Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah sempat menyentuh rekor tertingginya di atas Rp2,1 miliar (sekitar $126.000) pada awal Oktober 2025. Dalam sepekan terakhir, Bitcoin telah turun sekitar 10%, diperdagangkan di kisaran Rp1,7 miliar (sekitar $101.763).
Sejumlah analis kini mulai meragukan potensi kenaikan harga hingga Rp2,09 miliar ($125.000) pada akhir tahun ini, menyebut tekanan dari aksi jual jangka panjang dan melemahnya sentimen pasar sebagai penyebab utama perlambatan ini.
Menurut Houston Morgan, analis di ShapeShift, kemungkinan Bitcoin menembus level $125.000 (Rp2,09 miliar) tahun ini sangat kecil. Dalam pernyataannya kepada Cointelegraph, Morgan menyebut bahwa korelasi kuat antara pergerakan harga Bitcoin dan kebijakan yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, menjadi penghambat utama bagi potensi reli baru. Ia menilai, agar pasar crypto dapat mengalami lonjakan signifikan lagi, Bitcoin perlu melepaskan diri dari pengaruh faktor politik dan makroekonomi tersebut.
Sementara itu, tekanan jual semakin meningkat setelah harga Bitcoin anjlok ke level terendah dalam empat bulan terakhir di Rp1,68 miliar (sekitar $100.800). Tim analis dari Bitfinex menegaskan bahwa aksi jual dari pemegang jangka panjang masih menjadi faktor utama yang menekan struktur pasar. Mereka menilai tren distribusi ini menunjukkan tanda-tanda kelelahan pasar yang lebih luas, di mana minat beli baru belum cukup kuat untuk menahan arus penjualan yang berkelanjutan.
Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini (5/11/25)
Kondisi pasar crypto saat ini juga tercermin dari Crypto Fear & Greed Index, yang turun drastis menjadi 23 dari 100, menandakan pasar sedang berada dalam fase “Extreme Fear”.

Data ini menunjukkan bahwa banyak investor memilih menahan diri dari pembelian, menunggu sinyal stabilisasi harga sebelum kembali masuk ke pasar. Analis Bitfinex memperingatkan bahwa bila Bitcoin (BTC) gagal menembus kembali level Rp1,94 miliar (sekitar $116.000) dalam waktu dekat, potensi penurunan lebih lanjut bisa terjadi hingga akhir tahun.
Menurut laporan tersebut, waktu menjadi musuh bagi para bull. Semakin lama Bitcoin bertahan di kisaran harga bawah tanpa pemulihan yang kuat, semakin besar risiko terjadinya distribusi paksa atau aksi jual tambahan. Tren stagnasi semacam ini, dalam sejarah pasar crypto, sering kali menyebabkan penurunan minat investor dan menggerus sentimen jangka menengah.
Baca juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Rabu 5 November 2025
Meski banyak analis memperkirakan 2025 bukan tahun yang kuat bagi Bitcoin, pandangan untuk tahun 2026 masih terbagi. Matt Hougan, Chief Investment Officer di Bitwise, memperkirakan 2026 akan menjadi tahun pemulihan bagi pasar crypto, dengan kemungkinan kenaikan harga yang lebih terukur. Ia menilai perbaikan ekonomi global dan adopsi institusional dapat mendorong permintaan terhadap aset digital, termasuk Bitcoin.
Namun, analis keuangan Andrew Lokenauth memiliki pandangan berbeda. Dalam unggahan di platform X, ia menyebut bahwa tahun 2026 kemungkinan akan menyerupai tahun-tahun pertengahan siklus sebelumnya — yakni periode bear market atau pelemahan harga. Sementara itu, trader senior Peter Brandt juga mengingatkan bahwa jika tren bearish berlanjut, Bitcoin (BTC) bisa jatuh ke level Rp1 miliar (sekitar $60.000) sebelum memulai fase konsolidasi baru.
Pergerakan Bitcoin yang melemah hingga ke bawah Rp1,7 miliar memperlihatkan tekanan yang cukup besar menjelang akhir tahun 2025. Dengan meningkatnya aksi jual dari pemegang jangka panjang dan menurunnya sentimen pasar, target optimistis di atas Rp2 miliar tampaknya sulit tercapai dalam waktu dekat. Namun, sebagian analis tetap yakin bahwa momentum baru di tahun 2026 dapat membuka peluang bagi kebangkitan pasar cryptocurrency secara lebih luas.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.