7 Fakta Regulasi: Senat AS Tunda RUU Struktur Pasar Crypto, Dipantau Industri Global

Updated
December 17, 2025

Jakarta, Pintu News – Senat Amerika Serikat resmi menunda pembahasan RUU struktur pasar crypto hingga awal 2026, suatu langkah yang ramai diperbincangkan oleh komunitas cryptocurrency global sebagai salah satu hambatan signifikan menuju kejelasan regulasi aset digital di AS.

Menurut laporan media internasional, keputusan ini diambil oleh Komite Perbankan Senat setelah negosiasi bipartisan tidak dapat selesai sebelum akhir periode legislatif tahun ini. Penundaan ini dianggap memperpanjang periode ketidakpastian bagi bursa, broker, dan penerbit token yang beroperasi di wilayah hukum AS.

1. RUU Struktur Pasar Crypto Ditunda ke 2026

Senat AS menyatakan bahwa pendengaran formal pembahasan RUU struktur pasar crypto tidak akan dijadwalkan sebelum akhir 2025, sehingga proses legislatifnya otomatis tertunda hingga tahun depan. Penundaan ini diumumkan oleh Komite Perbankan Senat dalam sebuah pembaruan resmi kepada publik yang terus dipantau industri aset digital. Alasan utamanya adalah keterbatasan waktu kerja legislatif menjelang libur akhir tahun serta prioritas lainnya dalam agenda Senat.

Menurut laporan, pembicaraan antara Ketua Komite Tim Scott dan anggota Demokrat menunjukkan progres di balik layar, namun tidak cukup untuk menyelesaikan draf legislatif secara komprehensif tahun ini. Kedua belah pihak menegaskan bahwa upaya ini tidak berhenti, dengan kemungkinan pembaruan pada awal 2026 setelah libur legislatif berakhir.

Baca Juga: 7 Alasan Prediksi Ripple (XRP) Tembus $100 Jadi Perbincangan Crypto Global

2. Regulasi Oversight Crypto Masih Belum Jelas

RUU struktur pasar crypto dirancang untuk mendefinisikan peran lembaga federal dalam mengawasi aktivitas digital asset, termasuk hubungan antara Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC). Ini menjadi poin penting karena ia berpotensi menentukan badan mana yang akan mengatur perdagangan spot dan sekuritas berbasis cryptocurrency di AS. Termasuk di dalamnya adalah definisi tentang bagaimana aturan pasar berlaku untuk spot market dan derivatif khalayak umum.

Draft legislatif sempat beredar di berbagai komite, tetapi kurangnya koordinasi antara Komite Perbankan dan Komite Pertanian Senat membuat proses harmonisasi draf semakin kompleks. Ketiadaan tanggal penjadwalan markup membuat banyak pelaku pasar masih menunggu arahan resmi tentang bagaimana kerangka regulasi akan dibentuk.

3. Penyebab Penundaan yang Dipantau

regulasi kripto
Generated by Ai

Salah satu penyebab utama penundaan tersebut adalah keterbatasan waktu legislatif pada akhir tahun, ketika para senator bersiap meninggalkan Washington dan memasuki masa liburan, sehingga agenda besar seperti RUU pasar crypto harus menunggu sesi berikutnya. Selain itu, fokus legislatif juga tertuju pada penghindaran penutupan pemerintah AS, yang memakan prioritas dalam pembahasan anggaran.

Penutupan pemerintah sebelumnya disebut turut mengganggu kemajuan legislatif, termasuk upaya untuk mendapatkan suara mayoritas guna menyelesaikan undang-undang yang mencakup struktur pasar crypto. Kondisi ini menambah perlunya legislator membuat keputusan strategis terkait prioritas legislatif.

4. Implikasi Penundaan Bagi Pasar Crypto

Penundaan ini memperpanjang periode ketidakpastian regulasi bagi perusahaan yang bergerak di ekosistem cryptocurrency, termasuk bursa digital, broker, dan penerbit token. Ketidakpastian ini sering dipantau oleh investor dan startup sebagai faktor yang dapat memengaruhi keputusan strategis mereka, terutama terkait kepatuhan dan pengembangan produk.

