CCIP Chainlink Vs LayerZero: Mana yang Lebih Baik?

Update 20 Sep 2023 • Waktu Baca 8 Menit
Gambar CCIP Chainlink Vs LayerZero: Mana yang Lebih Baik?
Reading Time: 8 minutes

Salah satu infrastruktur penting yang ada di industri kripto saat ini adalah teknologi cross-chain bridge. Bridge merupakan teknologi yang memungkinkan perpindahan aset dari blockchain satu ke yang lainnya seperti dari Ethereum ke Solana atau Ethereum ke Arbitrum. Teknologi ini penting untuk menciptakan koneksi antara beberapa ekosistem blockchain. Ironinya, teknologi bridge justru merupakan salah satu kelemahan terbesar industri kripto. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peretasan ratusan juta dolar di Ronin Bridge dan Wormhole Bridge. Maka dari itu, teknologi cross-chain yang lebih canggih seperti LayerZero dan CCIP milik Chainlink menjadi sangat penting. Lalu, bagaimana perbandingan teknologi CCIP vs LayerZero? Mana yang lebih baik? Artikel ini akan menjelaskanya.

Ringkasan Artikel

  • 🌉 Teknologi cross-chain bridge sangat penting dalam industri kripto untuk mendukung likuiditas dan konektivitas antar berbagai blockchain. Namun, teknologi ini rentan terhadap risiko peretasan dan penyerangan.
  • 📱 LayerZero dan CCIP milik Chainlink adalah solusi teknologi cross-chain yang lebih canggih dan menawarkan arsitektur modular.
  • ⚙️ CCIP, yang masih dalam tahap pengujian, memiliki kelebihan dalam keamanan dan sudah beroperasi di atas infrastruktur Chainlink yang teruji selama lebih dari 3 tahun.
  • 0️⃣ LayerZero, sementara itu, menawarkan kecepatan transaksi yang lebih tinggi dan memiliki pilihan interoperabilitas antar berbagai blockchain yang lebih banyak.
  • ⚖️ Pemilihan antara LayerZero dan CCIP sebaiknya mempertimbangkan aspek-aspek seperti keamanan, kecepatan, dan interoperabilitas, bergantung pada kebutuhan spesifik dari aplikasi atau layanan yang akan menggunakannya.

Tentang Pentingnya Protokol Cross-Chain

Protokol cross-chain menjadi semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. Dengan industri DeFi yang semakin berkembang, kebutuhan likuiditas menjadi semakin besar. Industri aset kripto membutuhkan teknologi yang bisa menghubungkan likuiditas antara beberapa ekosistem blockchain.

Protokol bridge merupakan protokol yang menghubungkan blockchain yang satu ke yang lainnya. Biasanya, mekanisme yang digunakan untuk menghubungkan blockchain adalah lock and mint. Aset pengguna yang akan dipindahkan dikunci di blockchain sumber dan dicetak dengan nilai yang sama di blockchain tujuan. Dalam kasus ini, aset di blockchain tujuan biasanya akan dicetak dalam format token yang dibungkus seperti wBTC (wrapped BTC) atau wETH.

Kasus peretasan Nomad, Wormhole, dan BNB Bridge terjadi karena penyerang berhasil menemukan kelemahan fatal pada smart contract bridge ketiganya. Kasus Nomad terutama terjadi karena kelalaian saat pembaruan smart contract. Sementara itu, kasus Wormhole dan BNB Bridge terjadi karena peretas menipu sistem dengan membuat transaksi palsu senilai ratusan juta dolar yang dianggap valid oleh bridge.

Terakhir, kasus peretasan Ronin milik Axie Infinity terjadi karena kelalaian tim pengembang. Dari sembilan validator yang bertanggung jawab untuk Ronin Bridge, hanya dibutuhkan persetujuan dari lima validator untuk memindahkan aset. Peretas berhasil mengontrol empat validator Sky Mavis (tim Axie Infinity) lewat phishing. Lalu, peretas mengambil satu lagi validator AxieDAO akibat kelalaian tim Sky Mavis mencabut akses whitelist validator tersebut. Peretasan Ronin Bridge sekali lagi menekankan pentingnya desentralisasi pada infrastruktur penting seperti protokol cross-chain.

Apa itu LayerZero?

Cara kerja Layerzero
Cara kerja LayerZero. Sumber: Pintu Academy.

LayerZero adalah protokol pengirim pesan cross-chain dan memfasilitasi interaksi antara smart contracts di berbagai blockchain. LayerZero terdiri dari tiga komponen utama, yaitu relayer, Oracle, dan Endpoints. Saat ini, Layer Zero telah terintegrasi dengan 26 blockchain dan digunakan oleh berbagai aplikasi.

Selain sebagai protokol pengiriman data cross-chain, LayerZero juga bisa menjadi fondasi untuk membuat aplikasi terdesentralisasi yang secara bersamaan terkoneksi ke banyak blockchain. Aplikasi pertama yang diciptakan menggunakan LayerZero adalah Stargate Finance, aplikasi likuiditas DeFi omnichain yang sekaligus berperan sebagai bridge antara berbagai blockchain.

Sama seperti CCIP Chainlink, LayerZero juga menggunakan serangkaian smart contracts serta komponen off-chain untuk memastikan transaksi cross-chain bisa terkirim. Komponen off-chain LZ adalah relayer dan oracle yang bertugas melakukan verifikasi terhadap data yang berpindah dari blockchain sumber ke tujuan.

Baca juga: Apa itu LayerZero dan mengapa ia penting?

