Melihat Perkembangan Ekosistem Injective Protocol

Update 18 Mar 2024 • Waktu Baca 7 Menit
Gambar Melihat Perkembangan Ekosistem Injective Protocol
Reading Time: 7 minutes

Perkembangan ekosistem Injective Protocol memperlihatkan protokol ini punya potensi untuk menyaingi Ethereum sebagai rumah bagi para aplikasi DeFi. Hal tersebut tidak terlepas dari skalabilitas milik Injective Protocol yang bisa mencapai lebih dari 10.000 TPS. Bahkan, kini ia telah meluncurkan inEVM untuk meningkatkan interoperabilitas, skalabilitas, dan aksesbilitas. Sejauh apa perkembangan ekosistem Injective Protocol saat ini? Simak ulasan lengkapnya di artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • 🔥 Injective Protocol memperkuat posisinya di sektor DeFi sebagai salah satu jaringan L1 termurah dengan jumlah transaksi dan pengguna yang fantastis.
  • 🚀 TVL Injective juga terus mencatatkan pertumbuhan di mana saat ini jumlahnya sudah mencapai $92,13 juta. Padahal, pada awal 2023, angkanya hanya sebesar $8,76 juta.
  • 🏆 Pertumbuhan TVL Injective Protocol tidak terlepas dari pertumbuhan ekosistemnya yang diisi oleh protokol baru dan potensial seperti DojoSwap, Hydro Protocol, dan Mito.
  • 👁️ Injective Protocol baru saja meluncurkan inEVM, teknologi yang menggabungkan interoperabilitas Cosmos dengan kecepatan transaksi Solana dan kemudahan akses developer ala Ethereum.

Sekilas Tentang Injective Protocol

Injective Protocol adalah sebuah blockchain yang dibuat untuk membangun dApps, khususnya yang bergerak di produk-produk finansial seperti perdagangan derivatif lintas rantai (cross-chain) di beberapa jaringan Layer-1 seperti Cosmos, Ethereum, dan beberapa blockchain lainnya.

Injective menggunakan mekanisme konsensus berbasis Tendermint dan menggunakan Cosmos-SDK. Keuntungan utama memilih konsensus Tendermint ini membuat skalabilitas Injective menjadi sangat besar (10.000+ TPS).

Salah satu keunggulan Injective Protocol adalah pedagangan aset di ekosistem Injective Protocol tanpa gas fee. Selain itu, developer eksternal dapat membangun berbagai DEX spot, perpetual, futures, dan options dengan mudah karena Injective telah menyediakan seluruh framework-nya. Hal ini membuat developer menjadi lebih fokus dalam mengembangkan aplikasinya.

Pelajari lebih lanjut soal Injective Protocol beserta cara kerjanya melalui artikel berikut.

Perkembangan Injective Protocol

Injective hadir membawa solusi untuk mengatasi isu skalabilitas yang dihadapi dApps pada jaringan Ethereum. Jika melihat dari metrik yang ada, Injective terbukti mampu menghadirkan solusi skalabilitas tersebut. Tak mengherankan jika pada akhirnya banyak pengguna yang melakukan transaksi di jaringan Injective.

Sumber: Mintscan

Data Mintscan di atas memperlihatkan Injective berhasil mencatatkan sebanyak 51,25 juta transaksi dalam 30 hari terakhir dengan rata-rata akun aktif mencapai 29.548. Sementara jika dibandingkan dengan protokol L1 lainnya, Injective juga memiliki kinerja yang lebih unggul.

Dari kecepatan transaksi misalnya, Injective bisa memproses sebanyak 25.000 transaksi per detik. Lalu dari sisi block time, Injective mencatatkan 0,8 detik dengan rata-rata biaya gas hanya 0,0003$. Berikut ini adalah perbandingan kinerja Injective dengan protokol L1 lainnya:

Sumber: Coin98

Selain itu, Total Value Locked (TVL) Injective serta valuasi token INJ juga terus mencatatkan pertumbuhan. Pada awal 2023, TVL Injective hanya sebesar $8,76 juta dan INJ senilai $1,8. Namun, ketika artikel ini ditulis, TVLnya telah bertambah menjadi $92,13 juta dan INJ menjadi $48,3.

