Jakarta, Pintu News – Koreksi agresif di Bitcoin sekaligus memberikan “reset” pasar — mengikis posisi leverage jangka pendek dan menata ulang ekspektasi. Jika pemulihan risiko global berjalan, Bitcoin bisa menjadi “first mover” rebound, sehingga aset ini makin menarik sebagai bagian dari portofolio diversifikasi. Namun demikian, volatilitas tetap tinggi — artinya sensitivitas terhadap sentimen makro tetap besar.
Menurut laporan dari media kripto, koreksi kecil sekitar 4% di indeks saham teknologi seperti Nasdaq 100 tercermin secara dramatis di harga Bitcoin — sebagai ilustrasi, Bitcoin sempat turun hampir 30%. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pergerakan Bitcoin terhadap pasar tradisional bisa sangat eksaggeratif ketika terjadi koreksi.
Baca Juga: 5 Sinyal Ethereum (ETH) Sudah Mencapai Dasar Setelah Turun 28 Persen?

Menurut analisis dari grup penasihat keuangan, koreksi terparah telah melewati titik kritis, membuka peluang bagi Bitcoin untuk rebound jauh lebih kuat jika permintaan terhadap aset berisiko kembali bangkit. Bitcoin disebut sebagai aset dengan “reset pasar” paling dalam — berarti ketika apreasiasi risiko kembali muncul, Bitcoin kemungkinan besar bangkit duluan dibanding saham atau emas.
Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa ia “meniru” Nasdaq — namun dengan amplifikasi besar. Pergerakan kecil di pasar saham menjalar menjadi pergerakan besar di kripto. Fenomena ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin dipandang sebagai bagian dari portofolio “risk assets”, bukan sekadar aset kripto.
Penurunan tajam telah disebabkan oleh likuidasi posisi leverage besar, terutama dari derivatif kripto. Banyak posisi margin terpaksa ditutup — memaksa aset turun tajam dalam waktu singkat. Menurut penilaian analis, fase likuidasi ini sering menjadi titik balik — setelah pembersihan posisi spekulatif, pasar bisa lebih stabil dan siap untuk rebound.
Jika minat terhadap aset berisiko kembali meningkat, Bitcoin diprediksi bisa melampaui kinerja saham dan emas dalam jangka menengah. Hal ini disampaikan oleh analis global sebagai skenario paling mungkin. Dalam konteks periode koreksi mendalam, Bitcoin kini dipantau sebagai aset crypto teratas yang bisa “bangkit cepat” ketika sentimen berubah — menjadikannya sorotan bagi investor institusional maupun ritel.
Baca Juga: 5 Fakta Penurunan Harga Bitcoin ke US$ 85.000 — Implikasi untuk Pasar Crypto!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Istilah itu merujuk pada fakta bahwa pergerakan kecil di pasar saham (misalnya 4% di Nasdaq) dapat menghasilkan fluktuasi jauh lebih besar di Bitcoin — dalam kasus terbaru, mencapai hampir 30%.
Karena Bitcoin telah melewati likuidasi besar di posisi leverage — pasar dianggap “bersih” dari spekulasi ekstrem — sehingga ketika risk-on kembali, permintaan bisa kembali kuat dan mendorong rebound signifikan.
Tidak selalu. Koreksi yang terjadi bisa dilihat sebagai bagian dari siklus pasar; setelah pembersihan posisi berisiko, pasar bisa lebih sehat dan siap untuk pemulihan.
Tidak ada jaminan. Potensi rebound tinggi jika kondisi makro dan sentimen pasar mendukung, tetapi tetap bergantung pada perkembangan global dan dinamika pasar aset berisiko.
Menurut penelitian akademik, korelasi antara Bitcoin dan indeks saham telah meningkat signifikan selama beberapa tahun terakhir — menunjukkan bahwa Bitcoin semakin berperan layaknya aset finansial mainstream dalam portofolio global.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.