Rumus dan Cara Menghitung Debt Service Ratio (DSR)

Updated
August 3, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Rumus dan Cara Menghitung Debt Service Ratio (DSR)
Reading Time: 4 minutes

Salah satu opsi pembiayaan aktivitas operasional perusahaan dapat dilakukan dengan cara mengajukan pinjaman pada pihak kreditur atau bank. Pihak kreditur atau bank nantinya akan melakukan analisa terhadap kinerja keuangan perusahaan sebagai dasar keputusan pemberian pinjaman.

Proses analisa terhadap kinerja keuangan biasanya melibatkan rasio keuangan, khususnya yang berfungsi untuk menilai kinerja arus kas – salah satunya adalah  debt service ratio (DSR). Artikel kali ini akan membahas tentang pengertian DSR dan cara menghitungnya.

Apa Itu Debt Service Ratio (DSR)?

cara menghitung debt service ratio

Dikutip dari berbagai sumber, pengertian Debt Service Ratio (DSR) adalah rasio keuangan yang digunakan oleh pihak kreditur, khususnya perbankan, untuk menilai arus kas dan mengukur kemampuan perusahaan yang mengajukan pinjaman dalam membayar kembali dana pinjaman yang diberikan.

Debt Service Ratio (DSR) sering dikenal dengan istilah debt service coverage ratio (DSCR) yang secara luas digunakan untuk menganalisa kinerja keuangan tak hanya bagi perusahaan, melainkan juga debitur perorangan atau proyek tertentu yang membutuhkan pinjaman dana dari kreditur.

Pada dasarnya, jumlah minimum DSR yang diharapkan oleh kreditur bergantung pada kondisi makroekonomi. Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang mengalami pertumbuhan, maka kreditur bisa memberikan batasan minimum rasio yang lebih rendah.

Baca juga: Bagaimana Rumus dan Cara Menghitung Laju Inflasi?

Manfaat Perhitungan Debt Service Ratio (DSR)

Perhitungan debt service ratio (DSR) umumnya dilakukan dengan tujuan atau manfaat sebagai berikut:

Dasar Pemberian Pinjaman

Sebagaimana telah dijelaskan pada poin sebelumnya, Debt Service Ratio (DSR) umumnya digunakan oleh pihak kreditur, khususnya perbankan, dalam menganalisa kemampuan finansial perusahaan untuk membayar kembali bunga dan pokok pinjaman yang diberikan.

Dalam penjelasan dari sumber lain, perhitungan DSR dilakukan berdasarkan arus kas dan digunakan untuk membayar kewajiban dalam jangka pendek atau kewajiban lancar.

Menilai Potensi Investasi

Dalam kaitannya dengan investasi, para pemegang saham dan investor potensial perusahaan umumnya menggunakan hasil perhitungan DSR untuk menilai kesehatan kinerja keuangan perusahaan. Hasil perhitungan DSR juga memberikan informasi tentang kemungkinan jumlah dividen yang akan mereka peroleh atau jumlah uang perusahaan yang dapat diberikan sebagai pengembalian bagi investor dan pemegang saham.

Perencanaan Strategis

Sebelumnya, telah dibahas tentang manfaat perhitungan DSR bagi pihak eksternal perusahaan, seperti kreditur dan investor. Namun, bukan hanya eksternal saja. Manfaat perhitungan DSR untuk pihak internal adalah guna mendukung perencanaan strategis.

Perusahaan dapat menggunakan hasil perhitungan DSR untuk mengevaluasi kapasitas pertumbuhan perusahaan dan berapa jumlah tambahan dana yang mereka butuhkan untuk mencapai tingkat pertumbuhan tersebut.

Tidak hanya itu, pihak manajemen juga dapat menggunakan perhitungan DSR pada saat melakukan perencanaan strategis untuk menilai apakah perusahaan masih berada dalam kondisi yang sehat secara finansial di masa depan, apakah perencanaan tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya, serta memastikan bahwa pencapaian perusahaan di masa yang akan datang tidak membawa risiko yang buruk bagi kondisi finansial perusahaan.

