Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali memerah pada Selasa, 28 Oktober 2025, setelah total kapitalisasi pasar turun lebih dari 1% menjadi sekitar $3,9 triliun (Rp64,6 kuadriliun).
Harga Bitcoin (BTC) memimpin pelemahan dengan jatuh ke level terendah harian di sekitar $112.412 (Rp1,86 miliar), sementara Ethereum (ETH) terkoreksi lebih dari 3% ke kisaran $3.946 (Rp65,5 juta). Meskipun sentimen pasar masih lemah, beberapa analis menilai tekanan ini bersifat sementara menjelang keputusan suku bunga terbaru dari The Fed yang dijadwalkan minggu ini.

Penurunan pasar crypto kali ini banyak dikaitkan dengan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) menjelang pengumuman hasil rapat FOMC pada hari Rabu waktu AS. Investor memilih berhati-hati di tengah spekulasi bahwa The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 0,25%, yang bisa menjadi katalis besar bagi pergerakan pasar. Namun, sebelum keputusan resmi diumumkan, volatilitas pasar cenderung meningkat tajam.
Kekhawatiran ini juga memicu aksi ambil untung (profit-taking) dari para trader yang sebelumnya menikmati reli singkat di awal bulan. Sejumlah analis memperkirakan bahwa jika pemotongan suku bunga benar terjadi, maka pasar crypto akan kembali menguat, terutama dengan prospek Quantitative Easing (QE) baru yang bisa menambah likuiditas global. Hingga keputusan keluar, pelaku pasar cenderung memilih posisi defensif.
Salah satu faktor lain yang menekan harga crypto hari ini adalah efek “sell the news” setelah kabar bahwa ETF spot altcoin resmi diluncurkan di tengah penutupan sementara pemerintahan AS. Antusiasme terhadap ETF altcoin yang sebelumnya mendorong reli singkat kini mulai mereda, karena sebagian besar pelaku pasar menilai berita tersebut sudah “priced in”.
Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini (29/10/25)
Kondisi ini membuat sebagian investor mengambil langkah aman dengan menjual sebagian asetnya untuk mengamankan keuntungan. Meskipun jangka pendek terlihat negatif, analis memperkirakan bahwa dalam jangka menengah ETF altcoin dapat memperkuat adopsi cryptocurrency di kalangan investor institusional. Saat ini, fokus utama trader beralih pada potensi stimulus ekonomi baru dari The Fed yang bisa mendukung reli berikutnya.
Selain faktor makroekonomi, pasar crypto juga terpukul oleh gelombang likuidasi besar-besaran terhadap posisi long. Berdasarkan data dari CoinGlass, lebih dari $567 juta (Rp9,4 triliun) aset crypto dilikuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan $409 juta (Rp6,8 triliun) di antaranya berasal dari trader yang memasang posisi long. Lonjakan likuidasi ini menunjukkan bahwa pasar mengalami long squeeze, yaitu ketika posisi beli paksa ditutup karena harga turun tajam.

Fenomena ini mempercepat penurunan harga aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum. Setelah lonjakan besar di awal bulan, banyak trader memanfaatkan leverage tinggi yang akhirnya justru memperburuk tekanan jual. Akibatnya, volatilitas meningkat dan harga crypto jatuh lebih cepat dari perkiraan. Meskipun demikian, beberapa analis menilai bahwa penurunan ini bisa menjadi peluang akumulasi baru, terutama jika pasar stabil setelah keputusan The Fed diumumkan.
Dengan kombinasi faktor makroekonomi global, efek psikologis dari perilisan ETF altcoin, dan gelombang likuidasi besar, pasar crypto kembali mengalami tekanan jangka pendek. Namun, prospek jangka panjang masih positif, terutama jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga dan memulai kembali program Quantitative Easing.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.