Sumber: Defi Llama

Peluncuran Injective EVM (inEVM)

Injective baru saja meluncurkan Injective EVM (inEVM) di mainnet mereka. inEVM merupakan rollup selaras Ethereum pertama yang dirancang untuk meningkatkan pengembangan virtual machine (VM) secara bersamaan.

inEVM memungkinkan developer Ethereum untuk membuat aplikasi yang memanfaatkan kecepatan transaksi dan biaya yang mendekati 0 milik Injective, sembari mencapai komposabilitas lintas WASM dan EVM.

Injective memanfaatkan teknologi Hyperlane untuk meningkatkan interoperabilitas inEVM. Dengan Hyperlane, pengguna bisa membuat aplikasi interchain tanpa harus pusing memikirkan kompleksitas multichain. Pada aspek kompasabilitas, inEVM terintegrasi dengan LayerZero untuk memudahkan pembuatan aplikasi omnichain yang bisa terhubung dengan seluruh jaringan lain.

Sementara untuk peningkatan skabalitas, inEVM menggunakan data availability milik Celestia. Infrastruktur modular Celestia akan menyajikan lapisan eksekusi dan settelemet untuk memantau ketersediaan data dengan pendekatan trust-minimized.

Kamu bisa mempelajari soal teknologi Layer Zero di sini dan cara kerja data availibility milik Celestia di sini.

Apilikasi pada Ekosistem Injective

Perlahan namun pasti, ekosistem Injective Protocol mulai diisi dengan beragam dApps inovatif yang menculik perhatian crypto space. Berikut ini adalah tiga protokol dengan TVL terbesar yang ada di jaringan Injective.

1. DojoSwap

DojoSwap adalah protokol Automated Market Maker (AMM) native pada jaringan Injective. Sebagai decentralized on-chain exchange, ia memungkinkan pengguna untuk melakukan swap beragam token yang ada di ekosistem Injective. Bahkan, dengan berbagai pembaruan, kini telah menjadi platform DeFi all-in-one.

Selain melakukan swap, pengguna dapat menggunakan beragam fitur yang tersedia di DojoSwap. Mulai dari menjadi penyedia likuiditas, staking, farming, hingga mengikuti launchpad. Ia juga memiliki halaman khusus airdrop di mana pengguna bisa melihat update terbaru airdrop di ekosistem Injective.

Saat ini DojoSwap menjadi protokol dengan TVL terbesar di ekosistem Injective, yakni $ 71,01 juta. Sejak diluncurkan pada akhir 2023, DojoSwap telah mencatatkan jumlah volume trading lebih dari $250 juta yang berasal lebih dari 24.000 trader. Ketika artikel ini ditulis, sudah ada 24 token yang dapat diperjual-belikan di DojoSwap.

2. Hydro Protocol

Hydro Protocol adalah protokol yang mengombinasikan Liquid Staking Derivatives (LSD) dan Real World Asset (RWA) yang menawarkan beragam produk LSDFi. Ia merupakan protokol dengan TVL terbesar kedua di Injective, yakni US$ 65,54 juta. Padahal, mainnet Hydro Protocol baru diluncurkan pada bulan Februari.

Sebagai protokol LSD, pengguna dapat men-stake token INJ mereka dan mendapatkan hINJ sebagai gantinya. Token hINJ kemudian dapat digunakan untuk trading, lending, dan farming guna mendapatkan imbalan tambahan.

Keunikan yang dimiliki Hydro Protocol adalah adanya produk yang bernama Real Yielding Assets (RYA). Ia memungkinkan pengguna menjalankan berbagai strategi optimalisasi yield. Hydro RYA merupakan indeks berisikan bermacam-macam yield dari industri crypto yang telah diseleksi secara ketat.

Hydro Protocol baru saja membagikan airdrop tokennya bagi para stakers INJ serta partisipan testnet mereka. Kamu bisa mengunjungi halaman berikut untuk memeriksa apakah kamu memenuhi syarat mendapat airdrop token $HDRO.

3. Mito

Mito adalah protokol Web3 yang bertujuan merevolusi cara trading dengan automatic vault. Ia berisikan smart contract yang dirancang untuk mengeksekusi strategi trading pada order book Injective. Sejauh ini sudah terdapat sembilan automatic vault yang tersedia di Mito di mana pairing HDRO/INJ memiliki TVL terbesar, yakni $5 juta.

