Proyek-proyek decentralized finance atau DeFi berkembang pesat pada tahun 2020 atau yang lebih dikenal dengan istilah DeFi Summer. Para periode itu, beberapa aplikasi DeFi mulai bermunculan menawarkan layanan keuangan baru sebagai alternatif dari sistem keuangan tradisional. Jika di artikel sebelumnya sudah dibahas tentang Apa itu DeFi?, di artikel ini, kami akan menjelaskan cara menggunakan aplikasi DeFi dengan mudah. Tenang saja, untuk dapat menggunakannya, kamu tidak harus menjadi profesional crypto trader. Kamu cukup memahami dasar-dasar layanan keuangan DeFi. Yuk, simak selengkapnya di artikel ini.
DeFi merupakan singkatan dari decentralized finance, platform keuangan terdesentralisasi yang berbasis teknologi blockchain dan dapat diakses oleh siapapun tanpa adanya perantara seperti lembaga keuangan atau bank.
Dalam sistem operasinya, DeFi menggunakan cryptocurrency, blockchain dan smart contract. Smart contract dengan algoritma khusus berperan untuk mengatur semua aktivitas dalam DeFi seperti penentuan harga token, suku bunga, biaya layanan, persetujuan transaksi, dan aktivitas lainnya.
Data dari DeFiLlama, pada 15 November 2022 dana yang berada di seluruh ekosistem DeFi (TVL) dari berbagai blockchain mencapai 43.78 miliar dolar AS. Angka tersebut masih terbilang rendah dibandingkan dengan angka TVL DeFi pada Desember 2021 yang sempat mencapai 181.32 miliar dolas AS.
Pada dasarnya, DeFi memfasilitasi layanan keuangan yang sudah ada di masyarakat. Namun, DeFi menawarkan transparansi dan kesempatan untuk yang besar bagi penggunanya. Tidak hanya itu, layanan keuangan pada DeFi tidak dikuasai oleh lembaga apapun.
Keunggulan DeFi dibandingkan dengan sistem keuangan tradisional adalah layanan keuangan DeFi dapat diakses kapan saja tanpa adanya pembatasan jam operasi. Selain itu, transaksi pembayaran dapat dieksekusi dengan cepat dalam hitungan menit. Pengguna juga dapat mengatur ‘uang’ crypto sendiri tanpa diatur oleh perusahaan atau lembaga keuangan.
DeFi memberikan kemudahan bagi para penggunanya dalam mengakses layanan keuangan. Siapapun dapat menggunakan DeFi melalui aplikasi decentralized (DApps). Untuk mengakses produk-produk keuangan DeFi, pengguna tidak perlu melakukan KYC (Know Your Customer). Hal ini berbeda dengan sistem keuangan tradisional yang membutuhkan data diri calon nasabah untuk membuka tabungan atau meminjam dana, seperti e-mail, KTP, NPWP, foto, dan data lainya.
Decentralized applications (DApps) adalah aplikasi yang menggunakan teknologi blockhain dan bersifat terdesentralisasi. DApps sebenarnya mirip seperti aplikasi-aplikasi yang kamu kenal selama ini, hanya saja DApps dibuat di atas blockchain.
Sebagai pionir blockchain dengan smart contract, sebagian besar aktivitas DeFi berjalan di blockchain Ethereum. Namun, saat ini ada banyak pilihan blockchain smart contract lain yang bersaing dengan Ethereum, seperti Binance Smart Chain, Solana, Polygon, Fantom, dan blockchain lainnya.
Beberapa blockchain memiliki keunggulan seperti proses transaksi yang cepat, biaya atau gas fee yang murah, ekosistem DeFi yang mumpuni, dan beberapa keunggulan lainnya. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, kamu bisa memilih aplikasi DeFi di jaringan mana yang akan kamu gunakan. Pada artikel ini, kami akan jelaskan cara menggunakan aplikasi DeFi di jaringan Ethereum.
Pertama-tama, untuk dapat mengakses aplikasi DeFi, pengguna perlu menghubungkan crypto wallet seperti Metamask, Trustwallet, Phantom, dan wallet lainnya. Metamask adalah salah satu wallet milik Ethereum yang mendukung beberapa jaringan blockchain dan dapat diinstal sebagai wallet extension di browser pengguna. Metamask juga memberikan akses ke DeFi dengan aman dan efisien.
Wallet extension yang terpasang di browser memudahkan pengguna untuk langsung masuk ke aplikasi DeFi dan mengelola uang di browser. Berikut cara membuat akun Metamask.
Langkah 1
Langkah 2
Catatan: Jika kamu sudah memiliki wallet Metamask, kamu bisa klik Import wallet dan memasukan secret recovery phrase.
Langkah 3
Catatan: secret recovery phrase ini berupa kata-kata acak sebanyak 12 kata. Tulis kata-kata tersebut di buku catatan agar tidak hilang. Ingat, jangan pernah memberikan secret reovery phrase kepada siapapun! Seseorang dapat mengakses wallet kamu jika memilikinya.