Rumus Debt Service Ratio (DSR)

Debt service ratio (DSR) merupakan salah satu dari tiga rasio yang digunakan untuk mengukur kapasitas utang yang dapat dibayar oleh perusahaan, selain debt to equity ratio (DER) dan debt to total assets ratio (DAR).

Rumus DST dengan Menggunakan Net Operating Income

Debt service ratio umumnya dihitung dengan cara membagi net operating income dengan total debt service.

Net operating income dihitung dengan cara mengurangkan pendapatan (revenue) dengan biaya operasional (operating expenses).

Sementara, total debt service merupakan total kewajiban lancar atau utang jangka pendek.

Dengan demikian, maka rumus debt service ratio (DSR) adalah sebagai berikut:

Debt Service Ratio (DSR) = Net Operating Income / Total Debt Service atau (Revenue – Operating Expenses) / Total Debt Service

Rumus DST dengan Menggunakan EBITDA

Selain rumus tersebut, ada pula versi lainnya yang dianggap lebih akurat. Rumus tersebut menggunakan EBITDA alih-alih net operating income. EBITDA adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan sebelum dikurangi oleh biaya bunga, pajak, beban depresiasi, dan amortisasi. Berikut ini cara perhitungannya:

Debt Service Ratio (DSR) = EBITDA / (Interest + Principal)

Tak hanya penggunaan EBITDA, perhitungan debt service ratio pada rumus tersebut juga memiliki perbedaan dari segi pembaginya. Apabila pada rumus pertama menggunakan total debt service, maka rumus kedua lebih spesifik karena menggunakan nilai pokok pinjaman dan total bunga pinjaman yang harus dibayar.

Secara umum, nilai debt service ratio yang baik adalah bernilai lebih dari 1, yang mana berarti perusahaan memiliki cukip dana untuk membayar utang dan kewajibannya.

Apabila hasil perhitungan menunjukkan angka kurang dari 1, maka artinya perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk menyelesaikan pembayaran pinjaman.

Sementara itu, nilai debt service ratio adalah sama dengan 1 artinya seluruh penghasilan perusahaan dalam waktu satu tahun ini akan dipergunakan seluruhnya untuk pembayaran pinjaman. Ini artinya, perusahaan tidak akan bisa membagi laba mereka kepada investor atau pemegang saham, maupun melakukan ekspansi.

Contoh Cara Menghitung Debt Service Ratio (DSR)

dscr yang baik

Agar lebih memahami bagaimana cara menghitung debt service ratio, simak contoh cara menghitung Debt Service Ratio berikut ini.

Maju Jaya memiliki dua jenis pinjaman jangka pendek, yakni pinjaman dana ke bank dengan total nilai pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp150 juta dan leasing mobil dengan total nilai pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp80 juta.

Apabila tahun sebelumnya Maju Jaya mampu menghasilkan pendapatan bersih senilai Rp200 juta, maka contoh cara menghitung debt service ratio (DSR) adalah sebagai berikut.

Debt Service Ratio (DSR) = 200.000.000 / (150.000.000 + 80.000.000) = 0,86

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nilai debt service ratio dari perusahaan Maju Jaya bisa dikatakan tidak terlalu baik. Akan lebih baik jika pemilik perusahaan tidak mengambil bagian mereka dari keuntungan perusahaan agar perusahaan dapat menyelesaikan kewajiban mereka.

Jadi, sekarang kamu sudah paham bukan tentang apa itu debt service ratio (DSR) dan cara perhitungannya?

Temukan informasi lainnya seputar keuangan, ekonomi, dan investasi di Pintu Blog dan Pintu Akademi secara gratis. Kami adalah Pintu, aplikasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Belakangan ini, investasi dan trading crypto memang sedang menarik perhatian masyarakat, serta investor. Sebut saja, per Desember 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 11 juta orang.

Buat kamu yang tertarik untuk berinvestasi crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang di App Store dan Play Store kamu masing-masing!

Referensi

BDC. Debt service coverage ratio. Diakses pada Rabu, 13 Juli 2022.

Jason Fernando. Debt-Service Coverage Ratio (DSCR). Diakses pada Rabu, 13 Juli 2022.

Jean Murray. What Is the Debt Service Ratio? Diakses pada Rabu, 13 Juli 2022.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->