Jakarta, Pintu News – Pendiri BitMEX, Arthur Hayes, baru saja mengeluarkan peringatan keras soal potensi risiko yang dihadapi Tether (USDT). Menurutnya, rotasi aset Tether ke Bitcoin dan emas bisa menjadi bumerang jika pasar terkoreksi dalam.
Apakah USDT berisiko kolaps? Atau hanya ketakutan berlebihan? Berikut ringkasannya.
Hayes menyoroti data dari laporan Q3 2025 Tether yang menunjukkan:
Menurutnya, keputusan ini adalah “interest rate trade” — antisipasi terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed, yang bisa menurunkan imbal hasil Treasury dan menaikkan harga BTC dan emas.
Namun, jika kedua aset ini turun 30%, Hayes klaim Tether bisa kehilangan seluruh modalnya, meskipun tetap likuid secara operasional.
“Tether mempertaruhkan solvabilitas pada aset volatil, bukan utang pemerintah stabil.”
CEO UQUID Card, Tran Hung, membantah skenario Hayes:
Tether juga pernah lolos “stress test” saat krisis FTX 2022, menebus $25 miliar dalam 20 hari tanpa kendala.
“Selama 2022, USDT terbukti bisa diredeem dalam jumlah besar tanpa goyah.”
Baca Juga: 7 Cara Menabung yang Benar agar Keuangan Makin Aman

Menurut Cory Klippsten (CEO Swan Bitcoin), struktur Tether memang agresif:
Penurunan 4% bisa menghapus ekuitas, penurunan 16% di aset berisiko juga bisa berdampak besar.
Tapi Tether mencetak laba lebih dari $15 miliar per tahun, dan pemiliknya baru saja menarik dividen $12 miliar — artinya mereka punya kapasitas untuk menyuntikkan dana jika dibutuhkan.
Baca Juga: Kapan Harga Emas Akan Turun Drastis? Ini Penjelasan Lengkapnya
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Secara akuntansi (equity), iya. Tapi secara likuiditas, Tether tetap bisa menebus USDT karena mayoritas asetnya masih dalam bentuk kas dan surat utang negara jangka pendek.
Beberapa analis menilai struktur leverage-nya tinggi. Tapi Tether punya profitabilitas tinggi dan aset likuid yang kuat.
Saat ini, ya. Belum ada bukti gagal bayar. Tapi penting untuk memantau alokasi aset Tether secara berkala.
Itu adalah rating terendah dalam sistem S&P untuk stablecoin, mengindikasikan risiko tinggi meskipun belum ada pelanggaran.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.