Langkah 4
Sebelum menggunakan aplikasi terdesentralisasi, kamu harus menyediakan sejumlah koin utama blockchcain (misalnya ETH) atau token standard blockchain (misalnya token ERC-20) di wallet kamu.
Mengapa perlu menyediakan aset crypto di wallet? Jawabannya adalah crypto digunakan untuk membayar gas fee. Untuk menyetujui dan mengeksekusi transaksi, DApps menggunakan smart contract yang berjalan dengan adanya gas fee. Gas fee tersebut nantinya akan diberikan kepada validator yang mengkonfirmasi transaksi sekaligus mengamankan jaringan.
Kamu dapat membeli koin crypto di centralized exchange seperti Pintu. Setelah itu, kamu dapat mengirimnya ke alamat wallet yang telah kamu buat. Berikut cara mengirim aset crypto dari Pintu.
Langkah 1
Catatan: Pastikan alamat wallet kamu sudah sesuai dan tidak ada kesalahan huruf atau angka. Jika ada perbedaan huruf atau angka, aset crypto yang kamu kirimkan tidak akan sampai ke wallet kamu.
Langkah 2
Note: Jika kamu mengirim ETH, maka jaringan yang tersedia secara otomatis adalah jaringan Ethereum. Jangan lupa untuk perhatikan jaringan apa yang akan dipakai jika hendak mengirim aset crypto lain.
Langkah 3
Langkah 4
Catatan: Untuk mengirim crypto ETH di jaringan Ethereum (ERC-20), kamu akan dikenakan biaya pengiriman atas blockchain atau gas fee.
Pengguna DeFi biasanya bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan atau bunga yang didapat dengan cara memanfaatkan beberapa aplikasi DeFi. Untuk mengakses semua aplikasi DeFi, kamu hanya perlu menghubungkan wallet kamu dengan DApps yang akan kamu gunakan.
Berikut beberapa layanan keuangan DeFi dan DApps yang tersedia saat ini dan dapat kamu manfaatkan menjadi salah satu cara mendapatkan keuntungan dan pendapatan pasif dari DeFi.
Pengguna dapat melakukan berbagai aktivitas keuangan di DEX seperti menukar aset crypto, menjadi liquidity provider, melakukan staking dan sebagainya.
Pengguna bisa memanfaatkan fitur Yield Farming dengan menjadi liquidity provider (lp) di DEX. Menjadi liquidity provider adalah salah satu cara mendapatkan keuntungan dari DeFi.
Pengguna dapat menyetor dua aset crypto dengan jumlah yang sama ke dalam liquidity pool untuk mendapatkan token liquidity pool. Token tersebut nantinya bisa didepositkan ke dalam Farming pool untuk mendapatkan token utama DEX seperti UNI, SUSHI, CRV, dan lain-lain. Selain mendapatkan token utama, pengguna juga akan mendapatkan sebagian biaya transaksi dari transaksi token pada pool tersebut.
Selain menjadi liquidity provider, pengguna juga bisa menggunakan fitur Staking untuk mendapatkan passive income. Pada fitur staking, pengguna dapat mengunci sejumlah token untuk mendapatkan imbalan berupa token lain.
Di Sushiswap, kamu bisa melakukan staking token SUSHI untuk mendapatkan token xSUSHI. Berikut cara melakukan staking di Sushiswap.
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Seperti layanan deposito dan pinjaman pada bank, DeFi juga memiliki layanan keuangan simpan pinjam berupa aset crypto. Pengguna dapat menyimpan aset crypto ke dalam liquidity pool dan mendapatkan besaran bunga yang bervariasi.
Selain itu, pengguna juga dapat meminjam aset crypto untuk melakukan leverage trading (trading dengan modal pinjaman). Caranya dengan menyetorkan aset crypto yang lebih besar sebagai jaminan dibandingkan dengan aset yang akan dipinjam. Setiap aset crypto memiliki persentase LTV (Loan to Value) yang berbeda.
LTV (Loan to Value) adalah jumlah maksimal dari aset crypto yang dapat dipinjam dengan menjaminkan aset crypto tertentu. Contohnya, LTV aset crypto ETH sebesar 80%. Artinya, jika kamu menjaminkan 1 ETH, kamu hanya dapat meminjam 0.8 ETH.
Salah satu DApps yang memberikan layanan simpan pinjam di Ethereum adalah Aave. Berikut cara meminjam aset crypto di platform Aave.
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Setelah berhasil meminjam ENJ dengan jaminan DAI, kini kamu memiliki 35 ENJ di wallet Metamask. Token ENJ bisa kamu jual belikan kembali atau didepositkan ke DApps lain agar menghasilkan bunga. Untuk melihat persentase bunga yang paling tinggi di berbagai DApps, kamu bisa menggunakan aplikasi agregator.
Aggregator adalah salah satu fungsi DeFi yang mengumpulkan perbandingan harga dari berbagai DEX. Tujuannya adalah untuk memberikan harga terbaik kepada penggunanya yang ingin melakukan trading dan memilih slippage terendah.
