetak gebrakan besar.
Baca juga: PancakeSwap Kini Hadir dengan Fitur Crosschain Swap di Solana, Saingi Aster Crypto!
Dalam 24 jam sejak acara token generation event (TGE), $ASTER sempat melonjak hingga 1.650% pada puncaknya, menghasilkan volume perdagangan senilai $310 juta dan mendorong total transaksi di platform melampaui $1,5 miliar.
Peluncuran ini juga diperkuat dengan inisiatif komunitas yang ambisius. Aster mengalokasikan 53,5% dari total suplai token untuk salah satu airdrop terbesar di dunia DeFi — langkah strategis untuk menghargai pendukung awal sekaligus menjaga momentum pertumbuhan.
Hanya dalam sehari, hampir 330.000 dompet baru bergabung dengan jaringan, membuat total value locked (TVL) menembus angka $1 miliar. Angka-angka ini menunjukkan betapa cepatnya Aster berkembang menjadi penantang nyata di industri yang selama ini dikuasai oleh raksasa seperti Hyperliquid (HYPE).
Aster bukanlah proyek yang muncul secara tiba-tiba. Platform ini lahir dari penggabungan Astherus, sebuah protokol likuiditas multi-aset, dengan APX Finance, platform perdagangan perpetual.
Dengan dukungan dari YZi Labs (sebelumnya dikenal sebagai Binance Labs), Aster masuk ke pasar dengan reputasi kuat. Sejak saat itu, Aster telah memproses lebih dari $500 miliar volume perdagangan kumulatif, mengumpulkan 1,8 juta alamat pengguna, dan menghasilkan pendapatan hingga $49 juta.
Keunggulan Aster terletak pada inovasinya. Platform ini beroperasi di berbagai blockchain seperti Ethereum (ETH), BNB Chain, Arbitrum (ARB), dan Solana (SOL), sehingga menawarkan akses yang luas. Aster juga memperkenalkan fitur privacy orders yang menyembunyikan posisi trader — sesuatu yang jarang ditemui di perdagangan terdesentralisasi.
Dari sisi biaya, Aster sangat kompetitif: eksekusi transaksi dalam hitungan milidetik tanpa biaya gas, membuatnya mampu menyaingi bursa terpusat dalam hal kecepatan dan efisiensi.
Baca juga: 4 Airdrop Crypto Baru yang Menarik Perhatian Komunitas Saat ini
Lebih dari sekadar kripto, Aster juga memperluas batasan dengan menghadirkan kontrak perpetual berbasis saham AS seperti Tesla (TSLAX) dan Apple (APPLX). Produk “stock perpetuals” ini memungkinkan trader mendapatkan eksposur 24 jam tanpa harus bergantung pada broker tradisional.
Untuk meningkatkan keamanan dan keandalan, Aster terintegrasi dengan Pyth Network (PYTH) guna menyediakan data harga yang akurat.
Pasar derivatif terdesentralisasi tumbuh pesat, dengan volume perdagangan bulanan mencapai hampir $630 miliar pada Agustus lalu, menurut data DeFiLlama.

Meski Hyperliquid masih menjadi penguasa utama, lonjakan pertumbuhan Aster memunculkan pertanyaan: apakah ia bisa menjadi pemimpin berikutnya? Dengan kombinasi dukungan ekosistem yang kuat, fitur-fitur inovatif, serta biaya kompetitif, Aster berada pada posisi yang tepat untuk merebut pangsa pasar lebih besar.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.