Pasar kripto melewati siklus bear dan bull market secara bergantian. Berbeda dengan pasar aset lainnya, siklus pasar aset kripto bergerak jauh lebih cepat. Lebih lanjut lagi, kenaikan dan penurunan pada setiap siklus lebih ekstrim. Sebuah aset kripto populer bisa saja mengalami penurunan sebanyak 90% pada bear market (Contoh: Fantom). Harga aset kripto bisa bergerak begitu cepat dan investor harus terus mengikuti tren pasar jika ingin membuat keputusan investasi yang tepat. Maka dari itu, Pintu Academy menghadirkan laporan pasar crypto yang merangkum berbagai informasi penting dari pasar crypto selama kuartal II (Q2 2022).
Pasar cryptocurrency memasuki fase bear market di kuartal lalu. Beberapa orang percaya pasar kripto bahkan sudah memasuki bear market dari awal tahun 2022. Apabila asumsi tersebut dulu bisa ditepis, kini kita tidak lagi bisa menyangkal. Di kuartal kedua tahun 2022 Bitcoin sempat turun sekitar 70% dari angka tertinggi (ATH) pada November 2021 menjadi $20.100 (6 Juli 2022). Pergerakan drastis ini hanya mungkin terjadi pada bear market. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi pasar aset kripto dalam 3 bulan terakhir adalah sebagai berikut:
Pada 18 Juni 2022, Bitcoin (BTC) akhirnya menyentuh MA 200 Minggu (garis ungu pada grafik di atas) dan menembusnya, kehilangan titik support penting. Moving Average (MA) adalah salah satu indikator penting untuk membaca tren pasar jangka panjang. MA 200 minggu berarti harga rata-rata dalam 200 minggu terakhir. Jika melihat data historis, pada setiap bear market utama, harga BTC berada di titik terendah saat menyentuh MA 200 minggu.
Dalam jangka waktu seminggu, BTC turun dari harga $30.000 dolar AS hingga sempat menyentuh $17,600 dolar pada 18 Juni. Pergerakan harga ini mendorong banyak orang untuk menyebut bahwa pasar kripto secara resmi memasuki fase bear market.
Pada kuartal kedua ini, BTC menunjukkan pergerakan harga terburuk dalam lebih dari satu dekade, dan Juni menjadi bulan terburuk sepanjang sejarah Bitcoin. Selain itu, untuk pertama kalinya sejak Januari 2021, total kapitalisasi pasar aset kripto turun ke bawah $1 triliun dolar AS.
Kuartal kedua juga menjadi waktu di mana The Fed kembali menaikkan suku bunga (sebelumnya Maret 2022). The Fed menaikkan suku bunga nya sebanyak 75 bps (basis points) ke kisaran 1.5% to 1.75%, kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994. Keputusan The Fed merupakan respon terhadap angka inflasi (CPI) AS yang mencapai 8,6% pada Mei (tertinggi dalam 40 tahun terakhir). Kenaikan ini juga di luar prediksi beberapa ahli yang memprakirakan kenaikan 50 bps. Maka dari itu, keputusan ini menyebabkan kepanikan di pasar saham dan aset kripto.
Angka inflasi AS terus naik hingga mencapai 9.1% pada Juni, dan The Fed kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 bps di akhir bulan Juli.
Bulan Mei mencatat salah satu kejadian paling buruk dalam sejarah pasar kripto, yaitu kehancuran Terra dan kedua asetnya yaitu LUNA dan UST. Terra adalah aset kripto dengan kapitalisasi pasar sebesar $40 miliar dolar AS pada bulan April, dan sempat berada di posisi 10 besar menurut Coin Market Cap. Pada bulan Juli, nilai kapitalisasi pasarnya hanya tersisa $800 juta. Coin LUNA turun 99% dan stablecoin UST kehilangan nilai patokannya terhadap dolar AS (depeg). Terra mengalami death spiral akibat sistem algoritmik yang melekat kepada UST yang akhirnya menghancurkan ekosistemnya.