Untuk meminimalisasikan slippage, biasanya pengguna membagi jumlah aset crypto ke dalam jumlah yang lebih kecil dan mengarahkannya ke berbagai DEX untuk mendapatkan harga terbaik. Hal ini tentu cukup merepotkan.
Dengan agregator DeFi, pengguna secara otomatis membagi aset crypto yang berjumlah besar menjadi beberapa aset crypto dengan jumlah yang kecil. Kemudian, agregator DeFi secara otomatis mengeksekusi harga terbaik di berbagai DEX.
Contoh DApps aggregator adalah 1Inch, Matcha, dan Zapper.
Berikut contoh melakukan swap aset crypto menggunakan bantuan agregator pada 1Inch.
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Setelah berhasil melakukan swap, jumlah ETH di wallet kamu akan berkurang, digantikan dengan jumlah USDT yang bertambah.
Setelah mengetahui cara menggunakan aplikasi DeFi dan layanan apa saja yang dapat kamu gunakan, selanjutnya kamu dapat menentukan DApps mana yang sesuai dengan kamu. Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu ambil sebelum memilih aplikasi DeFi.
Uniswap adalah salah satu decentralized exchange (DEX) paling populer di jaringan Ethereum. Dalam menjalankan protokolnya, Uniswap bekerja menggunakan Automated Market Maker (AMM).
Dengan Uniswap, pengguna dapat menukarkan aset crypto dengan cepat dan mudah. Selain itu, pengguna juga bisa menjadi penyedia likuiditas dengan mengunci aset crypto di liquidity pool.
Pelajari lebih lanjut tentang Apa itu Uniswap?
Compound adalah DApps pinjam meminjam yang populer dan banyak digunakan saat ini. Dengan Compound, pengguna bisa meminjamkan aset crypto dengan mendepositokan aset yang kemudian mendapatkan imbalan berupa token COMP. Pengguna juga bisa meminjam token ERC-20 dengan menyetorkan jaminan terlebih dahulu.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Compound, kamu bisa baca artikel Apa itu Compound?
Aave adalah salah satu aplikasi pasar uang yang berjalan di jaringan Ethereum. Platform Aave memiliki token utama bernama AAVE. Pengguna bisa melakukan simpan pinjam atas suatu aset crypto. Selain itu, pengguna juga bisa melakukan staking token AAVE untuk mengamankan jaringan dan mendapatkan imbalan.
Baca juga Apa itu Aave?
Synthetix adalah DEX yang menyediakan aset sintetis. Platform ini membuat aset sintetik atau dikenal dengan Synths berupa token yang menyerupai aset aslinya. Tujuannya adalah untuk memberikan eksposur para investor crypto untuk menjangkau suatu aset yang aset tersebut tidak berada di atas blockchain, misalnya emas dan perak. Singkatnya, Synths merupakan kombinasi cryptocurrency dengan aset derivatif.
Aset yang tersedia di Synthetix meliputi cryptocurrency, komoditas (emas, perak, minyak bumi), mata uang fiat, Indeks (NIKKEI, CEX, FTSE), dan saham (TSLA). Aset-aset sintetik (Synths) tersebut akan menjadi sToken, seperti sBTC, sXAU, sUSD, sTSLA, dan seterusnya.
Di Synthetix.io pengguna bisa membeli, melakukan staking, dan meminjam aset sintetis.
DeFi disebut-sebut akan menjadi bank di masa depan. DeFi berkembang dengan kemampuan untuk memperbaiki sistem keuangan tradisional. Namun saat ini, DeFi masih merupakan layanan keuangan yang memiliki risiko tinggi.
Beberapa institusi besar telah mendapatkan paparan langsung terhadap aset crypto. Dalam dua tahun terakhir, beberapa institusi telah masuk ke dalam ekosistem DeFi untuk mengembangkan model bisnisnya, seperti Goldman Sachs, Barclays, Banco Santander dan Itau Unibanco. Bahkan pada 2 November 2022 lalu, JP Morgan melakukan transaksi menggunakan aplikasi DeFi, Aave, di blockchain publik untuk pertama kalinya.
Di samping perkembangannya yang masif, kehadiran DeFi yang masih relatif baru dan sedang berkembang, tentu memiliki beberapa hambatan. Beberapa di antaranya adalah kurangnya regulasi, bugs di smart contract, rug pull, gangguan jaringan blockchain, dan beberapa hambatan lainnya.
Di masa mendatang, DeFi diperkirakan akan lebih banyak dikembangkan oleh berbagai blockchain dan akan lebih banyak bekerja sama dengan lembaga keuangan terpusat. Beberapa ekonom AS juga berpendapat bahwa regulasi sangat penting untuk keberlangsungan DeFi.
Sebelum mulai menggunakan aplikasi DeFi, kamu bisa mulai berinvestasi dengan membeli token-token DeFi seperti AAVE, COMP, YFI, SUSHI dan token lainnya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli token DeFi pada aplikasi Pintu:
Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan