Dalam dunia investasi dan trading, dikenal istilah take profit, termasuk di dunia crypto. Apa itu take profit, fungsi, dan cara menentukannya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Secara sederhana, istilah take profit dalam crypto adalah suatu keputusan yang diambil oleh seorang trader untuk merealisasikan keuntungan setelah tingkat keuntungan yang diharapkan sudah tercapai.
Keputusan trader untuk take profit dalam crypto terbilang cukup riskan, lantaran harus memperhatikan berbagai kemungkinan risiko yang muncul serta pergerakan harga crypto yang sangat fluktuatif.
Secara umum, fungsi take profit adalah agar trader bisa memperoleh keuntungan. Sementara itu, berikut beberapa fungsi take profit lainnya.
Selain untuk memperoleh keuntungan, fungsi take profit lainnya adalah untuk menghindari kerugian. Crypto merupakan salah satu jenis investasi yang nilainya tergolong sangat fluktuatif dan waktu perubahannya juga sangat singkat.
Dengan kata lain, crypto dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda, namun dalam sekejap pula crypto dapat menciptakan kerugian yang tidak sedikit jumlahnya apabila trader buka/tutup posisi di waktu yang kurang tepat.
Oleh sebab itu, beberapa trader memilih untuk sesegera mungkin take profit apabila target keuntungan sudah tercapai sebagai wujud pengendalian dan penghindaran terhadap risiko investasi.
Selain untuk menghasilkan keuntungan dan menghindari kerugian, beberapa trader memilih untuk melakukan take profit sebagai tambahan modal investasi (reinvestment) atau saat trader ingin menyusun ulang portofolio investasi yang dimiliki.
Pada kasus ini, biasanya trader tidak terlalu memperhitungkan atau bahkan tidak memiliki ekspektasi tinggi tentang jumlah keuntungan yang mungkin mereka peroleh dari hasil penjualan crypto tersebut.
Terakhir, take profit juga terkadang dilakukan secara tiba-tiba khususnya oleh para trader pemula untuk memenuhi kebutuhan. Mengapa trader pemula? Karena pemain crypto yang sudah profesional pastinya memahami bahwa crypto pada dasarnya bukanlah investasi yang menguntungkan dalam jangka pendek.
Sementara para trader pemula umumnya tertarik bergabung dengan crypto dan mereka berharap akan memperoleh keuntungan dalam waktu singkat. Sehingga ketika ekspektasi mereka tak terwujud, maka secara otomatis para trader pemula ini akan melakukan take profit sesegera mungkin, terlebih ketika dana yang digunakan bukanlah “uang dingin”.
Setelah mengetahui apa itu take profit, tentunya kamu juga perlu mengetahui apa saja indikator take profit yang dapat kamu gunakan. Berikut beberapa di antaranya.
Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator osilator momentum yang dikembangkan oleh [J. Welles Wilder] dan berfungsi untuk mengukur kecepatan serta pergerakan harga. Secara tradisional, RSI dianggap overbought ketika mencapai angka di atas 70 dari skala 100 dan oversold jika mencapai angka di bawah 30.
RSI dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
RSI=100-100(1-RS)
RS dapat dihitung dengan cara membagi antara rata-rata keuntungan dengan rata-rata kerugian selama periode tertentu.
Umumnya, aset crypto dipengaruhi oleh bot dan algoritma perdagangan otomatis yang mendorong harga pada Fibonacci level, yakni garis horizontal yang menunjukkan kemungkinan keberadaan level support dan resistance.
Fibonacci level menjadi salah satu indikator yang banyak digunakan, terutama saat kondisi pasar sedang menunjukan tren tertentu karena dipercaya dapat memprediksi kemungkinan harga berbalik arah menggunakan tingkat persentase yang disediakan.
Tingkat persentase yang disediakan merepresentasikan suatu area di mana harga bisa berhenti atau berbalik arah dengan rasio umum 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 78,6%.
Setelah memahami tentang apa itu take profit, dua pertanyaan yang umum diajukan oleh para trader pemula ialah bagaimana cara untuk menentukan take profit dan kapan saat yang paling tepat untuk melakukan take profit.
Pada dasarnya, tidak ada rumus baku tentang bagaimana cara menentukan take profit. Para trader umumnya akan melakukan take profit berdasarkan kemampuan analisa mereka terhadap kondisi pasar.
Berikut ini merupakan beberapa tips yang mungkin dapat membantu menjawab pertanyaan trader pemula tentang bagaimana cara menentukan take profit dan kapan saat paling tepat untuk melakukan take profit.
Hal pertama yang sering diabaikan oleh trader pemula ketika terjun dalam dunia investasi, khususnya crypto adalah menentukan tujuan investasi. Penentuan tujuan investasi ini setidaknya harus menjawab apakah kamu akan berinvestasi jangka pendek atau jangka panjang.