Kejadian LUNA dan UST tidak hanya berdampak ke ekosistem Terra. Semua jaringan crypto yang terhubung ke Terra merasakan dampak dari kejadian ini, termasuk Avalanche dan beberapa aplikasi DeFi. Selain itu, kejadian UST mengurangi kepercayaan investor kripto terhadap aplikasi DeFi yang menyebabkan penurunan hampir 50% pada total dana tersimpan (TVL) industri DeFi dari $222 menjadi $119 miliar dolar AS.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Terra (LUNA) dan UST?
Celcius adalah platform peminjaman aset kripto di mana pengguna menyimpan aset dan mendapatkan bunga. Platform Celcius memberikan bunga cukup menarik (3-10%) bagi kebanyakan aset kripto seperti SOL, ETH, dan AVAX. Pada Mei 2022, Celcius menyimpan $12 miliar dolar AS dana penggunanya. Namun, pada 13 Juni Celcius tiba-tiba membekukan penarikan dana dari platformnya. Beberapa institusi pemerintah menjelaskan bahwa Celcius mengalami kebangkrutan dan tidak bisa mengembalikan dana ke sejumlah penggunanya.
3AC atau Three Arrows Capital adalah sebuah perusahaan investasi aset kripto yang berinvestasi pada beberapa blockchain besar seperti Solana, Terra, Near, dan protokol DeFi seperti AAVE. Dalam komunitas crypto, 3AC memiliki reputasi cukup baik sebagai sebuah venture capital dan Zhu Su (pendiri 3AC) adalah seorang tokoh komunitas yang vokal dan opininya dihormati. Meskipun begitu, terdapat kabar kondisi bear market dan kejadian LUNA membawa kabar bahwa 3AC menghadapi kebangkrutan dan memiliki sejumlah utang yang perlu dibayar.
Kedua kasus tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sebesar 3AC dan Celcius bahkan tidak kebal dari bear market. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya manajemen risiko karena keduanya terpapar terhadap berbagai aset high-risk seperti LUNA dan 3AC serta Celcius yang menggunakan protokol DeFi untuk memutarkan asetnya.
Kamu bisa menonton video di bawah untuk lebih tahu tentang kejadian 3AC, Celcius, dan juga UST.
Aset kripto secara keseluruhan mengalami penurunan, namun sektor platform smart contract yang terdampak cukup besar pada siklus bear market ini. Laporan kondisi pasar crypto selama Q2 2022 menunjukkan smart contract layer 1 mengalami penurunan rata-rata 50-75%. Avalanche (AVAX) memimpin penurunan ini dengan sekitar -81% karena ia terpapar terhadap aset LUNA dan UST melalui Anchor Protocol (platform savings terbesar pada Terra). Fantom menempati peringkat kedua dengan penurunan-80% sebagai dampak dari Andre Cronje meninggalkan DeFi dan likuidasi besar pada awal April. Sementara itu, SOL, DOT, ADA, ATOM, ALGO, dan ETH mengalami penurunan pada kisaran 65%-70% dari harga Q1.
Data dari grafik harga menunjukkan dua kejadian pemicu penurunan harga. Dua kejadian tersebut adalah keruntuhan LUNA pada awal Mei serta berita tentang pembekuan dana Celcius dan kebangkrutan 3AC pada pertengahan Juni. Bitcoin mengalami penurunan 25% dan 30% dalam seminggu setelah LUNA hancur dan berita Celcius menyebar.
Namun, beberapa aset kripto dari platform smart contract menunjukkan pergerakan harga yang relatif kuat dalam kondisi pasar sekarang. BNB dari BNB Chain berhasil bertahan di penurunan -48% dan TRX milik Tron, di luar dugaan, hanya mengalami penurunan -9%.
Kompetisi antara platform smart contract terus berlanjut. Data terbaru dari Messari menunjukkan adanya pemenang jelas yaitu BNB Smart Chain, Polygon, dan Ethereum. Ketiga platform ini memiliki aktivitas pengguna paling besar di antara platform layer 1 lainnya. Hal tersebut menunjukkan adanya ekosistem yang hidup dengan aplikasi yang aktif digunakan oleh pengguna. Fantom, Avalanche, dan Cronos mengikuti dalam kategori kedua sebagai platform penantang. Sementara itu, Near dan Moonbeam milik Polkadot mengikuti di kategori terakhir platfrom smart contract yang berukuran kecil. Mengingat Moonbeam dan Near memiliki ekosistem aplikasi yang relatif baru, hal ini tidak mengejutkan.
