Bagaimana jika kamu hanya memiliki BTC, tapi ingin mengunakan dApps di blockchain Ethereum? BTC tidak bisa berfungsi di blockhain Ethereum karena keterbatasan aturan dan sistem masing-masing blockchain. Oleh karena itu, kamu perlu platform bridge untuk mentransfer BTC ke Ethereum. Aset BTC kamu akan dibungkus (wrapped) menjadi WBTC yang merupakan token standard ERC-20 dengan nilai mengacu pada BTC. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan dengan lebih detail tentang apa itu blockchain bridges, manfaatnya, dan risiko yang terkait.
Blockchain bridge, seperti namanya, adalah sebuah platform yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan dua blockchain yang berbeda. Dengan adanya blockchain bridge, kamu dapat mentransfer aset crypto dari satu blockchain ke blockchain lainnya.
Seperti yang kita ketahui, setiap blockchain tumbuh dalam lingkungan yang terpisah dan memiliki aturan serta mekanisme konsensus masing-masing. Oleh karena itu, transfer aset antar-blockchain tidak bisa terjadi begitu saja, melainkan perlu brigde untuk mentransfer aset dan data.
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari, jika kamu ingin bepergian ke AS, kamu perlu menukar rupiah ke dolar AS di money changer untuk digunakan saat berbelanja di sana. Dalam dunia crypto, blockchain bridge mirip dengan money changer yang memungkinkan pertukaran aset crypto, seperti ETH menjadi SOL, antara dua blockchain yang berbeda, yaitu Ethereum dan Solana.
Blockchain bridge memfasilitasi perpindahan aset crypto dari satu blockchain ke blockchain lain. Pada prosesnya, ada dua cara dalam mentransfer aset crypto, yaitu dengan cara membungkus (wrapped) aset dan memanfaatkan liquidity pool.
Pada cara ini, pemilik aset asli di blockchain A menerima aset yang setara di blockchain B. Sebagai contoh, kamu ingin mentransfer BTC dari blockchain Bitcoin untuk mendapatkan WBTC di blockchain Ethereum melalui WBTC Network. Karena BTC tidak berfungsi secara native di blockchain Ethereum, maka smart contract membungkus BTC menjadi WBTC (wrapped BTC) yang memiliki nilai 1:1 dengan BTC.
Ketika kamu menggunakan bridge, smart contract mengunci aset yang disimpan selama transfer dan mencetak (minting) aset yang setara (Wrapped BTC) sebagai gantinya. Ketika aset kembali dijembatani ke blockchain asli, seperti menukar WBTC di Ethereum dengan BTC di Bitcoin, WBTC akan dibakar untuk ditukar dengan BTC.
Ketika kamu ingin mentransfer WETH dari Polygon ke ETH di Ethereum, platform blockchain bridge menggunakan dana dari liquidity pool mereka untuk mengirimkan ETH pengguna di Ethereum.
Platform bridge memasukkan aset ke dalam liquidity pool mereka melalui program staking dan farming. Pengguna dapat mengunci aset mereka ke dalam pool (menjadi liquidity provider) untuk mendapatkan imbalan. Aset yang terkunci kemudian digunakan oleh platform bridge untuk menyelesaikan permintaan bridging.
Ketika kamu menggunakan ETH sebagai jaminan di Aave untuk meminjam suatu aset crypto, biaya transaksi di mainnet Ethereum cenderung lebih mahal. Oleh karena itu, kamu bisa memilih L2 seperti Arbitrum dan melakukan bridge ETH dari Ethereum ke Arbitrum untuk berinteraksi di Aave yang menawarkan gas fee lebih murah.
Biaya bridge dari Ethereum ke Arbitrum menggunakan https://bridge.arbitrum.io/ mencapai $3 – $9, namun biaya ini bisa lebih murah atau mahal tergantung kesibukan jaringan Ethereum. Sebaliknya, jika bridge dari Arbitrum ke Ethereum biaya akan lebih murah yaitu sekitar $0.01.
Ketika kamu memiliki ETH namun ingin menjelajahi ekosistem Solana, kamu perlu melakukan bridge aset ke Solana.
Dengan adanya blockchain bridge, pengguna memiliki fleksibilitas untuk mentransfer aset dari satu blockchain ke blockchain lainnya, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Dilansir dari Coindesk, contoh eksploitasi bridge yang terkenal adalah Wormhole. Menurut analisis dari perusahaan analitik blockchain Elliptic, serangan Wormhole terjadi karena Wormhole memungkinkan penyerang untuk mencetak 120.000 WETH tanpa harus melakukan staking ETH. Penyerang kemudian menarik WETH gratis tersebut. Sebuah perusahaan trading bernama Jump Trading menutupi kerugian untuk menalangi kerugian Wormhole.
Portal bridge adalah platform pertukaran aset antar-blockchain yang dikembangkan oleh Wormhole. Platform ini memfasilitasi transfer aset crypto dan NFT. Portal termasuk dalam tiga besar platform bridge dengan jumlah TVL sebesar 1,6 miliar dollar AS.
Pengguna dapat melakukan transfer aset crypto ke 24 blockchain yang tersedia pada Portal. Beberapa blockchain yang tersedia adalah Solana, Arbitrum, Injective, Near, Fantom, dan lain-lain.
Beberapa waktu lalu, penggunaan Portal Bridge untuk transfer aset, terutama dari Ethereum ke blockchain Solana, dapat membuat pengguna memenuhi syarat untuk mendapatkan airdrop token Wormhole.
Multichain adalah platform bridge aset crypto dengan dukungan jaringan blockchain terbanyak yaitu 54 blockchain. Data dari DefiLlama, Multichain memiliki TVL sebesar 214 juta dollar AS, terbesar ke-4 setelah Portal Bridge.
Platform ini menerapkan biaya bridge yang lebih rendah dibandingkan dengan platform lainnya dan tidak ada slippage. Namun, ia menetapkan minimum jumlah aset yang akan ditransfer dan waktu transfer dapat mencapai 30 menit atau lebih.
Poly Network adalah salah satu cross-chain bridge yang paling populer dalam ekosistem crypto. Ia memiliki TVL lebih dari 335 juta dollar AS dan dukungan untuk 32 blockchain. Salah satu kelebihan utama Poly Network adalah kemampuannya untuk menjembatani aset secara cepat, seringkali dalam hitungan detik.
Selain itu, platform ini dikenal karena interface yang mudah dinavigasi dan dukungan penuh terhadap NFT (Non-Fungible Token). Namun, ia memiliki keterbatasan dalam melakukan bridge token pairs yang berarti tidak semua token pairs tersedia untuk ditransfer melalui Poly Network.
Blockchain bridge adalah sebuah platform yang berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan dua blockchain yang berbeda. Ia memungkinkan transfer aset crypto dari satu blockchain ke blockchain lainnya. Beberapa contoh platform bridge yang terkenal termasuk Portal Bridge, Multichain Bridge, dan Poly Network.
Dengan blockchain bridge, pengguna memiliki kesmpatan untuk menjelajahi ekosistem blockchain yang beragam dan menggunakan aplikasi di berbagai platform. Meskipun membawa manfaat, penggunaan blockchain bridge juga memiliki risiko, termasuk risiko terkait dengan situs website bridge tiruan, smart contract bug, human error, dan peretasan bridge.
Bagikan