7 Fakta Mengejutkan “Quantum Money” Google: Bisa Bikin Blockchain dan Crypto Jadi Usang?

Updated
November 4, 2025

Jakarta, Pintu News – Penelitian terbaru dari Google Quantum AI sukses mencuri perhatian dunia teknologi dan crypto. Mereka memperkenalkan konsep lama yang diperbarui: “Quantum Money”, yakni uang digital yang tidak dapat dipalsukan karena dilindungi oleh hukum fisika kuantum. Jika berhasil, teknologi ini bisa menggantikan blockchain, fondasi utama dari cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Berikut 7 poin penting dari riset ini yang lagi ramai diperbincangkan dan mendapatkan perhatian luas dari komunitas crypto global:

1. Bukan Lagi Blockchain, Uang Digital Bisa Diamankan Lewat Fisika

Penelitian Google bersama University of Texas dan Czech Academy of Sciences mengusulkan sistem baru bernama “Anonymous Quantum Tokens”.

Menurut peneliti Dar Gilboa dari Google Quantum AI, uang digital ini tidak disimpan di buku besar seperti blockchain, tapi berbentuk objek kuantum unik. Sumber: Decrypt, 2025.

Artinya, transaksi tidak lagi butuh sistem verifikasi global seperti Bitcoin (BTC), melainkan cukup berdasarkan properti fisik token itu sendiri. Ini menjadikannya lebih efisien dan hemat energi.

Baca Juga: 5 Prediksi Mengejutkan Ethereum (ETH) dari Robert Kiyosaki yang Bikin Crypto Diburu Whale

2. “No-Cloning Theorem”: Token Ini Mustahil Dipalsukan

quantum computation jepang
This image is generated by AI

Quantum money menggunakan prinsip fisika bernama no-cloning theorem, yang menyatakan bahwa tidak mungkin membuat salinan sempurna dari keadaan kuantum yang tidak diketahui.

Berbeda dengan data digital yang bisa disalin tanpa batas, token kuantum hanya bisa dibuat dan dimiliki satu kali. Ini dipantau sebagai terobosan dalam keamanan digital.

Gilboa menjelaskan, “Kalau kamu punya uang Rp16.719 (setara $1) dalam bentuk kuantum, mustahil untuk menggandakan uang itu.”

3. Ancaman Serius untuk Crypto Lama Seperti Bitcoin dan Ethereum

Beberapa ahli memperingatkan bahwa crypto lawas seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), yang memakai sistem kriptografi ECDSA, tidak siap menghadapi ancaman kuantum.

Menurut laporan Mysten Labs (2025), blockchain seperti Solana (SOL) dan Near (NEAR) lebih tangguh terhadap serangan kuantum karena memakai skema EdDSA.

Dengan kata lain, jika komputer kuantum cukup maju, kunci keamanan miliaran aset crypto bisa mendapat sosoran.

4. Tidak Desentralisasi: Masih Butuh Penerbit Resmi

google dompet bitcoin
Sumber: Seround Table

Walaupun menjanjikan, quantum money dari Google tetap bergantung pada pihak sentral seperti bank untuk menerbitkan token. Menurut Gilboa, sistem ini tidak berusaha menyaingi crypto sepenuhnya karena tidak memiliki aspek desentralisasi yang dimiliki Bitcoin (BTC) atau altcoin lainnya.

Namun, teknologi kuantum ini memiliki mekanisme unik untuk mencegah penerbit menyalahgunakan kekuasaannya, salah satunya lewat “swap test” yang bisa digunakan pengguna.

5. Tanpa Ledger, Tanpa Double-Spend

Blockchain diciptakan untuk mencegah “double spending” tanpa otoritas pusat. Quantum money menawarkan solusi yang lebih langsung.

Karena token kuantum tidak bisa disalin atau dipakai dua kali, transaksi lebih mudah diverifikasi tanpa perlu ledger publik.

Ini membuat proses jauh lebih ringan dibandingkan sistem crypto proof-of-work yang membutuhkan energi besar.

6. Belum Bisa Digunakan, Tapi Berpotensi Meledak di Masa Depan

Menurut Gilboa, sistem quantum money masih sepenuhnya teoretis. Untuk bisa digunakan, dibutuhkan komputer kuantum skala besar yang stabil, serta infrastruktur komunikasi kuantum yang belum tersedia saat ini.

Namun, para peneliti tetap menilai potensi teknologi ini sangat tinggi. Jika berhasil, bisa melonjakkan minat baru di luar blockchain dan cryptocurrency konvensional.

7. Menantang Solusi Kripto: Inovasi yang Diburu Ilmuwan

Quantum money memperlihatkan bahwa blockchain bukan satu-satunya solusi untuk digitalisasi keuangan.

Menurut Gilboa, “Ini adalah alat gila yang bisa dipakai untuk hal-hal luar biasa. Risiko tinggi, tapi reward-nya juga tinggi.”

Konsep ini pun mendapatkan perhatian besar dari kalangan ilmuwan dan komunitas crypto karena memperluas horizon inovasi teknologi keuangan digital.

Kesimpulan

Quantum money bukan pesaing langsung crypto seperti Bitcoin (BTC), melainkan alternatif yang sangat berbeda. Jika terbukti layak, ia bisa menggantikan peran blockchain dalam hal keamanan dan otentikasi, namun tetap dengan kepercayaan pada otoritas pusat.

Untuk saat ini, blockchain dan crypto masih menjadi sistem utama yang dipilih dan banyak diperhatikan, tapi masa depan bisa saja berpindah ke ranah fisika kuantum.

Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari iniharga solana hari inipepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Author
Intifanny
Topic
#Google
Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8