Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) di bulan Desember kini menjadi sorotan utama, mengingat pasar menutup bulan November dengan performa yang lemah. Sepanjang bulan tersebut, Bitcoin anjlok lebih dari 17%, menyimpang dari pola historisnya di bulan November dan menimbulkan pertanyaan: apakah lonjakan ke level $80.000 baru-baru ini benar-benar menjadi titik terendahnya?
Secara historis, bulan Desember menunjukkan kinerja yang beragam bagi Bitcoin. Data awal untuk tahun ini pun mengindikasikan adanya sikap hati-hati, baik dari aliran transaksi di pasar spot maupun sinyal on-chain.
Analisis ini akan mengulas tiga aspek utama: kinerja musiman, arus dana ETF, serta wawasan dari grafik harga dan data on-chain untuk memproyeksikan pergerakan bulan depan.
Secara historis, bulan Desember bukanlah periode yang kuat bagi Bitcoin. Rata-rata imbal hasil jangka panjangnya memang sebesar 8,42%, namun median-nya hanya 1,69%. Empat tahun terakhir pun menunjukkan hasil yang beragam, dengan tiga kali Desember ditutup negatif.
Baca juga: Prediksi Harga XRP Desember 2025: Sejarah dan Level Penting XRP, Bullish atau Bearish?
Kinerja bulan November lalu semakin memperkuat sikap hati-hati pasar. Alih-alih mengikuti pola musiman yang kuat, Bitcoin justru turun lebih dari 17% sepanjang bulan tersebut.

Arus dana dari ETF pun mencerminkan kehati-hatian yang sama. Pada akhir November, tercatat arus keluar bersih sebesar –$3,48 miliar dari ETF spot Bitcoin di AS. Terakhir kali terjadi tren arus masuk jangka menengah yang konsisten adalah antara bulan April hingga Juli.
Sejak saat itu, arus dana cenderung tidak stabil, dan pergerakan di bulan November menegaskan bahwa institusi masih bersikap defensif.

Shawn Young, Kepala Analis di MEXC, mengatakan kepada BeInCrypto bahwa permintaan ETF yang lebih kuat dan stabil sangat penting sebelum Bitcoin bisa mengalami pemulihan yang signifikan:
“Indikator paling jelas untuk potensi reli harga Bitcoin berikutnya adalah kembalinya sentimen risiko, kondisi likuiditas yang membaik, dan kedalaman pasar yang meningkat. Ketika ETF spot Bitcoin mulai mencatat arus masuk sebesar $200–$300 juta selama beberapa hari berturut-turut, itu bisa menjadi sinyal bahwa investor institusional mulai kembali mengalokasikan dana ke BTC, dan reli berikutnya sedang berlangsung,” ujarnya.
Sementara itu, Hunter Rogers, Co-Founder dari TeraHash, menambahkan bahwa prospek Desember masih cenderung datar, bahkan setelah penurunan besar di bulan sebelumnya:
“Saya tidak memperkirakan Desember akan sangat volatil — tidak akan ada lonjakan besar maupun penurunan tajam. Bulan yang relatif tenang dengan pergerakan naik secara perlahan lebih masuk akal. Jika arus ETF mulai stabil dan volatilitas tetap rendah, Bitcoin mungkin akan memberi kejutan kecil yang positif. Namun sejauh ini, pasar masih berada dalam fase pemulihan,” katanya.
Gabungan antara pola musiman dan arus ETF menunjukkan bahwa Desember kemungkinan akan tetap berada dalam mode hati-hati — kecuali terjadi lonjakan tajam dalam permintaan ETF.
Data on-chain Bitcoin hingga saat ini belum menunjukkan pola yang biasanya menandai terbentuknya titik dasar (bottom) harga di bulan Desember. Dua indikator utama menyampaikan pesan yang sama: paus pasar (whales) masih mengirimkan koin ke bursa, dan pemegang jangka panjang masih dalam fase distribusi.
Exchange Whale Ratio — indikator yang mengukur seberapa besar total aliran masuk ke bursa berasal dari 10 dompet besar teratas — meningkat dari 0,32 di awal bulan menjadi 0,68 pada 27 November.
Meskipun sempat turun menjadi 0,53, angkanya tetap berada dalam zona yang secara historis mencerminkan perilaku siap jual dari para whale, bukan akumulasi. Biasanya, titik bottom yang kuat tidak terbentuk ketika rasio ini bertahan tinggi selama beberapa minggu.

