Jakarta, Pintu News – Para ahli semakin banyak memberikan sinyal bahwa kemungkinan akan terjadi bull run (kenaikan besar) di pasar crypto pada kuartal pertama (Q1) tahun 2026, yang dipicu oleh gabungan berbagai faktor ekonomi makro.
Para analis memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa melonjak hingga kisaran antara $300.000 hingga $600.000 jika faktor-faktor pemicu tersebut benar-benar terjadi. Gabungan dari lima tren utama menciptakan apa yang digambarkan para analis sebagai “badai sempurna” bagi aset digital.
Kebijakan quantitative tightening (QT) oleh Federal Reserve, yang telah menyedot likuiditas sepanjang tahun 2025, baru-baru ini dihentikan.
Baca juga: Ethereum Usulkan ERC-8092 untuk Tingkatkan Privasi dan Percepat Adopsi Web3
Secara historis, penghentian penyedotan likuiditas ini dianggap sebagai sinyal positif bagi aset berisiko. Data dari siklus sebelumnya menunjukkan bahwa Bitcoin bisa naik hingga 40% ketika bank sentral berhenti memperkecil neracanya.
Analis Benjamin Cowen menyatakan bahwa awal 2026 bisa menjadi momen ketika pasar mulai merasakan dampak dari dihentikannya kebijakan QT oleh The Fed.
Federal Reserve baru-baru ini memangkas suku bunga, dan baik komentar mereka maupun proyeksi dari Goldman Sachs menunjukkan bahwa pemangkasan suku bunga bisa kembali dilakukan pada tahun 2026, dengan potensi suku bunga turun ke kisaran 3–3,25%.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan likuiditas dan mendorong minat terhadap aset spekulatif seperti mata uang kripto.
Peningkatan pembelian obligasi jangka pendek (Treasury bills) atau dukungan lain di ujung pendek kurva imbal hasil dapat meredakan tekanan pendanaan dan menurunkan suku bunga jangka pendek. The Fed menyatakan akan memulai pembelian teknis terhadap Treasury bills untuk mengelola likuiditas pasar.
“[Pembelian ini] semata-mata bertujuan untuk menjaga pasokan cadangan yang memadai dari waktu ke waktu, sehingga mendukung pengendalian suku bunga kebijakan secara efektif… isu ini terpisah dan tidak memengaruhi sikap kebijakan moneter,” kata Ketua The Fed, Jerome Powell.
The Fed memang kerap turun tangan di pasar pendanaan jangka pendek saat terjadi ketidakseimbangan likuiditas. Ketidakseimbangan ini terlihat di pasar repo semalam, di mana bank-bank meminjam uang tunai dengan jaminan obligasi pemerintah (Treasuries).
Baru-baru ini, beberapa indikator menunjukkan tekanan pendanaan jangka pendek yang meningkat, termasuk:
Sebagai respons, The Fed memulai rencana pembelian T-bill yang terkontrol untuk mencegah suku bunga jangka pendek menyimpang dari target suku bunga acuan (Federal Funds Rate). T-bill adalah surat utang pemerintah dengan jatuh tempo terpendek, biasanya beberapa minggu hingga satu tahun.
Meskipun bukan bagian dari kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) klasik, langkah ini tetap bisa menjadi dorongan likuiditas penting bagi pasar kripto.
Baca juga: Meski Chainlink Banyak Diakumulasi, Harga LINK Tetap Loyo – Kenapa?
Untuk Q1 2026, dampaknya terhadap aset berisiko seperti kripto dan saham diperkirakan positif, meski bersifat moderat, karena adanya pergeseran kebijakan The Fed menuju stabilisasi atau ekspansi likuiditas secara bertahap.
Dengan pemilu sela AS dijadwalkan berlangsung pada November 2026, para pembuat kebijakan diperkirakan akan lebih memilih stabilitas pasar daripada gangguan.
Lingkungan ini mengurangi risiko terjadinya kejutan regulasi mendadak dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset berisiko.
“Jika pasar saham AS goyah sebelum pemilu sela, pemerintahan saat ini akan disalahkan – oleh karena itu mereka akan melakukan segala cara untuk menjaga pasar tetap stabil, termasuk saham dan kripto,” tulis peneliti makro, Thorsten Froehlich.
Data pasar tenaga kerja yang melemah — seperti pertumbuhan lapangan kerja yang melambat atau terjadi PHK ringan — sering kali memicu respons dovish (longgar) dari Federal Reserve.
Kondisi pasar tenaga kerja yang melemah meningkatkan tekanan pada The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Kebijakan pelonggaran ini pada akhirnya menambah likuiditas ke pasar dan menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi aset spekulatif seperti mata uang kripto.
Para pengamat industri mulai sejalan dengan pandangan makro yang optimis. Alice Liu, Kepala Riset di CoinMarketCap, memprediksi pasar kripto akan bangkit kembali pada Februari dan Maret 2026, seiring dengan munculnya kombinasi indikator makro yang positif.
Baca juga: Meme Coin Belum Mati, Presiden MoonPay Sebut Meme Coin Siap Kembali dalam Bentuk Berbeda
“Kita akan melihat kebangkitan pasar pada kuartal pertama 2026. Februari dan Maret akan kembali menjadi masa bull market, berdasarkan kombinasi indikator makro,” lapor Binance mengutip Alice Liu.
Beberapa analis bahkan lebih optimis lagi. Komentator kripto, Vibes, memprediksi harga Bitcoin bisa mencapai $300.000 hingga $600.000 pada Q1 2026. Ini mencerminkan sentimen bullish ekstrem di tengah perbaikan likuiditas dan pelonggaran kondisi makro.
Saat ini, partisipasi pasar masih cenderung lesu. Open interest Bitcoin mengalami penurunan, mencerminkan sikap hati-hati para trader.
Namun, jika angin makroekonomi yang positif ini benar-benar terjadi, fase konsolidasi bisa dengan cepat berubah menjadi lonjakan besar — membuka jalan bagi awal tahun 2026 yang bersejarah bagi pasar kripto.
Pengetatan kuantitatif oleh The Fed adalah proses mengurangi likuiditas di pasar dengan cara menjual aset keuangan yang dimiliki oleh bank sentral.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan likuiditas dan mendorong minat terhadap aset spekulatif, termasuk kripto, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di tempat lain.
Pemilihan paruh waktu AS dijadwalkan pada November 2026. Ini penting karena para pembuat kebijakan cenderung mendukung stabilitas pasar untuk mengamankan dukungan politik.Â
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.