3 Prediksi Crypto di Akhir Tahun 2025: Aktivitas On-Chain Melemah? Ini Kata Analis!

Updated
November 4, 2025

Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency menghadapi tekanan besar menjelang akhir 2025, dengan beberapa aset utama menunjukkan tanda pelemahan signifikan. Berdasarkan laporan U.Today, aktivitas on-chain menurun drastis pada Ripple (XRP), sementara Dogecoin (DOGE) kehilangan struktur teknikal penting yang menopang pergerakan harga sejak pertengahan tahun.

Di sisi lain, Shiba Inu (SHIB) terus mengalami tekanan jual yang kuat, menimbulkan pertanyaan apakah aset ini masih memiliki peluang untuk pulih pada 2026.

1. Ripple (XRP) — Aktivitas On-Chain Melemah

Menurut data on-chain yang dikutip oleh U.Today, volume transaksi Ripple (XRP) turun hampir 90% dari puncaknya pada awal Oktober, menyisakan sekitar 200 juta XRP yang berpindah tangan setiap hari. Jumlah transaksi harian juga anjlok dari lebih dari 1 juta menjadi di bawah 500.000, menandakan penurunan minat jaringan secara signifikan.

Secara harga, XRP kini diperdagangkan di sekitar US$2,41 (≈ Rp40.070), mengalami penurunan 5% dalam 24 jam terakhir. Aset ini juga gagal menembus resistance US$2,80 (≈ Rp46.530) dan terus berada di bawah garis rata-rata pergerakan 200 hari, yang menunjukkan tren bearish masih dominan. Analis memperingatkan bahwa jika XRP menembus support US$2,00 (≈ Rp33.236), penurunan lebih lanjut bisa terjadi tanpa adanya pemulihan volume perdagangan yang signifikan.

Penurunan ini memperlihatkan lemahnya partisipasi institusional dan investor ritel. Tanpa aliran dana baru yang cukup besar, ekosistem XRP berisiko memasuki fase stagnasi yang lebih panjang hingga awal 2026.

Baca Juga: 5 Prediksi Mengejutkan Ethereum (ETH) dari Robert Kiyosaki yang Bikin Crypto Diburu Whale

2. Dogecoin (DOGE) — Pola Bullish Runtuh

Dogecoin (DOGE) menghadapi tekanan teknikal besar setelah kehilangan pola segitiga menurun (descending triangle pattern) yang menjadi zona konsolidasi utama selama berbulan-bulan. Menurut analisis U.Today, DOGE gagal menembus area US$0.22 (≈ Rp3.656) dan kini diperdagangkan di kisaran US$0.175 (≈ Rp2.905), turun lebih dari 6% dalam sehari.

Breakdown ini menyeret DOGE di bawah garis rata-rata 200 hari—sebuah sinyal teknikal penting yang biasanya menandakan perubahan tren jangka panjang. Volume perdagangan yang menurun dan indikator RSI di level 35 menunjukkan bahwa tekanan jual masih kuat, sementara minat beli belum cukup untuk mendorong pemulihan harga.

Apabila DOGE gagal bertahan di level US$0.16 (≈ Rp2.659), potensi penurunan menuju US$0.10 (≈ Rp1.661) bisa terjadi. Kondisi ini menempatkan prospek bullish 2025 dalam posisi rawan, kecuali terjadi peningkatan likuiditas signifikan atau dukungan dari pelaku pasar besar.

3. Shiba Inu (SHIB) — Tekanan Berlanjut, Potensi Rebound Baru di 2026

Berbeda dengan dua aset sebelumnya, Shiba Inu (SHIB) masih berjuang untuk mempertahankan stabilitas harga di tengah tren turun berkepanjangan. Data U.Today menunjukkan SHIB kehilangan lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir dan kini bergerak di kisaran US$0.0000095 (≈ Rp0.158). Aset ini gagal mempertahankan posisi di atas garis rata-rata 200 hari, mengindikasikan bahwa tren jangka panjang masih negatif.

Menurut analis pasar, SHIB baru akan menunjukkan tanda pemulihan jika mampu menembus dan bertahan di atas zona US$0.000012–US$0.000013 (≈ Rp0.199–Rp0.216). Target jangka menengah berada di US$0.000015 (≈ Rp0.249), namun pencapaian tersebut bergantung pada dua faktor utama: meningkatnya sentimen pasar secara umum dan kebangkitan aktivitas di ekosistem Shibarium Layer-2.

Kendati masih berada dalam tekanan, beberapa analis melihat peluang jangka panjang bagi SHIB jika rotasi spekulatif pada sektor meme coin kembali meningkat pada 2026, terutama bila Bitcoin (BTC) mencatat reli baru dan menarik minat investor ritel kembali ke pasar.

Kesimpulan

Ketiga aset crypto besar ini mencerminkan kondisi pasar yang masih rentan terhadap tekanan makro dan kurangnya arus dana baru. Ripple (XRP) menghadapi tantangan likuiditas on-chain, Dogecoin (DOGE) kehilangan struktur teknikal utama, sementara Shiba Inu (SHIB) bergantung pada sentimen pasar untuk pemulihan. Meski demikian, jika kapitalisasi pasar crypto global kembali meningkat pada 2026, ketiganya berpotensi memanfaatkan momentum rotasi modal yang biasanya mengikuti kenaikan harga Bitcoin (BTC).

Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari iniharga solana hari inipepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Author
Intifanny
Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8