Jakarta, Pintu News – Kementerian Keuangan Amerika Serikat (U.S. Treasury) secara mengejutkan memangkas estimasi pinjaman kuartal keempat 2025 dari $590 miliar menjadi $569 miliar, atau sekitar Rp9,5 kuadriliun (kurs $1 = Rp16.719). Langkah ini disebut-sebut sebagai sinyal stabilisasi fiskal yang bisa mendapatkan perhatian besar dari investor global, termasuk pasar crypto.
Berikut 5 poin penting yang lagi ramai diperbincangkan seputar pemangkasan utang ini dan implikasinya terhadap pasar:
Pemangkasan estimasi utang sebesar Rp351 triliun ($21 miliar) dipicu oleh saldo kas awal kuartal yang lebih tinggi dari perkiraan, yakni mencapai $891 miliar atau sekitar Rp14,9 kuadriliun.
Jumlah ini jauh di atas estimasi sebelumnya sebesar $850 miliar. Menurut data Cryptopolitan, hal ini mengurangi kebutuhan langsung pemerintah untuk menarik utang jangka pendek.
Pemanfaatan cadangan kas besar ini juga menjadi strategi untuk mengurangi tekanan pada pasar obligasi jangka pendek yang belakangan ini mengalami lonjakan imbal hasil.
Baca Juga: 5 Prediksi Mengejutkan Ethereum (ETH) dari Robert Kiyosaki yang Bikin Crypto Diburu Whale

Menurut analis yang dikutip oleh Financial Times, pemangkasan utang ini berfungsi sebagai “penstabil” Treasury, dan dapat memberikan sinyal positif kepada pelaku pasar.
Selama 2025, pasar obligasi AS memang mendapatkan tekanan berat karena kombinasi antara suplai utang tinggi dan kenaikan suku bunga jangka panjang dari The Fed.
Dengan turunnya kebutuhan pinjaman jangka pendek, investor bisa lebih mudah memprediksi arah kebijakan suku bunga dan menyesuaikan strategi investasinya—termasuk pada aset crypto seperti Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC).
Meskipun terjadi pemangkasan pinjaman kuartal ini, para ekonom menegaskan bahwa ini bukan sinyal pengetatan anggaran secara umum.
Belanja federal tetap tinggi, terutama untuk program infrastruktur, jaminan sosial, dan stimulus ekonomi lainnya yang masih aktif hingga 2026.
Artinya, pengurangan kali ini hanyalah “jeda teknis”, dan bukan perubahan arah kebijakan fiskal jangka panjang yang bisa menurunkan tekanan utang secara struktural.

Diproyeksikan bahwa dari Januari hingga Maret 2026, pemerintah AS akan tetap meminjam sekitar $578 miliar atau Rp9,6 kuadriliun, menunjukkan bahwa tren utang besar masih berlanjut.
Jumlah ini bergantung pada saldo kas akhir tahun yang diprediksi tetap tinggi di angka $850 miliar.
Strategi penerbitan obligasi akan tetap mempertimbangkan keseimbangan antara surat utang jangka pendek dan panjang agar tidak mengganggu likuiditas pasar.
Meskipun pengurangan utang bisa mengurangi tekanan imbal hasil, defisit fiskal tetap tinggi, dan ini berarti investor akan terus mencari alternatif lindung nilai, termasuk di pasar crypto.
Aset seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), hingga altcoin tangguh seperti Solana (SOL) bisa kembali menarik perhatian, terutama jika pasar melihat potensi pelemahan dolar AS dalam jangka menengah.
Selain itu, investor crypto juga memantau erat kebijakan fiskal dan utang AS sebagai bagian dari strategi makro global mereka.
Meskipun pemangkasan utang AS terlihat sebagai langkah positif, realitasnya adalah bahwa kebutuhan pinjaman pemerintah tetap besar. Dampak jangka pendeknya bisa meredakan tekanan di pasar obligasi, tapi pasar crypto tetap akan bersikap waspada karena tren defisit fiskal masih berlanjut.
Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.