Dalam beberapa bulan terakhir, dunia blockchain telah disorot oleh fenomena inscriptions. Lonjakan aktivitas transaksi, terkait dengan inscriptions, telah menguji hampir semua jaringan blockchain yang menyebabkan peningkatan biaya transaksi bahkan pemadaman pada beberapa jaringan. Artikel ini akan membahas fenomena inscriptions pada infrastruktur blockchain dan menyoroti tantangan skalabilitas yang muncul.
Pada awal tahun 2023, konsep inscriptions diperkenalkan dengan menggunakan protokol Ordinals. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk menuliskan data, seperti NFT dan gambar, melalui satuan terkecil (Satoshi) pada blockchain Bitcoin.
Setelah popularitas inscriptions meningkat, inscriptions merambah ke Ethereum dan menjadikannya pelopor teknik inscriptions di kalangan blockchain EVM yang dinamakan Ethscriptions. Ethscriptions diperkenalkan oleh Tom Lehman pada Juni 2023 lalu. Meskipun menjadi tren, transaksi inscriptions di Ethereum tidak terlalu signifikan. Hal ini karena tingginya gas fee di blockchain Ethereum.
Metode Ethscriptions kemudian mulai diadopsi secara luas oleh berbagai blockchain yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), seperti BNB Smart Chain, Polygon, Arbitrum, Avalanche, Fantom, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan metode inscriptions berkembang pesat di hampir seluruh blockchain.
Baca lebih lanjut tentang Ethscriptions di artikel ini.
Etherscan bahkan melaporkan bahwa hampir 95% transaksi pada November – Desember 2023 yang terjadi di blockchain EVM didominasi oleh transaksi inscriptions. Lonjakan aktivitas ini telah menimbulkan konsekuensi penting, termasuk peningkatan transaksi harian, gas fee, dan waktu pemrosesan transaksi. Pada tanggal 16 Desember saja, total gas fee yang dihabiskan untuk inscriptions mencapai sekitar 8,3 juta dolar AS.
Inscriptions menjadi terkenal dengan cepat karena beberapa faktor. Pertama, metode Ordinals yang diadopsi oleh berbagai proyek di berbagai blockchain dan perkembangan inovasi membuat pembuatan inscriptions relatif mudah dan terjangkau. Dengan penyematan image atau teks secara langsung pada blockchain, membuat metode inscriptions disebut-sebut sebagai cara membuat ‘true NFT’.
Kemudian, dinamika pasar juga memainkan peran penting dalam popularitas inscriptions. Kenaikan harga BTC dan euphoria seputar ETF BTC pada akhir tahun 2023 mendorong banyak orang untuk masuk ke dalam ekosistem Bitcoin, di mana inscriptions muncul sebagai aset paling tren dan berpengaruh saat itu.
Lalu, kehadiran token BRC-20 seperti ORDI yang mendominasi pasar menggunakan teknik inscriptions menjadi pemicu bagi orang-orang yang menyadari peluang baru dalam mengoptimalkan aset crypto yang tengah naik daun.
Pelajari lebih dalam tentang ORDI di artikel Apa itu Token ORDI dan Apa Fungsinya?
Terakhir, kemunculan Ethscriptions di ekosistem Ethereum memberikan dorongan tambahan terhadap popularitas token-token inscriptions. Blockchains EVM mulai membuat token inscriptions mereka sendiri sehingga mempercepat pengakuan dan adopsi token inscriptions di kalangan para pelaku pasar.
Solana kini menjadi ekosistem utama setelah Bitcoin dan Ethereum. Terkait inscriptions, Solana memiliki pendekatan yang relatif kompleks. Inscriptions Solana mengikuti protokol Libreplex. Ia melibatkan pembuatan Program Derived Address (PDA) yang ditautkan ke NFT yang menyimpan data digital seperti gambar atau metadata JSON. Token SPL-20 yang didefinisikan melalui JSON mencakup setiap operasi sebagai minting NFT dengan setiap aktivitas memiliki nomor pesanan yang terkait.
Inscriptions SPL-20 adalah alamat Solana unik yang berisi gambar yang disimpan langsung di blockchain Solana.
Ketika membuat inscriptions dengan standard SPL-20, ada dua konsep imutabilitas (tidak dapat diubah) dalam NFT: mutable imprints dan immutable artifacts.
Contoh proyek yang mendukung inscriptions di Solana:
Blockchain EVM adalah blockchain yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Beberapa contohnya adalah Polygon, Arbitrum, Avalanche, ZkSync dan lain-lain. Teknik inscriptions di blockchain EVM mirip dengan metode yang digunakan dalam Ethscriptions, yaitu dengan menyematkan arbitrary data di area calldata.
Dari gambar di atas terlihat bahwa aktivitas transaksi inscriptions melonjak tajam pada awal Desember 2023. Meskipun sama-sama EVM, namun dampak tingginya transaksi inscriptions berbeda-beda pada setiap blockchain.
Aktivitas jaringan di Arbitrum One mengalami peningkatan signifikan karena inskripsi token FAIR, yang merupakan token standar FAIR-20 untuk inscriptions. Tercatat ada sekitar 8 juta transaksi dengan 90% berasal dari transaksi inscriptions pada Desember 2023.
Sayangnya lonjakan transaksi ini menyebabkan kemacetan jaringan sehingga Arbitrum menghentikan proses transaksi selama 1,5 jam pada 15 Desember 2023 lalu. Setelah 4 jam, Arbitrum mengumumkan bahwa jaringan sudah beroperasi dengan normal dan terus mencari tahu tentang kejadian tersebut agar tidak terulang di kemudian hari.