Relayer dan oracle bersifat independen serta bisa ditentukan oleh aplikasi. LZ menyediakan layanan relayer dan oracle namun aplikasi juga bisa memilih kombinasi relayer dan oracle sesuai dengan yang diinginkan. Catatan penting tentang relayer dan oracle adalah ia harus independen dan terpisah untuk mengurangi risiko keduanya bekerja sama untuk melakukan peretasan.

Perbandingan Teknologi CCIP vs. LayerZero

KomponenCCIPLayerZero
Metode Transfer AsetLock and mint atau burn and mintLock and mint atau Burn and mint
InteroperabilitasJalur cross-chain yang dibuat ChainlinkSemua blockchain dengan LZ Endpoints
Arsitektur ProtokolModularModular
KeamananDON dengan 989+ nodeMenggunakan standar LZ atau Outsource
KecepatanTergantung blockchain destinasiTergantung kedua blockchain yang berinteraksi
Kemudahan ImplementasiHanya membutuhkan smart contractsHanya membutuhkan smart contracts
Value-AddedMemfasilitasi pergerakan data non-blockchain ke blockchainStandar token omnichain (OFT dan ONFT)
  • Metode Transfer Aset: LayerZero dan Chainlink sama-sama memberikan kebebasan kepada setiap blockchain untuk menggunakan metode perpindahan cross-chain lock and mint atau burn and mint. Fleksibilitas ini penting karena setiap aset kripto blockchain memiliki implementasi kode yang berbeda.
  • Interoperabilitas: LayerZero bisa otomatis digunakan oleh semua blockchain yang sudah memiliki smart contracts LZ. Secara teori, Chainlink juga seharusnya bisa melakukan hal yang sama karena memanfaatkan smart contracts. Namun, CCIP masih dalam tahap pengujian sehingga kita belum bisa menilainya.
  • Arsitektur Protokol: LayerZero dan CCIP sama-sama memiliki arsitektur modular yang memungkinkan modifikasi dan penukaran setiap komponennya. Modularitas protokol ini juga penting untuk keamanan karena jika ada satu komponen yang gagal atau diserang, komponen lainnya masih berfungsi.
  • Keamanan: Dalam masalah keamanan, CCIP milik Chainlink memiliki kelebihan karena infrastrukturnya sudah teruji. Dalam tiga tahun terakhir, jaringan DON Chainlink tidak pernah diserang atau diretas. Sementara itu, ketahanan dan keamanan jaringan LayerZero belum teruji. Salah satu kekhawatiran keamanan LZ adalah relayer dan oracle. Level keamanan setiap protokol LZ akan sangat bervariasi, tergantung kombinasi relayer dan oracle yang dipilih dan ini berpotensi berbahaya.
  • Kecepatan: Melalui aplikasi Stargate Finance, LayerZero sudah membuktikan bahwa teknologi cross-chain miliknya bisa menyelesaikan transaksi dengan cepat. CCIP di sisi lain belum melalui pengujian dunia nyata dalam memproses transaksi. Meskipun begitu, keduanya seharusnya bisa bersaing karena sama-sama melepaskan kecepatan transaksi ke dua blockchain yang berinteraksi saat perpindahan data terjadi. LayerZero memiliki kelebihan karena klien smart contracts yang digunakannya sangat ringan.
  • Kemudahan Implementasi: LayerZero dan Chainlink sangat mudah diterapkan oleh pengembang aplikasi karena keduanya hanya memanfaatkan serangkaian smart contracts. Dalam kasus LZ, jika tim pengembang ingin cepat menggunakannya artinya relayer dan oracle yang digunakan merupakan bawaan dari LZ. Secara teori, CCIP akan lebih mudah diterapkan karena infrastruktur yang digunakan suda ada.
  • Value-Added: Kategori value-added khusus untuk membahas fungsi yang menjadi nilai tambah CCIP dan LayerZero. Bagi LZ, kelebihannya datang dalam bentuk standar token OFT dan ONFT yaitu token omnichain yang bisa langsung digunakan di semua blockchain yang terhubung dengan LayerZero. Sementara itu, value add CCIP adalah menciptakan jembatan antara dunia blockchain dan non-blockchain. Ini sangat penting bagi aplikasi DeFi yang menargetkan institusi finansial tradisional atau ingin memanfaatkan tokenisasi aset fisik (RWA).

Kesimpulan

Teknologi cross-chain bridge di industri kripto sangat penting dalam mendukung likuiditas dan interkonektivitas antar berbagai blockchain. Meskipun bridge adalah salah satu inovasi utama di ruang ini, mereka juga mengekspos industri kepada risiko keamanan signifikan, seperti peretasan yang terjadi pada Ronin Bridge dan Wormhole Bridge. LayerZero dan CCIP Chainlink merupakan dua teknologi cross-chain yang lebih canggih. Keduanya menawarkan arsitektur modular dan metode transfer aset yang fleksibel, tetapi CCIP memiliki kelebihan dalam hal keamanan karena sudah teruji, sementara LayerZero menawarkan kecepatan dan interoperabilitas yang lebih tinggi. Keduanya melebihi kelebihan masing-masing dan pemilihan teknologi cross-chain akan bergantung kepada kebutuhan aplikasi yang menggunakannya.

Cara Membeli Aset Kripto di Aplikasi Pintu

kut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
  2. Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halaman market dan cari Koin favoritmu.
  4. Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu sudah menjadi investor kripto!

Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, ARB, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Ari Budi Santosa

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan

Mulai investasi sekarang
Daftar dalam hitungan menit, langsung mulai investasi.
tampilan aplikasi pintu crypto

Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

Tutup

Pintu Pop Up Banner
pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8