Sayangnya, riset Messari tidak mengikutsertakan blockhain besar lain yaitu Solana, yang seperti kita ketahui memiliki ekosistem aplikasi yang aktif seperti STEPN.
Meskipun begitu, data on-chain tentang pendapatan setiap platform smart contract memberikan gambaran lain. Sejak awal April, pendapatan mayoritas platform smart contract mengalami kenaikan cukup stabil dengan lonjakan besar pada awal mei. Grafik di atas juga menunjukkan kekuatan Ethereum, dengan nilai pendapatan 90% dari total pendapatan semua platform. Data tersebut menunjukkan mayoritas platform L1 masih memiliki komunitas pengguna aktif meskipun pergerakan harga terus menurun. Sebuah tanda bahwa pasar crypto kini memiliki kegunaan yang jelas bagi penggunanya.
Layaknya platform smart contract, industri DeFi secara keseluruhan mengalami penurunan sekitar 70% dalam angka TVL (total value locked). Pada Juli 2022, TVL industri DeFi hanya tersisa sekitar $70 miliar dari angka tertinggi $250 miliar dolar AS pada April 2022. Penurunan drastis ini terjadi mengikuti kejadian LUNA-UST dan Celcius. Kedua kejadian tersebut membuat banyak investor dan pengguna DeFi panik dan mengurangi rasa kepercayaan terhadap berbagai platform DeFi, terutama yang menawarkan bunga yang cukup besar.
Mengikuti angka TVL yang jatuh, harga mayoritas aset kripto DeFi (UNI, CAKE, dll) juga ikut menurun drastis. Penurunan ini bahkan lebih besar daripada Bitcoin dan Ethereum. Selain itu, grafik di atas juga menunjukkan adanya korelasi ketat antara aset kripto industri DeFi dengan pergerakan BTC dan ETH yang turun sejak April 2022.
Grafik pendapatan beberapa platform DeFi juga menunjukkan penurunan jelas pada fase kuartal 2 2022. Bahkan, penurunan ini jelas sudah dimulai dari awal tahun 2022. Angka pendapatan platform DeFi bulan Mei juga sudah setara dengan pada awal tahun 2021. Namun, kita melihat adanya sedikit kenaikan sejak awal bulan Juni hingga Juli 2022.
Tiga aset metaverse dan gaming paling besar yaitu Decentraland (MANA), Sandbox (SAND), dan Axie Infinity (AXS) mengalami penurunan yang sama besarnya dengan mayoritas aset kripto pada kuartal 2. AXS mengalami penurunan terbesar pada 76% karena peretasan Ronin Bridge pada Maret 2022. Sementara itu, SAND dan MANA turun 69% dan 67% pada kuartal 2.
Meskipun harga aset gaming dan metaverse bergerak ke bawah, aktivitas blockchain dari industri ini masih sangat tinggi. Angka UAW (unique active wallets) menunjukkan sedikit pengurangan pada kuartal 2 2022. Aktivitas gaming menyumbang sekitar 50% bagi aktivitas blockchain secara keseluruhan. Angka yang kuat ini menunjukkan industri gaming blockchain memiliki basis pengguna yang aktif meskipun kondisi pasar sedang bearish.
Di sisi lain, investasi terhadap industri gaming kripto menunjukkan angka yang kuat. Angka investasi terhadap industri gaming blockchain pada kuartal 1 dan 2 sudah melebihi total investasi pada tahun lalu. DappRadar memperkirakan total investasi untuk tahun ini menjadi $12 miliar dolar AS. Pada bulan Mei, A16Z, cabang investasi kripto dari venture capital Andreessen Horowitz, mengumumkan pembuatan index fund khusus sektor *blockchain game. Investasi ini dinamakan Games Fund One dan bernilai sebesar $600 juta dolar. Ketertarikan A16z terhadap blockchain game menunjukkan potensi industri gaming meskipun kondisi bear market.
