Jakarta, Pintu News – Komunitas Aave tengah menghadapi polemik kepemilikan yang memicu perdebatan tajam antara Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO) dan penyedia layanan protokol. Di pusat isu ini berada Aave Labs, kontraktor utama pengembangan fitur protokol pinjaman DeFi Aave. Perselisihan berfokus pada pertanyaan fundamental mengenai siapa yang berhak atas pendapatan dan biaya yang dihasilkan oleh ekosistem Aave.
Sejumlah peserta tata kelola berpendapat bahwa kontraktor, termasuk Aave Labs, menerima pembayaran langsung dari DAO Aave. Dengan skema tersebut, antarmuka pengguna, merek, serta fitur yang dibangun menggunakan dana DAO seharusnya menjadi milik DAO sepenuhnya. Namun, integrasi CowSwap baru-baru ini mengubah dinamika ini, karena aliran biaya swap tidak lagi masuk ke kas DAO.
Perubahan tersebut memicu ketidakpuasan di kalangan delegasi tata kelola. Mereka memperkirakan bahwa DAO Aave kehilangan potensi pendapatan tahunan setidaknya $10 juta. Kritik juga diarahkan pada fakta bahwa penyedia sebelumnya, ParaSwap, menerapkan mekanisme berbagi pendapatan dengan DAO. Sebaliknya, pengaturan terbaru dinilai lebih menguntungkan penyedia layanan privat, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai keberpihakan struktur insentif terhadap pemegang token AAVE.
Baca Juga: Charles Hoskinson Bagikan Rencana Besar Cardano 2026: Ini Masa Depan ADA!
Marczeller, pendiri Aave-Chan Initiative dan delegasi token AAVE, menyebut privatisasi pendapatan protokol sebagai ancaman serius bagi kepentingan pemegang token. Ia menilai bahwa praktik tersebut dapat melemahkan posisi DAO dalam jangka panjang. Pandangan serupa disampaikan oleh Louis, mitra modal ventura, yang menyoroti risiko munculnya entitas ekuitas independen yang berkompetisi langsung dengan DAO.
Di sisi lain, Aave Labs membela posisinya dengan menekankan kontribusi mereka terhadap pengembangan protokol selama lebih dari delapan tahun. Stani Kulechov, pendiri Aave, menyatakan bahwa inovasi seperti Aave V4 dan stablecoin GHO telah memberikan nilai dan pendapatan signifikan bagi DAO. Di tengah perdebatan ini, harga token AAVE tercatat relatif stabil di kisaran $200 dalam sepekan terakhir, mencerminkan respons pasar yang masih terbatas.
Data on-chain dari Blockworks Research menunjukkan bahwa Aave mencatat aliran deposit bersih lebih dari $15 miliar sepanjang kuartal ketiga 2025. Angka ini mengindikasikan bahwa, terlepas dari kontroversi tata kelola, kepercayaan pengguna terhadap protokol tetap kuat. Aktivitas tersebut mencerminkan peran Aave sebagai salah satu pilar utama dalam ekosistem DeFi.
Selain itu, Aave terus menjalankan program buyback token sebagai salah satu mekanisme akumulasi nilai bagi pemegang AAVE. Namun, perdebatan mengenai kepemilikan pendapatan tetap menjadi isu struktural yang berpotensi memengaruhi persepsi jangka panjang terhadap tata kelola protokol.

Krisis kepemilikan yang melanda Aave menyoroti tantangan mendasar dalam hubungan antara DAO dan penyedia layanan di ekosistem DeFi. Cara komunitas menyelesaikan sengketa ini akan menjadi penentu penting bagi keberlanjutan protokol dan tingkat kepercayaan investor terhadap model tata kelola terdesentralisasi. Isu ini juga menjadi preseden bagi protokol DeFi lain dalam menyeimbangkan inovasi, insentif, dan kepentingan kolektif pemegang token.
Baca Juga: Prospek Bitcoin 2026: Akan Mencapai $150.000?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Aave adalah protokol pinjaman DeFi yang memungkinkan pengguna meminjam dan meminjamkan aset crypto tanpa perantara terpusat.
Menurut sebagian delegasi, pendapatan dan biaya seharusnya menjadi milik DAO Aave karena pengembangan protokol didanai oleh DAO.
Integrasi CowSwap dipersoalkan karena aliran biaya swap tidak lagi masuk ke kas DAO, sehingga berpotensi mengurangi pendapatan kolektif DAO.
Delegasi memperkirakan kerugian pendapatan tahunan DAO Aave mencapai setidaknya $10 juta.
Dalam jangka pendek, harga AAVE relatif stabil di sekitar $200 meskipun perdebatan tata kelola masih berlangsung.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.