Regulator saat ini, seperti SEC, telah menerbitkan pedoman dan mengadakan diskusi publik terhadap hukum yang berlaku, namun belum ada kerangka legislasi federal yang komprehensif yang secara eksplisit mengatur aset digital secara keseluruhan. Idealnya, RUU ini akan membantu menyelesaikan perdebatan kewenangan antara lembaga pemerintah yang berbeda.

5. Reaksi Industri terhadap Delay

Komunitas cryptocurrency memantau perkembangan ini secara intens karena potensinya dalam memberikan kepastian hukum dan batas yurisdiksi atas pasar crypto di AS, suatu metrik penting yang sering disebut dalam analisis regulasi. Banyak pelaku industri berharap bahwa RUU ini akan memperjelas bagaimana aturan pasar berlaku untuk spot crypto trading dan listing token.

Para analis juga mencatat bahwa ketidakpastian yang berlangsung dapat memperlambat investasi institusional dan ekspansi layanan dalam ekosistem digital asset, karena banyak entitas masih menunggu kejelasan regulasi yang lebih luas. Ketidakpastian ini diyakini menjadi bagian dari dinamika panjang bagaimana regulasi digital asset dibentuk di negara dengan pasar besar seperti AS.

6. Kebijakan Bipartisan Masih Ditekankan

Senat menegaskan bahwa meskipun penjadwalan ulang telah terjadi, upaya untuk mencapai kesepakatan bipartisan tidaklah mati. Ketua Komite Perbankan Senat telah menekankan bahwa tujuan legislatif ini adalah menghasilkan produk hukum yang kuat dan menyeluruh yang memberikan kejelasan bagi industri digital asset.

Diskusi internal antara senator Republik dan Demokrat masih berlanjut di luar jadwal resmi, untuk mempersiapkan versi legislatif yang dapat lolos melalui pemungutan suara pada sesi berikutnya. Ini menjadi indikator bahwa peluang tetap ada, namun memerlukan waktu tambahan.

7. Saatnya Menunggu Legislasi 2026

Dengan penundaan keputusan hingga awal 2026, fokus legislatif kemungkinan akan dimulai dengan agenda baru ketika Senat kembali bekerja setelah liburan. Komite Bank dan Komite Pertanian diharapkan berkoordinasi lebih erat untuk mengatasi perbedaan struktur draf dan menentukan batasan regulasi yang disepakati bersama.

Penundaan ini memberi waktu tambahan bagi industri, akademisi, dan pengamat hukum untuk menilai dampak RUU dan mengajukan masukan terhadap bentuk final legislasi. Meski tertunda, proses ini menjadi bagian penting dari pembentukan kerangka hukum masa depan untuk pasar cryptocurrency di AS.

Baca Juga: Bitcoin Tertahan di Bawah $94.000: Kapan Pemulihan Harga Terjadi?

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari iniharga Solana hari iniPepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

FAQ

Apa yang dimaksud RUU struktur pasar crypto yang ditunda?

RUU struktur pasar crypto adalah proposal legislasi di Senat AS yang bertujuan mendefinisikan peran regulator federal seperti SEC dan CFTC dalam mengawasi pasar digital asset, termasuk aset seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).

Kenapa RUU ini ditunda ke 2026?

Penundaan terjadi karena keterbatasan waktu legislatif di akhir tahun, agenda prioritas lain seperti anggaran pemerintah, serta kurangnya waktu untuk menyelesaikan markup di komite terkait.

Apa dampak penundaan ini bagi perusahaan kripto?

Penundaan memperpanjang ketidakpastian regulasi bagi bursa dan penyedia jasa aset digital di AS karena belum ada kerangka hukum komprehensif yang disahkan.

Siapa yang terlibat dalam pembahasan RUU?

Pembahasan melibatkan Komite Perbankan Senat dan Komite Pertanian, dengan Ketua Tim Scott dan anggota Demokrat yang terlibat dalam diskusi bipartisan.

Kapan pembahasan RUU kemungkinan dilanjutkan?

Pembahasan kemungkinan dilanjutkan pada awal tahun legislatif 2026 setelah Senat kembali dari masa liburan.

Apakah penundaan berarti penghentian permanen RUU?

Tidak; senator menegaskan bahwa meskipun ditunda, upaya bipartisan masih aktif dan pembaruan diperkirakan akan terjadi di 2026.

Referensi

Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8