Hodler Net Position Change, yang memantau perilaku pemegang jangka panjang, juga masih berada jauh di zona negatif. Dompet-dompet ini terus mengurangi kepemilikan mereka selama lebih dari enam bulan. Reli besar Bitcoin sebelumnya baru terjadi setelah indikator ini berbalik hijau pada akhir September — titik yang hingga kini belum tercapai kembali.
Selama para pemegang jangka panjang terus mengedarkan kembali koin ke pasar, potensi untuk kenaikan harga yang berkelanjutan tetap terbatas.
Baca juga: Why is Crypto Dropping? Ini Penyebab Pasar Crypto Runtuh Hari Ini!

Shawn Young menegaskan bahwa perubahan tren yang sebenarnya baru akan dimulai jika para penjual jangka panjang mulai mundur:
“Reli harga bisa dimulai ketika para ‘OG’ penjual berhenti memindahkan koin ke bursa, akumulasi whale kembali positif, dan kedalaman pasar meningkat di berbagai platform besar,” jelasnya.
Pandangan serupa disampaikan oleh Hunter Rogers, yang mengaitkan potensi pembalikan tren dengan perilaku suplai yang lebih sehat dari para penambang dan dompet jangka panjang:
“Ketika pemegang jangka panjang mulai diam-diam kembali melakukan akumulasi, itu tandanya tekanan suplai mulai mereda,” ujarnya.
Namun sejauh ini, kedua tren belum berubah. Whale masih aktif mengirimkan koin ke bursa, dan pemegang jangka panjang masih dalam mode distribusi.
Secara keseluruhan, ini menunjukkan bahwa harga Bitcoin di bulan Desember masih berisiko untuk mengalami uji ulang ke level bawah sebelum ada peluang pemulihan yang lebih kuat.
Harga Bitcoin saat ini berada di titik krusial, di mana pergerakan kecil saja bisa menentukan arah pasar untuk bulan Desember. Secara umum, tren masih condong ke arah bearish, dan struktur grafik memperkuat sinyal yang sudah ditunjukkan oleh data ETF dan indikator on-chain.
Baru-baru ini, BTC menembus batas bawah dari pola bear flag yang telah terbentuk selama beberapa minggu terakhir. Penurunan ini mengisyaratkan potensi pelemahan lebih lanjut hingga ke kisaran $66.800, meskipun harga mungkin tidak langsung menuju ke sana jika kondisi likuiditas pasar tetap stabil.
Untuk bulan Desember, level kunci pertama yang harus diperhatikan adalah $80.400. Zona ini sebelumnya menjadi titik pantulan, namun saat ini masih terlihat rapuh.
Jika BTC ditutup bersih di bawah $80.400, maka peluang untuk mencapai titik terendah baru akan terbuka lebar — sesuai dengan pandangan Shawn Young, yang menyebut situasi ini masih bisa berujung pada “pembersihan likuiditas” sebelum ada upaya pemulihan yang lebih kuat.
Ia menjelaskan lebih lanjut dalam wawancara eksklusif:
“Struktur pasar Bitcoin saat ini lebih mendukung skenario sapuan likuiditas cepat (wick-style), daripada penurunan panjang yang berkelanjutan,” ujarnya.

Di sisi lain, struktur pasar baru akan berubah ke bullish jika BTC berhasil merebut kembali level $97.100, yang merupakan titik tengah dari pola pole-and-flag yang lebih besar. Penutupan harian di atas level tersebut akan membatalkan pola bear flag dan membuka jalan menuju resistance di sekitar $101.600.
Hunter Rogers menambahkan bahwa kenaikan harga tidak akan berarti jika tidak diiringi oleh peningkatan volume:
“Jika Bitcoin mampu bertahan di atas zona breakout dan volumenya meningkat, maka area tersebut bisa mulai dianggap sebagai dasar yang kuat,” jelasnya.
Untuk bulan Desember ini, zona breakout yang perlu diperhatikan berada di antara $93.900 hingga $97.100. Di area inilah grafik teknikal, arus ETF, dan kondisi on-chain perlu bertransformasi dari defensif menjadi mendukung tren naik.
Selama konfirmasi tersebut belum muncul, potensi penurunan masih lebih besar daripada kenaikan. Penurunan harga Bitcoin bisa berlanjut lebih dalam jika arus keluar dari ETF meningkat atau whale tetap mengirimkan koin ke bursa.
Untuk saat ini, harga Bitcoin di awal Desember berada di antara dua tembok penting:
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.