Berdasarkan data di atas, industri NFT mencapai titik volume tertingginya pada Januari 2021. Titik tertinggi ini bersamaan dengan bull market pasar crypto. Pada kuartal 2 2022, kondisi pasar NFT menunjukkan kenaikan mendekati angka Februari meskipun sentimen aset kripto sedang negatif. Namun, Juni 2022 melihat adanya pengurangan drastis dalam volume transaksi dari 1,3 juta ETH ke sekitar 550 ribu ETH. Penurunan sebesar 74% adalah penurunan volume terbesar dalam sejarah NFT.
Namun, data pembelian per hari memberikan perspektif lain terhadap aktivitas industri NFT. Pembeli baru (garis pink) mulai memasuki pasar pada bulan Juni setelah menurun drastis pada Mei. Bersamaan dengan itu, pengguna lama mulai kembali melakukan pembelian NFT pada akhir Juni setelah sempat menurun drastis pada awal Mei dan Juni
Grafik jumlah pengguna OpenSea (platform pasar NFT terbesar) juga menunjukkan sinyal positif. Jumlah pengguna NFT pada OpenSea memperlihatkan adanya peningkatan secara stabil meskipun pasar kripto sedang dalam bear market. Kita juga bisa melihat bahwa peningkatan pengguna paling drastis terjadi pada tahun 2022, dengan total pengguna yang sudah melebihi 1,5 juta.
Kedua grafik di atas memberikan sinyal positif bahwa ketertarikan dan aktivitas pada pasar NFT mulai pulih kembali.
Sementara itu, persaingan di antara platform marketplace NFT masih dimenangkan oleh OpenSea. Sebagai Platform NFT paling besar, OpenSea sekarang menyumbang sekitar 50% bagian terhadap industri NFT. Bahkan, angka ini mendekati 90% hingga akhir 2021. Looksrare, sebuah platform NFT berbasis komunitas, berhasil mengambil lebih dari 50% pasar NFT saat diluncurkan pada Januari 2022. Meskipun begitu, sekarang OpenSea berhasil kembali menjadi pasar NFT terbesar dengan $696 volume pada June, mewakili 67% dari total transaksi NFT.
Observasi pasar crypto menunjukkan Kuartal 3 akan menjadi momen penting bagi aset kripto. Pengumuman suku bunga the Fed akan terjadi di FOMC selanjutnya pada 26-27 Juli. Lalu, pada 28 Juli, perkiraan Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan menentukan apakah AS berada dalam resesi. FOMC bulan Juli ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga Fed Funds sebesar 50 atau 75 basis poin. Rangkaian laporan ini dapat menjadi acuan untuk memprediksi kondisi ekonomi makro yang akan turut mempengaruhi performa sektor kripto.
Baca juga: Mengapa harga crypto turun?
Secara historis, BTC biasanya berada di bawah garis tren makro (garis oranye di grafik atas) selama 120-180 hari. BTC menghabiskan 180 hari di posisi tersebut pada tahun 2014 dan 120 hari di 2018. Maka dari itu, 120 hari dari Juni 2022 adalah Oktober 2022 dan 180 hari dari Juni adalah Desember 2022. Jadi, kemungkinan besar kita akan melihat akhir dariย bear market antara Oktober-Desember 2022. Meskipun begitu, iklim ekonomi global dan data-data makro seperti inflasi dan kebijakan the Fed dapat berdampak signfikan terhadap hal ini.
Terakhir, batas dasar pasar pada Oktober-Desember juga bersinggungan dengan penyelesaian proses merge Ethereum yang juga diprediksi pada kuartal 4 tahun ini. Pertemuan antara dua titik penting ini dapat menjadi katalis dimulainya bull market baru pada tahun 2024 sebelum BTC mendekati halving.
Berkaca terhadap kejadian Celcius, 3AC, dan beberapa perusahaan lain yang menghadapi kebangkrutan dalam kondisi bear market, manajemen resiko tidak bisa diremehkan. Volatilitas bear market tidak akan membedakan antara trader berpengalaman dan pendatang baru. Maka dari itu, selalu hati-hati dalam menggunakan platform DeFi, gunakan analisis teknikal sebelum membeli aset kripto, dan kelola resiko kamu dengan tidak menggunakan leverage trading.
Semua informasi dalam laporan ini bertujuan memberikan edukasi dan informasi, bukan saran finansial.
Bagikan