Jakarta, Pintu News – Solana (SOL), salah satu cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, jadi perbincangan setelah harga token ini melonjak turun sekitar 5% dalam 24 jam terakhir berdasarkan data yang dilaporkan oleh Watcher Guru yang dipantau oleh pelaku pasar crypto global.
Pergerakan harga ini menarik perhatian analis karena mencerminkan tekanan jual yang terjadi di seluruh pasar crypto pada periode yang sama. Informasi yang dirangkum mencakup data CoinGecko dan analisis pasar yang menjadi indikator penting perubahan kondisi market saat ini.
Berdasarkan data harga yang dipublikasikan, Solana (SOL) dipantau mencatat penurunan sekitar 5% dalam 24 jam terakhir, menjadikan token ini salah satu gainers negatif di antara altcoin utama yang diperdagangkan secara luas. Pergerakan ini juga menunjukkan SOL turun sekitar 0,6% dalam seminggu dan lebih dari 15% dalam sebulan, data yang dipantau oleh CoinGecko dan analis pasar.
Penurunan ini terjadi di tengah pasar cryptocurrency yang lebih luas menunjukkan sentimen bearish, dengan sejumlah aset kripto utama mengalami tekanan jual. Pergerakan harga harian ini menunjukkan bahwa SOL mengikuti tren pasar umum ketimbang kinerja fundamental jaringan secara independen.
Baca Juga: Charles Hoskinson Bagikan Rencana Besar Cardano 2026: Ini Masa Depan ADA!

Menurut data historis yang juga dipantau oleh analis pasar, Solana sebelumnya menunjukkan penurunan berkala dalam beberapa bulan terakhir, termasuk koreksi mingguan dan bulanan yang mencerminkan tekanan pasar yang lebih luas di ruang crypto. Selain penurunan 5% dalam 24 jam, SOL juga turun pada rentang waktu yang lebih panjang karena kondisi pasar bearish.
Analis mencatat bahwa selama periode penurunan ini, SOL telah kehilangan persentase signifikan dari puncak tahunan sebelumnya, menandakan trend korektif yang berkepanjangan dalam pasar kripto secara umum. Hal ini ramai diperbincangkan oleh pelaku pasar sebagai refleksi kondisi pasar makro yang lebih luas.
Laporan pasar lain menunjukkan bahwa tekanan jual di SOL sering terkait dengan sentimen risk-off di pasar kripto yang lebih luas, termasuk aksi ambil untung dan penurunan minat risiko investor. Data derivatif seperti Open Interest yang menurun juga mencerminkan investor mengurangi eksposur terhadap SOL di pasar berjangka.
Selain itu, koreksi harga Bitcoin (BTC) dan perubahan sentimen makroekonomi global turut berkontribusi terhadap pergerakan harga Solana karena biasanya aset kripto memiliki korelasi dengan pergerakan market Bitcoin. Kondisi ini dipantau secara luas oleh analis sebagai indikator penting dinamika harga SOL.
Meski harga SOL dipantau melemah, data lain menunjukkan bahwa produk Solana berbasis ETF mencatat arus masuk dana institusional yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, menunjukkan minat yang tetap ada dari investor besar walaupun harga turun. Data dari KuCoin melaporkan bahwa ETF Solana mencatat sekitar $674 juta arus masuk bersih dalam tujuh hari terakhir.
Fenomena ini menandakan bahwa meskipun harga market Solana mengalami tekanan, ada minat institusional yang tetap kuat terhadap aset ini, sebuah metrik yang dipantau oleh analis saat menilai sentimen jangka panjang di ekosistem crypto.

Data likuidasi pasar juga menunjukkan bahwa penurunan harga di SOL terjadi bersamaan dengan tekanan jual yang lebih luas di pasar cryptocurrency, menyebabkan likuidasi besar pada beberapa aset termasuk Solana dan altcoin lain seperti BNB serta Cardano di periode yang lebih luas. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa SOL dipantau sebagai bagian dari dinamika pasar keseluruhan.
Sentimen risk-off di pasar kripto sering memicu penurunan harga bersamaan di banyak aset, seperti yang terlihat pada penurunan total kapitalisasi pasar kripto dan kontraksi likuiditas di pasar derivatif. Kondisi ini dipantau pelaku pasar sebagai indikator potensi tekanan lebih lanjut atau stabilisasi harga dalam jangka pendek.
Penurunan 5% dalam 24 jam merujuk pada besarnya penurunan harga SOL dalam periode harian terakhir berdasarkan data pasar yang dipantau oleh CoinGecko dan Watcher Guru.
Arus masuk ETF menunjukkan minat institusional, namun harga dapat turun karena tekanan jual pasar yang lebih luas dan sentimen risk-off di pasar crypto secara keseluruhan.
Tekanan pasar global, termasuk penurunan Bitcoin (BTC) dan aksi ambil untung, dapat menciptakan sentimen bearish yang berdampak pada harga aset lain seperti Solana.
Risiko utama termasuk volatilitas harga jangka pendek, tekanan jual pasar yang meluas, serta penurunan minat risiko yang tercermin di pasar derivatif.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.