Total asset turnover adalah bagian dari rasio aktivitas yang sering kamu lihat di laporan keuangan. Lebih lanjut mengenai pengertian dan rumus total asset turnover bisa kamu simak dalam artikel berikut ini.
Baca juga: 12 Konsep Dasar Akuntansi dalam Laporan Keuangan
Perputaran total aset atau total asset turnover merupakan salah satu bagian dari rasio aktivitas. Rasio aktivitas sendiri digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dari pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Selain perputaran total aset, yang termasuk ke dalam rasio aktivitas adalah perputaran piutang usaha, perputaran persediaan, perputaran modal kerja, dan perputaran aset tetap.
Lalu, apa itu total asset turnover? Pada dasarnya, total asset turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang bisa dihasilkan dari setiap rupiah yang tertanam dalam total aset perusahaan.
Singkatnya, total asset turnover atau perputaran total aset adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimilikinya.
Beberapa manfaat dari perhitungan perputaran total aset atau total asset turnover adalah sebagai berikut.
Tentunya, nilai perputaran total aset dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut diantaranya:
Menghitung perputaran total aset cukup mudah karena sudah tersedia rumusnya. Kamu hanya perlu memasukkan data sesuai yang dibutuhkan dalam rumus. Rumus total asset turnover adalah sebagai berikut.
Total Asset Turnover = Penjualan : Total Aktiva
Semakin tinggi total asset turnover, maka semakin cepat perputaran aktiva serta perolehan laba. Dalam hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien dalam menggunakan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa nilai total asset turnover yang baik adalah yang semakin besar apabila dibandingkan dengan industri sejenis.
Baca juga: Ternyata Sederhana, Ini Rumus Laba Rugi Bersih dan Kotor!
Salah satu cara terbaik untuk menghitung total asset turnover adalah dengan melihat contohnya langsung.
Berikut adalah data penjualan, total aktiva dan total asset turnover perusahaan A yang diperoleh dari rumus Total Asset Turnover = Penjualan : Total Aktiva
Tahun | Penjualan | Total Aktiva | Total Asset Turnover |
2017 | Rp100.000.000 | Rp108.000.000 | 0,92 |
2018 | Rp200.000.000 | Rp227.000.000 | 0,88 |
2019 | Rp300.000.000 | Rp383.000.000 | 0,78 |
2020 | Rp400.000.000 | Rp497.000.000 | 0,8 |
2021 | Rp500.000.000 | Rp611.000.000 | 0,82 |
Dari perhitungan di atas, bisa dihasilkan beberapa analisis, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas juga, bisa disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan A untuk menghasilkan penjualan dari total aktiva yang dimiliki cukup rendah karena total aktiva yang dimiliki lebih besar dari jumlah penjualan yang dihasilkan setiap tahunnya.
Hal tersebut bisa dilihat dari rasio perputaran yang dihasilkan tidak melebihi 1 kali perputaran untuk tiap tahunnya. Artinya, efektifitas penggunaan total aktiva pada perusahaan A kurang baik dan menjadi satu indikasi rendahnya kinerja keuangan perusahaan.
Nah, itulah penjelasan terkait pengertian dan rumus total asset turnover. Total asset turnover adalah salah satu rasio aktivitas yang penting bagi investor ketika memilih sebuah saham perusahaan.
Selain saham, belakangan ini investasi crypto sedang banyak diminati masyarakat Indonesia. Wajar saja, harga the Sandbox, salah satu aset crypto bahkan telah mengalami peningkatan harga hingga 114,28% dalam waktu sebulan saja.
Untuk kamu yang tertarik melakukan jual beli crypto secara mudah mulai dari Rp11.000, download Pintu sekarang!
Referensi:
Febriana H, Rismayanty VA, Bertuah E, et al, Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan. Diakses tanggal: 4-12-21.
Hery, Analisis Keuangan. Diakses tanggal: 4-12-21.
Siregar EI, Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Sub Sektor Konstruksi. Diakses tanggal: 4-12-21.