3 Altcoin yang Berpeluang Melonjak Selagi Valuasi Polymarket Naik

Updated
October 13, 2025

Jakarta, Pintu News – Polymarket menjadi sorotan minggu ini karena berbagai perkembangan yang terjadi di sekitar platform prediksi tersebut. Platform ini semakin mendapatkan legitimasi, terutama setelah ICE mempertimbangkan kesepakatan senilai $9 miliar dan mulai menarik perhatian Wall Street.

Di tengah situasi ini, pengaruh jaringan Polymarket terlihat di berbagai blockchain dan protokol yang mendukung pasar prediksi terdesentralisasi miliknya. Baru-baru ini, BeInCrypto melaporkan bahwa Polymarket berpotensi menyelenggarakan airdrop terbesar di industri crypto.

Bersamaan dengan pemberitaan mengenai kemungkinan investasi dari ICE, hal ini menempatkan beberapa altcoin tertentu dalam posisi strategis untuk meraih keuntungan dari meningkatnya valuasi platform tersebut.

UMA: Tulang Punggung Diam-diam di Balik Pasar Prediksi

uma crypto

Uma (UMA) memainkan peran penting bagi Polymarket, meskipun tidak banyak yang menyadarinya. Saat perhatian publik tertuju pada pertumbuhan pesat Polymarket, UMA tetap menjadi lapisan infrastruktur yang tenang namun krusial dalam memungkinkan prediksi terdesentralisasi.

Baca juga: Bitcoin Terancam Turun di Bawah $100.000? Simak 3 Sinyal Utamanya di Grafik Ini

Polymarket memanfaatkan Optimistic Oracle (OO) milik UMA untuk memverifikasi hasil pasar secara transparan. Mekanisme verifikasi data terdesentralisasi ini memungkinkan pihak pengusul dan penentang untuk menentukan kebenaran secara on-chain, tanpa bergantung pada otoritas pusat.

“Polymarket mendukung UMA sebagai sumber resolusi untuk pasar-pasar yang ditampilkan di antarmuka Polymarket.com. Polymarket pada dasarnya bersifat netral terhadap oracle, namun integrasi UMA memberikan opsi tambahan bagi pembuat pasar,” tulis platform tersebut dalam sebuah blog terbaru.

Di balik layar, oracle milik UMA menjamin bahwa setiap prediksi — apakah itu tentang pemilu, pasar keuangan, atau olahraga — dapat diselesaikan dengan aman dan tanpa perlu saling percaya antar pihak.

Adapter UMA-CTF yang diterapkan di jaringan Polygon menghubungkan conditional token framework (CTF) milik Polymarket dengan oracle UMA, sehingga setiap penyelesaian pasar bisa diverifikasi secara transparan.

Meskipun memainkan peran yang sangat penting, UMA masih sering diabaikan oleh investor yang lebih fokus pada keberhasilan tampilan depan Polymarket.

Namun jika persepsi pasar mulai berubah dan semakin banyak yang menyadari pentingnya oracle, UMA bisa mengalami lonjakan permintaan seiring meningkatnya kebutuhan akan verifikasi data on-chain.

Polygon (POL): Rantai yang Mendukung Skalabilitas Polymarket

Polymarket sepenuhnya berjalan di jaringan Proof-of-Stake milik Polygon (POL), yang dikenal dengan infrastruktur berbiaya rendah dan kecepatan tinggi.

Integrasi terbaru Polymarket dengan platform X (Twitter) melalui Polygon telah memperkenalkan pasar prediksi on-chain kepada lebih dari 600 juta pengguna, sekaligus memperluas eksposur terhadap ekosistem Polygon itu sendiri.

Pembaruan jaringan Polygon yang akan datang — PIP 60 dan PIP 43 — menjanjikan peningkatan throughput hingga 1.000 transaksi per detik (TPS) serta pengurangan waktu finalitas menjadi sekitar 5 detik. Ini secara langsung akan meningkatkan pengalaman pengguna di platform seperti Polymarket.

Menurut Polygon Labs, peningkatan ini akan memperluas kapasitas transaksi untuk berbagai aplikasi seperti Polymarket, aset dunia nyata (RWA), dan layanan pembayaran — memperkuat posisi Polygon sebagai pilihan utama untuk penggunaan kripto berskala konsumen.

“Kesuksesan Polymarket adalah kemenangan bagi Polygon, Ethereum, dan seluruh ekosistem kripto,” ujar Josh Stark dari Ethereum Foundation.

Baca juga: Airdrop ASTER Diundur ke 20 Oktober, Komunitas Ramai Kritik Soal Pembagian Token!

Ethereum (ETH): Lapisan Penyelesaian di Balik Segalanya

Ethereum (ETH) memegang peran fundamental dalam kisah sukses Polymarket, berfungsi sebagai lapisan dasar yang memungkinkan platform ini hadir dan berkembang.

“Polymarket tidak akan mungkin ada tanpa Ethereum, USDC native, dan dompet EVM sejak 2020,” ungkap Nick Tomaino.

Ketergantungan Polymarket pada Ethereum Virtual Machine (EVM) memberikan akses ke ekosistem pengembang terbesar di industri, beserta alat, infrastruktur keamanan, dan dukungan komunitas yang luas.

Integrasi USDC di jaringan Ethereum juga memungkinkan proses penyelesaian transaksi di pasar prediksi berjalan mulus dan efisien.

Dengan terus berkembangnya ekosistem Layer-2 Ethereum—termasuk rollup seperti Katana—aplikasi seperti Polymarket mendapatkan lebih banyak opsi skalabilitas untuk menjangkau pengguna dalam skala besar.

Josh Stark memprediksi bahwa hubungan simbiosis antara Ethereum dan jaringan L2-nya akan membuat EVM menjadi “pilihan yang paling masuk akal” bagi aplikasi-aplikasi besar di masa depan.

Lonjakan valuasi Polymarket bukan hanya kemenangan bagi para investornya, termasuk sang CEO Shayne Coplan, tapi juga menjadi validasi atas seluruh stack teknologi yang digunakannya: Ethereum, Polygon, dan UMA.

Meski sorotan utama tertuju pada platform Polymarket itu sendiri, nilai yang lebih dalam justru berada pada protokol-protokol yang mendukung logika terdesentralisasi dan skalabilitasnya.

Seiring pasar prediksi semakin menuju arus utama, tiga altcoin ini — UMA, Polygon (MATIC), dan Ethereum (ETH) — bisa menjadi pihak yang paling banyak diuntungkan secara diam-diam dari kebangkitan Polymarket.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8