Padahal, menentukan tujuan investasi merupakan landasan utama dalam menentukan strategi investasi, menyusun portofolio, hingga mengukur sejauh mana investasi dapat memberikan keuntungan bagi investor.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi para investor saham, namun juga investor yang terjun dalam dunia crypto. Sebab crypto merupakan aset yang bernilai fluktuatif dan sangat dinamis sehingga para investor dituntut untuk membuat keputusan investasi dalam waktu relatif singkat sebelum keadaan pasar berubah drastis.
Jika sudah menentukan tujuan investasi, maka berikutnya tentukanlah target investasi yang ingin dicapai. Crypto sendiri pada dasarnya merupakan jenis investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang namun cukup riskan, alias high risk high return.
Jika berniat untuk investasi jangka panjang dengan membeli mata uang crypto, terkadang angka bukanlah hal yang signifikan. Dengan kata lain, kamy hanya perlu melakukan pembelian saat nilai mengalami penurunan dan menyimpannya sampai jangka waktu tertentu sehingga kamu mungkin akan melewatkan berbagai gelembung harga.
Namun lain halnya jika kamu memilih mata uang crypto sebagai investasi jangka pendek. Oleh sebab itu, penting untuk menentukan target investasi dengan memperhatikan dua hal, yakni nilai investasi awal dan berapa waktu yang dibutuhkan sampai kamu dapat menghasilkan keuntungan melalui analisis terhadap ROI (return on investment).
Hal terakhir yang perlu diperhatikan oleh trader saat melakukan take profit adalah bagaimana cara menghentikan kerugian (stop loss). Pasalnya, kondisi pasar tidak selalu kondusif dan trader harus selalu siap terhadap kemungkinan rugi.
Pada umumnya, trader profesional bersedia menanggung risiko sebanyak 1% dari jumlah uang yang diinvestasikan. Jadi, semisal mereka berinvestasi pada aset crypto senilai 10 juta rupiah, maka nilai kerugian yang dapat ditolerir adalah sebesar 100 ribu rupiah.
Apabila nilai kerugian diperkirakan melebihi nilai yang dapat ditolerir, maka trader akan mengambil keputusan untuk menjual aset crypto dengan tujuan menghindari kerugian dalam jumlah yang lebih besar.
Terdapat beberapa alternatif cara menghitung take profit yang umumnya digunakan oleh trader, antara lain:
Cara pertama ini merupakan cara menghitung take profit yang paling sederhana, yakni dengan mengurangkan antara harga jual dan harga beli.
Sebagai contohnya, Tuan Billy membeli bitcoin pada perdagangan senilai $10,000 dan menjualnya kembali pada saat perdagangan mencapai nilai $15,000. Dengan demikian, Tuan Billy akan memperoleh keuntungan sebanyak $5,000 ($15.000 – 10,000).
Terkadang, trader crypto melakukan pengawasan secara berkala untuk mengetahui apakah mereka mungkin mendapatkan keuntungan atau kerugian apabila mereka menjual crypto pada periode tertentu. Potensi keuntungan atau kerugian tersebut disebut dengan istilah unrealized profit / loss.
Misalnya, Tuan Billy membeli Bitcoin bulan lalu pada harga $10.000 dan diperkirakan nilai Bitcoin sekarang diperdagangkan pada nilai $12.000. Dengan demikian, maka meskipun saat Tuan Billy belum ingin menjual Bitcoin yang dimiliki, Tuan Billy sudah memperoleh unrealized profit sebesar $2.000 ($12.000 – 10.000).
Umumnya, take profit dan stop loss dihitung menggunakan percentage profit. Hal ini dilakukan dengan cara mengalikan harga beli dengan percentage profit yang sesuai. Percentage profit sendiri biasanya berada di rentang antara 10% dan 50% dan dinyatakan sebagai berikut.
Percentage profit | Value |
10% | 1,1 |
20% | 1,2 |
30% | 1,3 |
40% | 1,4 |
50% | 1,5 |
Berdasarkan tabel tersebut, maka apabila tuan Billy membeli Cardano (ADA) dengan harga $2 dan berharap untuk menghasilkan keuntungan 30% dari pasar lalu keluar, maka keuntungan yang diperoleh dapat dihitung dengan cara mengalikan 1,3 dengan $2, yakni sebesar $2,6. Jika dikurangkan dengan harga beli sebesar $2 maka keuntungan yang diperoleh adalah senilai $0,6.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu take profit dan cara menghitung take profit secara mudah. Tertarik untuk berinvestasi crypto namun belum punya banyak pengalaman? Download Pintu sekarang!
Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang menyediakan berbagai fitur yang bisa memudahkan investasi kamu di antaranya:
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.
Business Opportunities, How to Calculate Your Crypto Trading Profit and Loss. Diakses pada: 10-03-2022
CoinTelegraph, A beginner’s guide to taking crypto profits and reinvesting. Diakses pada: 10-03-2022
Cory Mitchell, Fibonacci Retracement Levels. Diakses pada: 10-03-2022
James Chen, Take-Profit Order – T/P. Diakses pada: 10-03-2022
Liquid, When to Sell Your Crypto and the Importance of Setting Targets. Diakses pada: 10-03-2022