Contoh proyek yang mendukung inscriptions di Arbitrum:
Pada 14 November 2023, volume transaksi di Polygon meningkat dari 2,8 juta menjadi 6 juta transaksi. Ketika tingginya aktivitas terkait token inscriptions PRC-20, transaksi di jaringan Polygon PoS juga meningkat.
Berbeda dengan Arbitrum yang mengalami kemacetan jaringan, Polygon PoS tidak mengalami gangguan dan tidak ada kenaikan gas fee yang signifikan. Hal ini karena ia menggunakan teknologi Block STM-based parallel EVM, sebuah teknik konfirmasi transaksi secara paralel.
Block STM diadopsi dari Aptos Labs dan Polygon mengimplementasikan mulai Juli 2023 melalui Indore Fork Update. Dengan EVM paralel, Polygon PoS dapat memfasilitasi ledakan transaksi inscriptions tanpa masalah rumit.
Contoh proyek yang mendukung inscriptions di Polygon:
Sama seperti blockhain EVM lainnya, Avalanche juga mengalami kenaikan transaksi terkait aktivitas inscriptions di jaringannya, Avalanche C-Chain. Avalanche C-Chain mencapai all-time high transaksi dengan 6.3 juta transaksi di November 2023, di mana 97% berasal dari transaksi inskripsi Avalanche.
Di bulan Desember 2023, transaksi inskripsi Avalanche mencapai 95 juta transaksi dengan pendapatan 85% dari inscriptions token standard ACS-20. Proses inscriptions di Avalanche utamanya melalui Avascriptions.
Pada 19 Desember 2023, Kevin Sekniqi, salah satu pendiri Ava Labs, mengatakan bahwa Avalanche C-Chain mencapai 977 TPS, cukup kontras ketika beberapa blockchain lain mengalami gangguan. Sekniqi menekankan bahwa inscriptions telah menjadi ‘stress test’ yang signifikan terhadap infrastruktur saat ini yang menyoroti kebutuhan akan subnet untuk menangani beban tambahan.
Menurut Cointelegraph, gangguan parsial di beberapa blockchain terjadi akibat lonjakan inscriptions di Arbitrum, zkSync, Cronos, dan Celestia.
Contoh proyek yang mendukung inscriptions di Avalanche:
Kenali ekosistem Avalanche di artikel Menelusuri Ekosistem Avalanche: Perkembangan Sektor DeFi, GameFi, dan NFT.
Cosmos Hub adalah blockchain Cosmos terbesar berdasarkan market cap. Namun, ia tidak mendukung untuk implementasi smart contracts, NFT, atau fungible tokens. Cosmos Hub seperti komputer global atau Layer 0 yang kuat dan mampu memproses ribuan transaksi per detik dan pembangunan blockchain di atasnya.
Baru-baru ini, muncul sebuah platfrom yang memungkinkan teknik inscriptions di Cosmos Hub, yaitu Asteroid. Asteroid menyediakan kerangka kerja untuk membangun protokol berbasis inscriptions di atas blockchain Cosmos SDK.
Ada dua kerangka kerja inscriptions dalam Asteroids yaitu The Cosmos Inscriptions Specification dan Cosmos Fungible Token (CFT-20) Standard.
Contoh proyek yang mendukung inscriptions Cosmos Hub:
Tingginya minat terhadap inscriptions, terutama di jaringan selain Bitcoin, menunjukkan adanya elemen spekulasi dan antusiasme dalam pasar. Penggunaan istilah “inscriptions craze” mencerminkan sentimen kuat di kalangan pelaku pasar terkait dengan aset ini yang dapat memberikan momentum positif pada nilai dan popularitasnya.
Meskipun Inskripsi menunjukkan tingkat aktivitas tinggi, terdapat kekhawatiran terkait utilitasnya. Token inscriptions yang hanya berupa teks on-chain, sulit menawarkan utilitas nyata. Hal ini menjadi berhubungan di mana banyak token inscriptions telah diterbitkan di berbagai jaringan, namun data menunjukkan bahwa hanya sedikit yang diperdagangkan secara aktif. Kondisi ini dapat mencerminkan tingkat adopsi dan aktivitas pasar yang masih perlu ditingkatkan.
Perlu diperhatikan juga bahwa keberlanjutan dan perkembangan inscriptions selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana ekosistem dan komunitas blockchain merespons serta mengatasi tantangan dan peluang yang muncul.
Pada awal 2023, konsep inscriptions diperkenalkan dengan protokol Ordinals di blockchain Bitcoin. Kemudian, Ethscriptions di Ethereum dan adopsi luas di blockchain EVM membawa popularitas inscriptions. Lonjakan transaksi inscriptions, terutama di EVM, menyebabkan konsekuensi signifikan seperti peningkatan gas fee dan waktu pemrosesan transaksi.
Meskipun memunculkan minat tinggi, adopsi dan utilitas token inscriptions masih menjadi tantangan. Potensi dan masa depan inscriptions akan dipengaruhi oleh respons ekosistem blockchain terhadap peluang dan tantangan yang muncul.
Setelah mengetahui perkembangan fenomena inscriptions, kamu bisa membeli token-token inscriptions dan aset crypto lainnya seperti ORDI, SATS dan lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan