Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Istilah bullion bank mungkin belum familiar di telinga sebagian orang. Meski mengandung kata “bank”, bullion bank ternyata tidak melayani transaksi dalam bentuk mata uang, melainkan logam mulia. Simak ulasan lengkap tentang apa itu bullion bank, termasuk cara kerja dan apa bedanya bullion bank dengan tabungan emas dalam artikel berikut!
Bullion bank adalah semua bank yang terlibat dalam aktivitas perbankan logam mulia. Kata “bullion” mengacu pada fisik emas dan perak yang memiliki kemurnian tinggi dan sering disimpan dalam bentuk batangan, ingot, atau koin.
Perbankan bullion memberikan layanan yang berkaitan dengan denominasi logam mulia termasuk pinjaman, investasi, pelayanan aset logam mulia, dan turunan logam mulia. Perbankan bullion banyak digunakan dalam dunia investasi.
Baca juga: Simak Cara Investasi Emas Bagi Pemula Secara Mudah!
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bullion bank adalah semua bank yang terlibat dalam perbankan bullion. Hampir semua bank bullion di dunia merupakan anggota dari London Bullion Market Association (LBMA), sebuah pasar over-the-counter (OTC) yang meminimalisir transparansi dalam setiap transaksinya. Pasar OTC merupakan jaringan dealer untuk produk keuangan, komoditas, dan sekuritas yang diperdagangkan di sebuah bursa terpusat.
Ada 12 anggota LBMA yang termasuk ke dalam bank bullion. Bank bullion bisa bertindak sebagai pihak yang menciptakan atau membuat pasar logam mulia. Berikut ini beberapa contoh bank bullion yang ada di seluruh dunia:
Ketika bank sentral meminjamkan emas pada bullion bank untuk jangka waktu tertentu, misalnya tiga bulan, maka bank sentral akan menerima uang tunai setara dengan nilai emas yang dipinjamkan. Tarif sewa yang digunakan dikenal dengan nama Gold Forward Offered Rates (GOFO) yang diterbitkan oleh LBMA setiap harinya.
Semakin tinggi tingkat sewa, maka semakin banyak pula insentif yang dimiliki bank sentral untuk meminjamkan emas dari cadangan yang dimilikinya. Selanjutnya, bank yang meminjam emas tersebut bisa menjual atau meminjamkannya ke perusahaan pertambangan.
Bank bullion yang meminjamkan emas ke perusahaan pertambangan melakukan hal tersebut untuk membiayai proyek yang dijalankan oleh perusahaan terkait. Kemudian emas yang dipinjam tadi akan dikembalikan oleh perusahaan pertambangan dari keuntungan yang mereka dapatkan nantinya.
Baca juga: 10 Jenis-Jenis Emas yang Ada di Pasaran, Lengkap dengan Harganya!
Indonesia berada di posisi ke-20 sebagai negara pengekspor emas terbesar di seluruh dunia. Oleh karena itu, Indonesia sangat berpotensi untuk mengembangkan industri pertambangan untuk kemajuan perekonomian dan kehidupan bangsa. Namun sayangnya, Indonesia tidak memiliki bullion bank. Di Indonesia, belum ada bank emas yang bisa melayani jual beli, penyimpanan, dan pembiayaan emas.
Keberadaan bullion bank bisa membawa keuntungan tersendiri bagi setiap negara. Di Indonesia, misalnya, bullion bank memiliki sejumlah manfaat untuk perekonomian. Berikut ini beberapa alasan mengapa bullion bank sangat penting untuk negara yang memiliki pertambangan emas:
Bullion bank berbeda dengan tabungan emas, meski sama-sama mengelola logam mulia tersebut. Pada tabungan emas, logam mulia yang ada tidak bisa ditransaksikan atau dipinjamkan ke pihak lain. Sementara bullion bank memiliki segmentasi usaha yang lebih luas, yaitu memberikan layanan pinjaman bagi masyarakat melalui emas yang ada di dalamnya.
Itu dia ulasan lengkap tentang apa itu bullion bank dan cara kerjanya yang mampu memberikan layanan yang cukup luas dengan menggunakan logam mulia emas. Bullion bank mampu memberikan banyak manfaat untuk negara, terlebih jika negara tersebut memiliki tambang emas yang cukup besar seperti Indonesia.
Referensi:
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.