Dalam dunia finansial, ada istilah yang disebut dengan instrumen derivatif dan instrumen non-derivatif. Apa perbedaan kedua istilah tersebut dan bagaimana fungsinya di dunia investasi? Simak pengertian dan contoh instrumen derivatif maupun non-derivatif melalui artikel berikut ini!
Instrumen derivatif adalah kontrak keuangan yang melibatkan dua pihak atau lebih yang dibuat berdasarkan perjanjian penjualan atau pembelian aset atau komoditas tertentu, baik itu logam mulia, mata uang, obligasi, saham, dan masih banyak lagi.
Kontrak tersebut dapat digunakan untuk memperjualbelikan sejumlah aset dan memiliki resiko tersendiri. Harga derivatif bergantung pada fluktuasi aset dasarnya (underlying asset).
Baca juga: Apa itu Digital Asset? Aset yang Kian Populer Saat Ini
Berikut ini adalah jenis-jenis instrumen derivatif.
Call option adalah kontrak atau persetujuan yang memberikan hak bagi pemegangnya untuk membeli saham, obligasi, komoditas, atau aset lain dengan harga tertentu serta dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Seorang investor biasanya melakukan call option jika ia memiliki ekspektasi harga aset akan naik di masa yang akan datang.
Pada dasarnya, put option adalah kontrak atau persetujuan yang memberikan hak pada pemegangnya untuk menjual saham, obligasi, komoditas, atau aset lain pada harga dan jangka waktu yang sudah ditentukan.
Sementara itu, forward contract adalah kontrak atau persetujuan untuk membeli atau menjual aset dengan harga dan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Perjanjian ini lebih fleksibel karena kedua pihak dapat mengubah komoditas yang diperdagangkan, juga kuantitas dan tanggal transaksinya.
Ada pula istilah Futures. Future contract adalah kontrak atau persetujuan untuk membeli atau menjual aset pada harga yang sudah ditentukan sebelumnya pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
Swap contract adalah kontrak atau persetujuan untuk menukarkan satu aset sekuritas dengan yang lain. Tujuannya adalah untuk mengubah persyaratan sekuritas yang dikenakan kepada tiap pihak yang terlibat.
Instrumen derivatif sangat sering ditemukan dalam transaksi finansial. Berikut ini adalah contoh instrumen derivatif call option dan put option.
Pak Budi tertarik membeli rumah di salah satu lokasi Jakarta, namun ia ingin melakukannya setelah melihat perkembangan di area sekitar rumah tersebut di masa mendatang.
Oleh karena itu, ia membuat call option dengan pihak pengembang untuk membeli rumah tersebut dalam waktu 3 tahun ke depan dengan harga Rp100.000.000. Pihak pengembang bisa menyetujui kesepakatan tersebut dengan meminta Pak Budi untuk membayar sejumlah uang muka.
Dua tahun setelah kesepakatan dibuat, area di sekitar perumahan sudah berkembang dan harga rumah naik dua kali lipat. Namun Pak Budi tetap bisa membelinya dengan harga awal sesuai kesepakatan dengan pihak pengembang.
Tetapi jika setelah waktu yang disepakati area perumahan tidak juga berkembang, maka Pak Budi bisa membeli rumah sesuai dengan harga pasar saat itu atau memberikan uang muka yang dibayarkan kepada pengembang.
Selain properti, call option juga dapat diterapkan dalam investasi saham, forex, dan cryptocurrency.
Baca juga: Apa itu Cryptocurrency? Simak penjelasan lengkapnya!
Sementara itu, put option memiliki fungsi mirip dengan asuransi. Contoh put option dalam investasi saham adalah sebagai berikut.
Anggaplah Pak Aldi membeli option A yang sedang diperjualbelikan dengan harga Rp500.000, serta dengan harga kesepakatan (strike price) senilai Rp470.000. Dalam hal ini, bahkan jika harga aset A jatuh ke angka Rp400.000, Pak Aldi masih bisa menjual aset A dengan harga Rp470.000 sesuai harga kesepakatan di awal. Namun, untuk bisa melakukan hal ini, Pak Aldi harus membayar premi sebesar Rp50.000. Apabila dihitung, Pak Aldi berhasil menghindari kerugian sebesar Rp20.000 dibandingkan jika ia tidak menggunakan put option.
Sebaliknya, instrumen non-derivatif adalah aset keuangan yang bukan merupakan bagian dari instrumen derivatif.
Contoh instrumen non-derivatif dalam keuangan meliputi uang tunai, saham, dan surat berharga. Bentuk instrumen non-derivatif adalah segala sesuatu yang berbentuk uang atau dapat bernilai uang.
Contoh transaksi dalam instrumen derivatif misalnya adalah sebuah perusahaan yang menjual saham untuk mendapatkan tambahan modal atau seseorang yang meminjam uang untuk membeli rumah, atau surat berharga yang dijual oleh pemerintah untuk menjalankan program kerja mereka.
Untuk kamu yang sedang mencari instrumen investasi baru, kamu bisa mencoba berinvestasi di crypto. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor aset crypto di Indonesia pun telah mencapai 6,5 juta orang, melampaui jumlah investor pasar modal. Per 8 September 2021, harga bitcoin (BTC to IDR) sebagai salah satu aset crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar pun telah meningkat hingga 350% dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk kamu yang tertarik melakukan jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya, download Pintu sekarang! Trading dan investasi bisa kamu lakukan mulai dari Rp11.000 saja!
Referensi:
Accounting Tools, Derivative instruments definition. Diakses pada 31-08-2021.
CFA Institute, Derivative Markets and Instruments. Diakses pada 31-08-2021.
Corporate Finance Institute, Derivatives. Diakses pada 31-08-2021.
Jason Fernando, Derivative. Diakses pada 31-08-2021.
Ikatan Akuntan Indonesia, Modul Level Dasar Akuntansi Keuangan. Diakses pada 31-08-2021.
Indonesia Stock Exchange, Derivatif. Diakses pada 31-08-2021.
Warsidi, Pengertian dan contoh instrumen derivatif. Diakses pada 31-08-2021.