Jakarta, Pintu News – Bitcoin (BTC) diperdagangkan nyaris datar sepanjang pekan ini. Dalam sebulan terakhir, BTC turun hampir 21% dalam 30 hari terakhir. Selama 7 hari terakhir, pergerakan harga Bitcoin nyaris tidak berubah.
Perilaku harga yang sempit ini menunjukkan adanya kisaran yang jelas: Bitcoin terjebak di zona 6% yang sama, di mana aksi beli dan jual saling menetralkan. Di balik permukaan, keseimbangan ini terlihat rapuh.
Kombinasi analisis teknikal dan data on-chain masih menunjukkan adanya risiko penurunan, kecuali jika kondisi berubah dengan sangat cepat. Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin hari ini?

Pada 3 Desember 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $92,759 atau setara dengan Rp1.546.681.810, mengalami kenaikan 7,00% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.440.431.570 dan harga tertingginya di Rp1.548.622.949.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp30.633 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 3% menjadi Rp1.410 triliun.
Baca juga: Altcoin Season Bakal Terjadi di 2026? Tanda-Tanda yang Harus Diperhatikan
Harga Bitcoin saat ini bergerak dalam pola segitiga besar pada grafik 12 jam. Garis tren atas telah menolak semua upaya breakout yang terjadi pada 28 dan 30 November. Sementara itu, upaya breakdown juga sempat muncul sebentar pada 1 Desember, tetapi pembeli berhasil mengangkat harga kembali sebelum candlestick ditutup.
Kini, harga berada sangat dekat dengan garis tren bawah yang terus naik — yang hampir sejajar dengan level support di $85.664. Dari posisi saat ini di sekitar $86.949, Bitcoin hanya perlu turun sekitar 1,5% untuk menembus struktur ini.

Sebaliknya, untuk breakout ke atas, harga perlu naik sekitar 5% menuju $91.637, yang membuat jalur kenaikan jangka pendek menjadi lebih sulit.
Indikator Chaikin Money Flow (CMF), yang mengukur apakah dana besar mengalir masuk atau keluar, telah menunjukkan kenaikan sejak 21 November.
CMF masih mencetak higher lows dan tetap berada di atas level nol. Inilah alasan utama mengapa harga Bitcoin belum mengalami penurunan sejauh ini — bisa jadi karena arus masuk ETF atau aksi beli dari pemilik dompet besar (whale).

Namun, CMF juga kini berada dekat dengan garis tren naiknya sendiri. Jika indikator ini jatuh di bawah garis tersebut atau turun kembali ke bawah nol, risiko penurunan harga akan meningkat secara signifikan.
Sampai saat itu terjadi, Bitcoin masih terus bergerak di antara level $85.664 dan $91.637 — batas atas dan bawah dari zona ketidakpastian selebar 6%.
Data on-chain juga menjelaskan mengapa harga Bitcoin tetap terjebak dan belum menunjukkan arah yang jelas.
Para pemegang jangka panjang (long-term holders) terus melakukan aksi jual. Indikator Long-Term Holder Net Position Change tetap berada di zona merah sepanjang bulan ini dan bahkan memburuk sejak awal November. Pada 4 November, arus keluar bersih tercatat sekitar 48.620 BTC.
Namun hingga 1 Desember, nilainya melonjak menjadi sekitar 194.600 BTC — naik lebih dari 300% dibandingkan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pemegang dengan keyakinan tinggi terhadap Bitcoin masih terus mengurangi eksposur mereka.
Baca juga: Peristiwa Penting di Pasar Crypto yang Wajib Dipantau Minggu Ini

Di sisi lain, pemegang jangka pendek (short-term holders) justru terus menambah kepemilikan.
Total pasokan yang dipegang oleh pemegang jangka pendek kini mencapai sekitar 2,63 juta BTC — hanya kurang dari 1% di bawah level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Terdengar optimis, bukan? Tapi tidak sepenuhnya begitu.

Kelompok ini terdiri dari para trader spekulatif. Mereka cenderung keluar dari pasar dengan cepat, yang sering kali memperbesar tekanan penurunan saat harga mulai melemah.
Jadi, gambaran tarik-ulurnya seperti ini:
Kondisi ini membuat Bitcoin tetap terkunci di tengah tekanan dari kedua sisi, tanpa tren yang jelas untuk saat ini.
Dari titik saat ini, harga Bitcoin bisa bergerak ke dua arah:
Skenario Penurunan (Bearish):
Jika penutupan candle 12 jam terjadi di bawah $85.664, maka pola segitiga akan patah dan kemungkinan besar akan mendorong harga turun menuju $83.811. Jika tekanan jual berlanjut, zona dukungan berikutnya berada di $80.599 — yang merupakan level terendah siklus saat ini.
Skenario Kenaikan (Bullish):
Untuk memicu penguatan harga, Bitcoin harus menembus di atas $91.637. Jika level ini berhasil dilewati dan indikator CMF naik mendekati zona 0,11, maka ada peluang bagi harga untuk melaju ke $93.780. Namun, jalur ini membutuhkan kekuatan beli yang jauh lebih besar dibandingkan tekanan jual yang dibutuhkan untuk menembus ke bawah.
Untuk saat ini, grafik lebih condong ke arah penurunan. Pemegang jangka panjang masih terus melakukan aksi jual, sementara pasar didominasi oleh pembeli jangka pendek yang bersifat spekulatif.

Harga Bitcoin juga berada sangat dekat dengan garis tren bawah, menunjukkan potensi tekanan ke bawah yang meningkat. Meskipun indikator Chaikin Money Flow (CMF) masih berada di wilayah positif dan memberikan dukungan, posisinya sudah mendekati batas bawah tren, yang berarti kekuatan dukungan tersebut bisa segera melemah.
Selama harga belum mampu menembus batas atas di $91.637, Bitcoin kemungkinan besar akan tetap bergerak dalam zona ketidakpastian selebar 6%, dengan risiko pergerakan yang lebih tajam ke bawah jika level support $85.664 tidak berhasil dipertahankan.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.