Dengan menggunakan automatic vault, trader tak perlu pusing lagi melakukan trading. Semuanya akan dieksekusi secara autopilot menggunakan strategi Avellaneda-Stoikov Market Making (ASMM) atau Constant Product Marketing Making (CPMM). Pengguna dapat memilih spektrum dari setiap strategi dan disesuiakan dengan kebutuhan dan target imbal hasil mereka.

Fitur lain yang dimiliki Mito adalah Mito Launchpad. Berbeda dari launchpad lainnya yang memiliki kriteria tertentu, Mito Launchpad mendorong tim developer mengatur parameter peluncuran token sesuai kebutuhan mereka. Pendekatan inklusif ini memastikan proyek kecil maupun besar bisa memanfaatkan Launchpad untuk pendanaan mereka. Dengan Mito Launchpad, proses ICO tidak lagi sebatas penjualan privat dan terbatas, namun terbuka untuk semua orang.

Dibanding dua protokol sebelumnya, Mito merupakan protokol yang paling baru meluncurkan mainnet. Saat ini, TVLnya pun masih terbilang kecil, hanya $6,5 juta. Namun, dengan potensi yang dipunya, sangat mungkin angka tersebut akan terus tumbuh. Apalagi ketika Mito meluncurkan tokennya.

Mau mencoba peruntungan mendapatkan airdrop dari protokol di ekosistem Cosmos? Cari tahu strateginya di artikel berikut.

Potensi Injective ke Depan

Peluncuran inEVM berpotensi menjadi game changer untuk perkembangan Injective ke depan. Pasalnya, teknologi tersebut menjadikan Injective sebagai satu-satunya blockchain L1 yang menggabungkan interoperabilitas Cosmos dengan kecepatan transaksi Solana dan kemudahan akses developer ala Ethereum.

Dengan pembaruan tersebut, Injective bisa menjadi incaran developer untuk mengembangkan aplikasi Web3 dan DeFi. Nantinya, aplikasi yang dibuat menggunakan inEVM tak hanya mendapatkan potensi performa terbaik, namun juga terhubung dengan ekosistem IBC dan Solana.

Bahkan, Injective bersama nama-nama besar seperti Pantera Capital, Kucoin Ventures, IDG Capital, dsb telah meluncurkan Injective Ecosystem Group. Melalui venture group tersebut Injective telah menyiapkan US$ 150 juta sebagai insentif bagi para developer mengembangkan dApps di jaringan Injective.

Kehadiran teknologi inEVM sebagai terobosan baru serta adanya insentif bisa menjadi faktor yang mendorong adopsi Injective akan semakin masif. Dengan semakin banyak dApps yang dikembangkan di ekosistem Injective, maka hal tersebut bisa menjadi katalis positif untuk perkembangan ekosistem Injective ke depan.

Kesimpulan

Injective Protokol sebagai salah satu proyek generasi L1 baru semakin memperlihatkan potensinya untuk menyaingi para pendahulunya. Berkat skalabilitas yang tinggi, ekosistemnya pun semakin berkembang. Mulai dari DojoSwap, protokol DeFi all-in-one, lalu Hydro Protocol yang menawarkan layanan liquid staking untuk memaksimalkan yield, hingga Mito yang menghadirkan layanan automatic trading dan lanchpad inklusif.

Memasuki 2024, tim pengembang Injective Protocol terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kinerja mereka. Terbaru, mereka telah meluncurkan inEVM yang menggabungkan interoperabilitas Cosmos dengan kecepatan transaksi Solana dan kemudahan akses developer ala Ethereum. Menarik untuk menyimak seperti apa sepak terjang Injectuve Protocol ke depan dengan semakin ketatnya persaingan pada sektor L1 serta kehadiran beragam proyek L2.

Cara Membeli Token INJ di Pintu

Setelah mengetahui perkembangan ekosistem Injective Protocol, kamu bisa mulai berinvestasi pada token INJ dan berbagai macam altcoin di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli INJ pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
  2. Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halaman market dan cari INJ.
  4. Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu sudah mempunyai token INJ!

Selain INJ, kamu juga bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Hikma Dirgantara

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan