Jakarta, Pintu News – Pada 4 November 2025, Pi Network (PI) mengalami penurunan sebesar 5,63% dalam 24 jam, menjadi $0,2283, setelah gagal mempertahankan level support penting pada retracement Fibonacci 23,6% di angka $0,26.
Data on-chain menunjukkan bahwa pasokan PI di bursa melonjak menjadi 423 juta token, meningkat sekitar 13 juta dibandingkan minggu sebelumnya, yang mengindikasikan adanya tekanan jual yang semakin tinggi.
Meskipun harga jangka pendek menurun, tim Pi Network memastikan bahwa sejumlah peningkatan besar sedang dalam proses. Beberapa pembaruan yang akan datang antara lain Peningkatan Protokol Mainnet V23, Integrasi Smart Contract, dan peluncuran PI DEX (Decentralized Exchange), yang semuanya diharapkan mendorong proyek menuju fungsi penuh.
Dalam roadmap mereka juga terdapat fitur alat pembuat token di atas Pi Blockchain, yang akan memungkinkan para pengembang untuk meluncurkan token mereka sendiri di dalam ekosistem Pi. Jika berhasil diterapkan secara menyeluruh, pembaruan ini berpotensi menjadikan Pi sebagai pemain utama dalam sektor DeFi berbasis mobile.
Saat ini, Pi Network masih beroperasi di fase Enclosed Mainnet (Transisional) yang diluncurkan pada Desember 2021. Meskipun infrastruktur inti telah selesai 100%, peluncuran Open Mainnet yang telah lama dinantikan masih tertunda.
Baca juga: Harga Pi Network Terus Melemah (5/11/25): Token Unlock Pi Coin Jadi Penyebab Penurunan?
Blockchain Pi menggunakan versi modifikasi dari Stellar Consensus Protocol dengan waktu blok selama 5 detik dan Byzantine Fault Tolerance, yang memberikan keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi energi.
Para analis menilai bahwa fitur-fitur ini memberikan pondasi teknis yang kuat, namun penundaan selama bertahun-tahun memunculkan pertanyaan mengenai kesiapan dan kepatuhan terhadap regulasi.
Sistem smart contract milik Pi saat ini masih berada di tahap testnet, dengan kemajuan sebesar 66%. Sistem ini dibangun menggunakan Rust dan WebAssembly, dengan fokus utama pada kecepatan dan keamanan.
Saat ini, sudah ada sekitar 47 aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang sedang dikembangkan, dengan dukungan lebih dari 200.000 node aktif dan 47 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia.
Sementara itu, pengembangan Pi DEX sudah mencapai setengah jalan. Platform ini akan menyertakan fitur automated market makers (AMM) dan liquidity pools. Para pengembang menilai Pi DEX sebagai elemen penting untuk membuka potensi DeFi Pi Network, setelah perdagangan terbuka diizinkan.
Dengan lebih dari 47 juta pengguna terdaftar dan sekitar 150.000 transaksi harian, Pi Network terus menunjukkan tingkat keterlibatan komunitas yang tinggi. Sistem dompet digitalnya yang kini telah 90% selesai mendukung pembayaran melalui perangkat mobile dengan biaya transaksi yang sangat rendah.
Baca juga: Altcoin Rontok! Apakah November Mampu Jadi Titik Balik?
Namun, sebagian besar basis pengguna Pi masih terkonsentrasi di wilayah Asia-Pasifik, yang bisa menimbulkan potensi risiko regulasi di kawasan tersebut. Meski begitu, skala pengguna yang besar ini memberikan pondasi kuat yang jarang dimiliki oleh blockchain baru lainnya.

Komunitas masih terpecah dalam memprediksi arah harga jangka pendek Pi. Sebagian optimis akan terjadi pemulihan menuju $0,30 seiring dengan peluncuran pembaruan baru, sementara yang lain khawatir bahwa penundaan peluncuran mainnet dan pencatatan di bursa bisa menyebabkan harga turun lebih lanjut.
Namun, jika proyek ini berhasil mencapai target dalam roadmap-nya—terutama peluncuran mainnet, integrasi smart contract, dan peluncuran DEX—maka kembalinya harga ke level tertinggi sepanjang masa di $3 bisa terjadi pada tahun 2025.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.